Bacaan dan
Keutamaan Zikir Hauqolah
Salah satu bacaan zikir yang biasa kita ucapkan adalah
zikir hauqalah, yang keutamaannya sangat luar biasa dan bertabur pahala .
Seperti kita ketahui bahwa zikir adalah ibadah ringan yang dapat mendatangkan
rahmat Allah Subhanahu wa ta'ala. Lafadz zikir ini sangat familiar, yakni;
لَا
حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ
Lā haula wa
lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi.
“Tiada daya
dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha agung.”
Dalam kitab
'Kasyifatus Saja' Syekh Imam Nawawi Al Batani menyebutkan sejumlah keutamaan
zikir hauqalah tersebut, yakni sebagai berikut:
1. Bentuk
kepasrahan terhadap Allah
Lā haula wa
lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi artinya tidak ada kemampuan
menghindari maksiat kecuali dengan pertolongan Allah dan tidak ada kekuatan
melakukan ketaatan kecuali dengan pertolongan-Nya. Hal ini sebagaimana yang
didengar oleh Rasulullah dari Jibril.
Syekh Salim
bin Suamir al-Hadromi mendatangkan lafadz hauqalah karena mengakui
ketidakmampuannya akan menghindari maksiat dan melakukan ketaatan kecuali hanya
dengan pertolongan Allah. Alasan ini merupakan bukti keikhlasan darinya
Radhiyallahu ‘anhu.
Hal
tersebut sebagaimana perkataan para ulama, “Absahkanlah amalmu dengan ikhlas
dan absahkanlah keikhlasanmu dengan mengakui ketidakmampuanmu menghindari
maksiat dan melakukan ketaatan kecuali dengan (pertolongan) Allah!”
2.
Merupakan tanaman surga
Lafadz
hauqalah merupakan tanaman-tanaman surga. Seperti yang diketahui dalam
perjalanan Mi’raj Rasulullah, beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim yang saat itu
tengah duduk di atas sebuah pintu.
“Ketika
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam
yang tengah berada di samping pintu surga di atas kursi yang terbuat dari intan
zubarjud hijau. Nabi Ibrahim berkata kepada Rasulullah, ‘Perintahkanlah umatmu
untuk memperbanyak tanaman-tanaman surga karena tanah surga sangatlah subur dan
luas!’ Rasulullah bertanya, ‘Apa tanaman-tanaman surga itu?’
Nabi
Ibrahim Alaihissalam menjawab, ‘Tanaman-tanaman surga adalah
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ
‘.
3. Didoakan
oleh seluruh makhluk di bumi saat dirundung kesulitan.
Qulyubi
dalam Syarah Al-Miroj mengatakan, “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu
‘anhuma bahwa ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‘Barang siapa berjalan menuju orang yang menghutanginya dengan membawa hak
pihak yang menghutanginya karena hendak membayar hutang kepadanya maka binatang-binatang
di atas bumi dan ikan-ikan di lautan memintakan rahmat untuknya, dan ditanamkan
baginya pohon di surga dengan setiap langkahnya, dan diampuni dosa darinya.
Tidak ada orang yang berhutang yang menunda-nunda membayar kepada orang yang
menghutanginya padahal ia mampu untuk membayar kecuali Allah menulis dosa
untuknya di setiap waktu.”
4.
Dilindungi dari kefakiran
اَلَمۡ يَاۡنِ لِلَّذِيۡنَ
اٰمَنُوۡۤا اَنۡ تَخۡشَعَ قُلُوۡبُهُمۡ لِذِكۡرِ اللّٰهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ
الۡحَـقِّۙ وَلَا يَكُوۡنُوۡا كَالَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ مِنۡ قَبۡلُ
فَطَالَ عَلَيۡهِمُ الۡاَمَدُ فَقَسَتۡ قُلُوۡبُهُمۡؕ وَكَثِيۡرٌ مِّنۡهُمۡ
فٰسِقُوۡنَ
Belum
tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat
Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka), dan
janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima kitab
sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka
menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik.
(QS. Al-Hadid:16)
Widaningsih
0 komentar:
Posting Komentar