Budayakan Membaca
Istighfar, Hamdalah dan Hauqolah Sebagai Sarana Meraih Ampunan dan Ketenangan
Jiwa
Budaya membaca istighfar, hamdalah dan hauqolah adalah
sikap yang bijak untuk dilakukan dan disebar-luaskan. Budaya membaca istighfar
pada umat islam adalah hal yang dianjurkan. Sebagaimana kandungan hadist yang
diriwayatkan oleh Ibn Majah yang menjelaskan mengenai sikap tekun beristighfar,
maka Allah SWT akan menjadikan setiap kesedihan kelonggaran, tiap kesempitan
jalan keluar dan memberikan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Jika
benar demikian, kandungan makna apa saja yang ada di dalam istighfar, sehingga
orang senantiasa mengamalkan akan diberikan keutamaan oleh Allah SWT?
Berkenaan dengan makna istighfar, asal kata istighfar
yaitu ghofaroo yaghfiru yang bermakna mengampuni atau memaafkan. Sementara itu,
lafaz tersebut mengikuti wazan istaf’ala yastaf’ilu istif’aalan, sehingga
istighfar mengandung arti meminta ampunan. Melalui istighfar, manusia berusaha
untuk menutup dan menekan dorongan perasaan beserta pikiran-pikiran yang
menghalangi jalan menuju Allah SWT, sebab istighfar dalam bahasa arab bermakna
meminta maghfirah. Sementara itu, orang yang membiasakan diri untuk
beristighfar terlepas siapapun itu, maka akan menjadikan baginya kelapangan dan
diganti dengan kemudahan. Istighfar juga berkaitan erat dengan taubat, di mana
meminta perlindungan, pertolongan dan ampunan dengan menundukkan jiwa, hati
serta pikiran kepada Allah SWT (Ma’ruf, M. S, 2019). Membaca istighfar bisa
dilakukan oleh diri sendiri maupun oleh orang lain yang memintakan ampunan
untuk orang lain, baik ketika masih hidup maupun setelah meninggal (Rohmah, J,
2019)
Selanjutnya, budaya membaca hamdalah. Hamdalah adalah hal
yang dianjurkan untuk dibaca dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai
seorang muslim, dianjurkan untuk mengucapkan kalimat hamdalah ketika
mendapatkan suatu kabar baik atau mendapatkan nikmat (Kurniawan, A, 2020).
Hamdalah memiliki beberapa keutamaan, antara lain:
Allah SWT seringkali menyandingkan nama-Nya Al-Hamiid
dengan ucapan tasbih, begitupun Nabi menyandingkan Al-Hamdu dengan tasbih. Hal
ini menjelaskan bahwa Allah SWT bersih dari kekurangan;
Allah memulai dengan pujian di beberapa surat,
diantaranya Al-Fatihah dan Al-Kahfi;
Hamdalah adalah sebaik-baiknya perkataan dan Allah SWT
memilihkan untuk hamba-hamba-Nya,
Sebaik-baiknya hamba adalah gemar membaca hamdalah;
Hamdalah ringan di lisan atau saat diucapkan dan berat di
dalam timbangan, serta dicintai oleh Allah SWT sebagaimana hadist yang diriwayatkan
Bukhari No. 6682 dan riwayat Muslin No. 2694 (Tarwalis, 2017).
Hauqolah berupa bacaan lafaz La haula wa la quwwata illa
billahil ‘aliyyil azhim mengandung banyak keutamaan. Sebagaimana yang dikutip
dari hadist riwayat Ibnu Abid Dunya tentang orang yang melazimkan bacaan
hauqolah, dimana orang yang membaca kalimat hauqolah setiap hari sebanyak 100
kali, maka selamanya ia takkan ditimpa kefakiran (Mustinda, L, 2019). Bahkan,
keutamaan membaca hauqolah tersebut diterapkan oleh konselor, dimana terdapat
langkah yang berisikan membaca hauqolah sebanyak 7 kali. Bacaan ini dianggap
bertujuan untuk menyadarkan klien konselor tersebut bahwa memang hakikatnya
manusia itu lemah dan tidak memiliki kekuatan sedikitpun. Pada dasarnya yang
memiliki kekuatan yakni Allah SWT. Jika manusia kuat itu semata-mata karena
Allah SWT memberikan kekuatan padanya, dengan begitu manusia akan berdoa kepada
Allah SWT agar diberikan kekuatan oleh Allah SWT dalam menghadapi setiap cobaan
yang diberikan kepadanya (Hanifah, F, 2020).
Dengan demikian, budaya membaca sekaligus mengamalkan
bacaan istighfar, hamdalah serta hauqolah dalam kehidupan sehari-hari
semata-mata karena Allah SWT adalah sikap yang bijak dan budaya yang patut
untuk disebar-luaskan guna membentuk pribadi yang rendah hati, selalu
introspeksi diri sekaligus sarana untuk meraih ampunan Allah SWT dan
mendapatkan ketenangan jiwa.
Referensi
Hanifah, F, 2020.
Analisis Proses Pelaksanaan Terapi ISHAS (Istighfar, Sholawat, Hauqolah,
Al-Fatihah dan Shodaqoh) untuk Menangani Remaja yang Mengalami Depresi di
Sidoarjo. UIN Surabaya.
Kurniawan, A,
2020. 6 Manfaat Ucapan Hamdalah dalam Hidup, Raih Ketenangan dengan Satu Kata.
URL: https://m.merdeka.com/jabar/6-manfaat-ucapan- hamdalah-dalam-
hidup-raih-ketenangan-dengan-satu-kata-kln.html?page=4. Diakses 28
Februari 2021.
Ma’ruf, M. S,
2019. Keutamaan Istighfar Kandungan Makna Istighfar Terhadap Hadist Riwayat Ibn
Majah. Jurnal al Adabiya 14(2): 240-260.
Mustinda, L,
2019. Lafal Lahaula walaquwwata illabillah yang Punya Keutamaan Hebat. URL: https://news.detik.com/berita.id/d-4790606/lafal-lahaula-walakuata- illabillah-yang-punya-keutamaan-hebat
Diakses 28 Februari 2021.
Rohmah, J, 2019.
Konseling Islam dengan Terapi Istighfar untuk Mencegah Perilaku Bullying di
UPTD Kampung Anak Negeri Surabaya. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.
Tarwalis, 2017.
Dampak Dzikir Terhadap Ketenangan Jiwa (Studi Kasus di Gampong Baet Kecamatan
Baitussalam Kabupaten Aceh Besar. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.
0 komentar:
Posting Komentar