Cara Meruqyah Anak Kecil Agar Terhindar Dari Marabahaya Terutama Gangguan Jin Dan 'Ain
Ringkasan Cara Meruqyah Anak Kecil
1) Bacakan doa perlindungan di bawah ini terutama saat
anak-anak antum mau keluar dari rumah. Ini doanya:
أَعُوذُ
بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ
كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ.
A'udzu bikalimaatillahit taammah, min kulli
syaithanin wa haammatin, wa min kulli ‘ainin laammah
"Aku
berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari godaan setan,
binatang yang berbisa, dan dari pengaruh 'ain yang buruk".
2) Bacakan
dua surah benteng diri (Al Falaq dan An Naas), boleh juga ditambahkan surah Al
Ikhlash pada anak kita seraya mengusap tubuh anak kita saat membaca surah
tersebut.
3) Baca Al
Ikhlash, Al Falaq, dan An Naas, lalu tiupkan dengan sedikit ludah pada telapak
tangan kita, kemudian usapkan keseluruh tubuh anak kita yang bisa dijangkau
dari ujung kepala sampai kaki.
Ketiga
ringkasan di atas ana rangkumkan dari penjelasan yang didapat pada situs
Islamqa. Saat ditanya cara yang benar dalam meruqyah anak kecil yang
selengkapnya ana terjemahkan di bawah berikut ini:
الحمد لله
الطريقة الصحيحة لرقية الطفل
الصغير لحفظه وتحصينه هي ما كان النبي صلى الله عليه وسلم يفعله بابنيه الحسن
والحسين رضي الله عنهما. فقد روى البخاري (3371)
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَوِّذُ الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ وَيَقُولُ: إِنَّ
أَبَاكُمَا كَانَ يُعَوِّذُ بِهَا إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ:
Segala puji
bagi Allah. Cara yang benar untuk meruqyah anak kecil dalam rangka menjaga dan
melindunginya adalah sebagaimana yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam kepada kedua cucunya Hasan dan Husain radhiallahu ‘anhuma. Bukhari
no.3371 telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma berkata: “Biasanya Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam membaca (doa perlindungan) untuk Hasan dan Husain dan bersabda:
“Sungguh ayah kalian berdua membaca (doa perlindungan) untuk Isma’il dan Ishaq
dengan doa berikut:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ
التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ
A'udzu
bikalimaatillahit taammah min kulli syaithanin wa haammatin, wa min kulli
‘ainin laammah
"Aku
berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari godaan setan,
binatang yang berbisa, dan dari pengaruh 'ain yang buruk".
قال ابن حجر في "فتح
الباري" (6/410): قوله: "وهامّة": واحدة الهوام ذوات السموم .
قوله: "ومن كل عين لامة": قال الخطابي: المراد به كل داء وآفة تلم
بالإنسان من جنون وخبل " انتهى باختصار
Ibnu Hajar
rahimahullah berkata di dalam Fathul Baari VI:410: "Sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam Al Haammah adalah bentuk tunggal dari hawam yang artinya
binatang yang berbisa, sementara sabda beliau: “Wa min kulli ‘ainin laammah”,
maka Al Khithabi rahimahullah berkata: “Maksudnya adalah setiap penyakit dan
bencana yang menimpa manusia yang berupa kegilaan maupun kerusakan akalnya“.
ويستحب كذلك في رقية الأولاد
قراءة المعوذتين عليهما ، ومسح أجسامهم أثناء القراءة ، أو قراءتهما بين الكفين ثم
النفث فيهما بريق خفيف لتمسح أبدانهم بما تصل إليه اليد ، أو قراءتهما في الماء
ومسحهم أو تغسيلهم به ، فقد كان النبي صلى الله عليه وسلم يُعَوِّذُ نفسه وغيره
بهما.
Disunnahkan
juga untuk meruqyah anak-anak dengan membacakan dua surah perlindungan (Al
Falaq dan An Naas) dan mengusap tubuh mereka pada saat membacakannya, atau
dengan membaca dua surah tersebut, yang posisi kedua telapak tangan kita
terbuka (saat membaca ayat tersebut), lalu ditiupkan pada keduanya dengan
sedikit ludah untuk mengusapkannya kepada anak yang bisa dijangkau oleh tangan.
Atau dengan membaca surah bentengi diri itu (Al Falaq dan An Naas) pada air,
lalu mengusapkannya kepada mereka atau memandikan mereka dengannya, karena Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam telah membiasakan diri baik untuk dirinya maupun
orang lain.
فعن أبي سعيد الخدري رضي الله
عنه قال : ( كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَعَوَّذُ
مِنَ الجَانِّ وَعَيْنِ الإِنْسَانِ حَتَّى نَزَلَتِ الْمُعَوِّذَتَانِ ، فَلَمَّا
نَزَلَتَا أَخَذَ بِهِمَا وَتَرَكَ مَا سِوَاهُمَا ) رواه الترمذي ( 2058 )
، وصححه
Dari Abu
Sa’id al Khudri radhiallahu ‘anhu berkata: “Bahwasanya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam berlindung (dari gangguan) jin dan ‘ain manusia sampai turun
dua surah perlindungan. Pada saat keduanya diturunkan, maka beliau
mengamalkannya dengan kedua surah tersebut dan meninggalkan yang lainnya”. [HR.
Tirmidzi no.2058 dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam Shahih Tirmidzi]
والنفث بالريق مع المعوذتين
مأخوذ من هدي النبي صلى الله عليه وسلم قبيل النوم ، فقد كان يقرأ بهما في كفيه
وينفث ثم يمسح جسده الطاهر بهما ، فلما مرض كانت عائشة تفعل ذلك له ، مما يدل على
أن الصغير يمكن أن تنفث له أمه بالمعوذتين وتمسح بهما عنه .
Meniupkan
dengan diikuti sedikit ludah diambil dari petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam sebelum tidurnya, bahwa beliau membaca kedua (surah tersebut) pada kedua
telapak tangannya lalu meniupkannya pada keduanya lalu beliau mengusapkannya
pada seluruh tubuhnya yang suci. Pada saat beliau sakit maka ‘Aisyah
radhiallahu ‘anha melakukan hal yang sama kepada beliau. Ini menunjukkan bahwa
untuk anak kecil bisa dilakukan oleh ibunya (atau ayahnya -pent) dengan
meniupkan bacaan kedua surat perlindungan dan mengusapkannya kepadanya.
فعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ : ( كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ نَفَثَ فِي كَفَّيْهِ بِـ " قُلْ هُوَ
اللَّهُ أَحَدٌ " وَبِالْمُعَوِّذَتَيْنِ جَمِيعاً ، ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا
وَجْهَهُ وَمَا بَلَغَتْ يَدَاهُ مِنْ جَسَدِهِ . قَالَتْ عَائِشَةُ : فَلَمَّا اشْتَكَى
كَانَ يَأْمُرُنِي أَنْ أَفْعَلَ ذَلِكَ بِهِ ) رواه البخاري (5748)
.
Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata:
“Kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada saat pergi menuju
tempat tidurnya, beliau meniupkan pada kedua telapak tangannya dengan bacaan
“Qul huwallahu ahad” dan kedua surat perlindungan (Al Falaq dan An Naas)
semuanya. Kemudian beliau mengusapkan keduanya pada wajah dan semua yang
dijangkau oleh tangan". 'Aisyah radhiallahu ‘anha berkata: “Pada saat
beliau mengeluhkan sakit, maka beliau meminta saya yang melakukan hal seperti
itu". [HSR. Bukhari no.5748]
أما أذكار الصباح والمساء ،
فلم يرد ـ فيما نعلم ـ أنها تقرأ على الآخرين بقصد الرقية ، فلا ننصحك بالاستمرار
بها ، واقتصر على ما ثبت عن النبي صلى الله عليه وسلم ففيه الكفاية ، وخير الهدي
هدي محمد صلى الله عليه وسلم . والله أعلم
Adapun
dzikir pagi dan petang, maka sepanjang pengetahuan kami, tidak ada petunjuk
bahwa ‘Aisyah radhiallahu ‘anha membaca dzikir pagi dan petang tersebut dengan
niat ruqyah, maka kami tidak merekomendasikan anda untuk melanjutkan hal itu
(membaca dzikir pagi dan petang sebagai ruqyah yang dibacakan pada anak-anak
kecil -pent), dan hendaklah mencukupkan diri dengan apa yang telah diterapkan
oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan sebaik-baik petunjuk adalah
petunjuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Wallahu A'lam.
Walhamdu
lillaahi rabbil ‘aalamiin, wa shallallahu ‘alaa Muhammadin.
🔰 @Manhaj_salaf1
Oleh Ustadz Berik
Said hafidzhahullah
http://www.dakwahmanhajsalaf.com
1 komentar:
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^
Posting Komentar