Rabu, 09 September 2020

Keutamaan Surah al Kafirun yang Sebaiknya Kita Pahami

 Keutamaan Surah al Kafirun yang Sebaiknya Kita Pahami

 

Tongkrongan Islami – Suatu ketika seorang imam, membaca surat al-Kafirun di rakaat pertama. Naas bagi imam muda yang baru belajar itu, ketika sampai pada dua ayat dari surat al-Kafirun, ia hanya membacanya berulang-ulang.

Ketika sampai pada ayat laa a’budu maa ta’buduna, walaa ana abid maa ‘abattum, walaa antum abiduuna maa a’bud, walaa ana aabid maa abattum. Wal hasil surat al-Kafirun yang hanya terdiri dari enam itu, menjadi bacaan yang cukup panjang.

Anehnya, para jamaah, bukannya capek, malah terdengar ketawa cekikikan dari arah belakang. Mungkin, karena tidak kuat menahan ketawa akibat imam muda yang kebolak-balik membaca al-Kafirun.

Ya.., tidak dipungkiri surat al-Kafirun ibarat pedang bermata dua; ia menjadi surat favorit bagi para imam, utamanya pada shalat jumat atau pada shalat witir. Namun di sisi lain, bagi imam yang gugupan, maka surat al-Kafirun bisa menjadi bahan tertawaan dirinya. Namun siapa sangka, banyaknya imam membaca surat al-Kafirun ini, tidak hanya karena ayatnya relatif pendek, tapi memang memiliki banyak keutamaan. Apa saja keutamaannya?

Kandungan Umum Surah al-Kafirun

Sebagaimana dimensi pembicaraannya yang berkaitan dengan tauhid, surat al-kafirun adalah bagian dari surat makkiyah. Surat yang terdiri dari enam ayat, turun sebelum Hirjrah ini adalah surat yang menegaskan tidak ada kompromi bagi orang Islam dalam persoalan tauhid. Hal ini bisa kita simpulkan pula dari sebab diturunkannya surat al-Kafirun ini.

Ibnu ‘Abbas menceritakan bahwa, suatu ketika, orang-orang kafir Quraisy menjanjikan Rasulullah saw harta yang banyak, sampai ia menjadi orang paling kaya di Makkah. Dijanjikan pula untuk Beliau, dinikahkan dengan wanita mana saja yang ia kehendaki disertai dengan budak mana saja yang dia inginkan.

Dengan janji tersebut, para Quraisy menyatakan: “itulah yang akan engkau dapatkan asal engkau wahai Muhammad berhenti berkata buruk mengenai tuhan-tuhan kami.” Sekiranya engkau setuju untuk tidak menjelek-jelek-an, maka berarti kita akan memiliki satu kesepakatan yang mana kesepakatan itu saling memberikan kebaikan antara kita.” Mendengar itu, Rasulullah bertanya: “apa kesepakatan itu”. Engkau wahai Muhammad, menyembah tuhan kami setahun, dan kami akan menyembah tuhan mu setahun… karena ada peristiwa ini, maka Allah menurunkan surat al-Kafirun.

Keutamaan surat al-Kafirun

Surah al-Kafirun memliki banyak keutamaan, di antaranya pujian Rasulullah SAW bagi pembacanya bahkan sering dibaca rasulullah saat subuh dan magrib. Beriku penjelasan lengkapnya:

Rasulullah sering membaca surat al-Kafirun pada shalat subuh dan shalat magrib.

Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, bahwa Rasulullah membaca ketika shalat magrib, qul yaa ayyuhal kafirun (surat al-Kafirun) dan qul huwa Allahu Ahad (surat al-Ikhlas). Juga, dari Ibnu Umar, bahwa Ia mendengar lebih dari 20 kali, Nabi saw membaca surat al-Kafirun dan surat al-Ikhlas pada shalat sebelum fajar, dan shalat magrib.

Rasulullah memuji orang yang membaca surat al-Kafirun ketika shalat Fajar.

Tidak hanya sering membaca, Rasulullah juga memberikan pujian bagi siapa yang membaca surat al-Kafirun ketika shalat.

Keterangan ini berasal dari Ibnu Hibban, bahwa Jabir bin Abdillah menceritakan, ada seorang yang melaksanakan dua rakaat shalat fajar. Ketika rakaat pertama, ia membaca surat ak-Kafirun sampai selesai. Mendengar itu, Rasulullah memujinya dengan mengatakan “ini adalah seorang hamba yang mengenal Tuhannya”. Tatkala, si pemuda tersebut membaca surat al-Ikhlas pada rakaat yang kedua, Rasulullah memujinya lagi dengan mengatakan “ini adalah seorang hamba yang beriman kepada Tuhannya”.

Dianjurkan membacanya ketika hendak tidur untuk terhindar dari kesyirikan.

Syirik di dalam Islam, adalah dosa paling terbesar, dan membaca surat al-Kafirun memiliki keutaaman, salah satunya terhindar dari dosa paling besar tersebut. hal ini berdasarkan dari riwayat Farwah Naufal al-Asyja’I, dari ayahnya:

Nabi saw  menyerahkan kepadaku putri Ummu Salamah, dan mengatakan “sesungguhnya engaku seorang ibu yang menyusuiku”. Maka aku tinggal sesuai dengan kehendak Allah, lalu aku mendatangi Rasulullah. Beliau bertanya kepada ku, “apa yang dilakukan perempuan itu atau perempuan kecil itu?” aku lalu menjawab “Dia telah bersama ibunya”. “lalu gerangan apa tujuan mu datang ke sini”. Aku menjawab, “agar engkau baginda Rasulullah, mengajari ku tentang apa yang harus dibaca ketika hendak tidur”. Rasulullah menjawab “bacalah surat al-Kafirun ketika hendak tidur, karena sesungguhnya hal itu mencegah mu dari kesyirikan.”

Surat al-Kafirun sama dengan seperampat al-Qur’an

Hal ini berdasarkan beberapa riwayat, di antaranya hadis yang disampaikan oleh at-Tirmidzy bahwa Rasulullah berkata, “barang siapa yang membaca yaa ayyuhal kafirun, maka itu setara dengan membaca seperampat al-Qur’an”.

Begitu pula dengan hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, diceritakan bahwa Rasulullah berkata kepada seorang lelaki: “bukankah engaku telah menghafal qul huwa Allahu Ahad (surat al-ikhlas)? Pemuda itu menjawab “tentu” Rasulullah bertanya lagi, “bukankah engkau juga telah menghafal qul yaa ayyuhal kafirun (surat al-Kafirun)? Pemuda itu menjawab dengan jawaban yang sama. Lalu Rasulullah bersabda “sesungguhnya surat al-Kafirun itu sama dengan seperempat al-Qur’an”

https://www.tongkronganislami.net

 

0 komentar:

Posting Komentar