Keutamaan Surah al Kafirun yang Sebaiknya Kita Pahami
Tongkrongan Islami – Suatu ketika seorang imam, membaca
surat al-Kafirun di rakaat pertama. Naas bagi imam muda yang baru belajar itu,
ketika sampai pada dua ayat dari surat al-Kafirun, ia hanya membacanya
berulang-ulang.
Ketika sampai pada ayat laa a’budu maa ta’buduna, walaa
ana abid maa ‘abattum, walaa antum abiduuna maa a’bud, walaa ana aabid maa
abattum. Wal hasil surat al-Kafirun yang hanya terdiri dari enam itu, menjadi
bacaan yang cukup panjang.
Anehnya, para jamaah, bukannya capek, malah terdengar
ketawa cekikikan dari arah belakang. Mungkin, karena tidak kuat menahan ketawa
akibat imam muda yang kebolak-balik membaca al-Kafirun.
Ya.., tidak dipungkiri surat al-Kafirun ibarat pedang
bermata dua; ia menjadi surat favorit bagi para imam, utamanya pada shalat
jumat atau pada shalat witir. Namun di sisi lain, bagi imam yang gugupan, maka
surat al-Kafirun bisa menjadi bahan tertawaan dirinya. Namun siapa sangka,
banyaknya imam membaca surat al-Kafirun ini, tidak hanya karena ayatnya relatif
pendek, tapi memang memiliki banyak keutamaan. Apa saja keutamaannya?
Kandungan Umum Surah al-Kafirun
Sebagaimana dimensi pembicaraannya yang berkaitan dengan
tauhid, surat al-kafirun adalah bagian dari surat makkiyah. Surat yang terdiri
dari enam ayat, turun sebelum Hirjrah ini adalah surat yang menegaskan tidak
ada kompromi bagi orang Islam dalam persoalan tauhid. Hal ini bisa kita
simpulkan pula dari sebab diturunkannya surat al-Kafirun ini.
Ibnu ‘Abbas menceritakan bahwa, suatu ketika, orang-orang
kafir Quraisy menjanjikan Rasulullah saw harta yang banyak, sampai ia menjadi
orang paling kaya di Makkah. Dijanjikan pula untuk Beliau, dinikahkan dengan
wanita mana saja yang ia kehendaki disertai dengan budak mana saja yang dia
inginkan.
Dengan janji tersebut, para Quraisy menyatakan: “itulah
yang akan engkau dapatkan asal engkau wahai Muhammad berhenti berkata buruk
mengenai tuhan-tuhan kami.” Sekiranya engkau setuju untuk tidak
menjelek-jelek-an, maka berarti kita akan memiliki satu kesepakatan yang mana
kesepakatan itu saling memberikan kebaikan antara kita.” Mendengar itu,
Rasulullah bertanya: “apa kesepakatan itu”. Engkau wahai Muhammad, menyembah
tuhan kami setahun, dan kami akan menyembah tuhan mu setahun… karena ada
peristiwa ini, maka Allah menurunkan surat al-Kafirun.
Keutamaan surat al-Kafirun
Surah al-Kafirun memliki banyak keutamaan, di antaranya
pujian Rasulullah SAW bagi pembacanya bahkan sering dibaca rasulullah saat
subuh dan magrib. Beriku penjelasan lengkapnya:
Rasulullah sering membaca surat al-Kafirun pada shalat
subuh dan shalat magrib.
Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah,
bahwa Rasulullah membaca ketika shalat magrib, qul yaa ayyuhal kafirun (surat
al-Kafirun) dan qul huwa Allahu Ahad (surat al-Ikhlas). Juga, dari Ibnu Umar,
bahwa Ia mendengar lebih dari 20 kali, Nabi saw membaca surat al-Kafirun dan
surat al-Ikhlas pada shalat sebelum fajar, dan shalat magrib.
Rasulullah memuji orang yang membaca surat al-Kafirun
ketika shalat Fajar.
Tidak hanya sering membaca, Rasulullah juga memberikan
pujian bagi siapa yang membaca surat al-Kafirun ketika shalat.
Keterangan ini berasal dari Ibnu Hibban, bahwa Jabir bin
Abdillah menceritakan, ada seorang yang melaksanakan dua rakaat shalat fajar.
Ketika rakaat pertama, ia membaca surat ak-Kafirun sampai selesai. Mendengar
itu, Rasulullah memujinya dengan mengatakan “ini adalah seorang hamba yang
mengenal Tuhannya”. Tatkala, si pemuda tersebut membaca surat al-Ikhlas pada
rakaat yang kedua, Rasulullah memujinya lagi dengan mengatakan “ini adalah
seorang hamba yang beriman kepada Tuhannya”.
Dianjurkan membacanya ketika hendak tidur untuk terhindar
dari kesyirikan.
Syirik di dalam Islam, adalah dosa paling terbesar, dan
membaca surat al-Kafirun memiliki keutaaman, salah satunya terhindar dari dosa
paling besar tersebut. hal ini berdasarkan dari riwayat Farwah Naufal
al-Asyja’I, dari ayahnya:
Nabi saw
menyerahkan kepadaku putri Ummu Salamah, dan mengatakan “sesungguhnya
engaku seorang ibu yang menyusuiku”. Maka aku tinggal sesuai dengan kehendak
Allah, lalu aku mendatangi Rasulullah. Beliau bertanya kepada ku, “apa yang
dilakukan perempuan itu atau perempuan kecil itu?” aku lalu menjawab “Dia telah
bersama ibunya”. “lalu gerangan apa tujuan mu datang ke sini”. Aku menjawab,
“agar engkau baginda Rasulullah, mengajari ku tentang apa yang harus dibaca
ketika hendak tidur”. Rasulullah menjawab “bacalah surat al-Kafirun ketika
hendak tidur, karena sesungguhnya hal itu mencegah mu dari kesyirikan.”
Surat al-Kafirun sama dengan seperampat al-Qur’an
Hal ini berdasarkan beberapa riwayat, di antaranya hadis
yang disampaikan oleh at-Tirmidzy bahwa Rasulullah berkata, “barang siapa yang
membaca yaa ayyuhal kafirun, maka itu setara dengan membaca seperampat al-Qur’an”.
Begitu pula dengan hadis yang diriwayatkan dari Anas bin
Malik, diceritakan bahwa Rasulullah berkata kepada seorang lelaki: “bukankah
engaku telah menghafal qul huwa Allahu Ahad (surat al-ikhlas)? Pemuda itu
menjawab “tentu” Rasulullah bertanya lagi, “bukankah engkau juga telah
menghafal qul yaa ayyuhal kafirun (surat al-Kafirun)? Pemuda itu menjawab
dengan jawaban yang sama. Lalu Rasulullah bersabda “sesungguhnya surat
al-Kafirun itu sama dengan seperempat al-Qur’an”
https://www.tongkronganislami.net
0 komentar:
Posting Komentar