Kunci Surga
Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata, “Barang siapa
yang mengucapkan kalimat laa ilaaha illallaah disertai dengan menunaikan hak
dan kewajiban (dari kalimat tauhid tersebut), niscaya dia masuk surga.” (
Al-Hujjah Fii Bayaanil Mahajjah 11 / 152 ).
Kalimat laa ilaaha illallaah merupakan kalimat paling
agung yang menunjukkan bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi
dengan benar selain Allah. Seorang muslim yang mengucapakan lafadz tersebut
dengan lisannya, penuh keyakinan dalam hatinya, ikhlas, memahami maknanya dan
melaksanankan tuntutannya, maka ia akan masuk surga. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ
شَهِدَ أَنْ لاَ إٍلَهَ اٍلاَّ اللهُ مُخْلِصًا مِنْ قَلْبِهِ دَخَلَ الْجَنَّة
“Barangsiapa
yang bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain
Allah dengan ikhlas dari hatinya, maka
ia (dijamin) masuk surga.” (HR. Ibnu Hibban no.4 dan 7, Mawaariduzh
Zham’an) dan lainnya dari shahabat Mu’adz bin Jabal. dinilai shahih oleh Syaikh
Al Albani di dalam Silsilah Al-Ahadits As- Shahihah (No : 2355).
Kesuksesan
dan kebahagiaan hakiki orang yang beriman adalah dimasukkannya dia kedalam
surga dan dijauhkan dari neraka. Itulah keutamaan kalimat laa ilaaha illallaah!
Betapa
kalimat laa ilaaha illallaah memiliki kedudukan sangat penting, yang sangat
menentukan tempat tinggal seorang hamba di akhirat. Rasulullah shalallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كاَنَ أَخِر كَلامِهِ
لاإِلَهَ إلاَّ اللهُ دَخَلَ الْجَنّةَ
“Barangsiapa
yang akhir ucapannya adalah laa ilaaha illallaah ( idak ada ilah yang berhak
diibadahi dengan benar selain Allah),
maka ia akan masuk surga.” (Shahih,
HR Abu dawud ( no. 3116 ) Al-Hakim ( 1/351) dari sahabat Muadz bin
Jabal. Syaikh Al-Albani menyatakan: sanadnya hasan shahih, lihat shahih Sunnan
Abi Dawud (VIII / 439, No. 2729)
Menjadi
kewajiban utama seorang mukmin untuk mempelajari dan memahami tauhid, padahal
saat ini tak sedikit kaum muslimin kurang memperhatikannya. Mereka memandang
sebelah mata terhadap ilmu tauhid yang sejatinya merupakan inti sari dari
diutusnya para nabi dan rasul ‘alaihimush shalaatu was salaam.
Apalah
artinya hidup bergelimang kemewahan dunia, populer dimata orang banyak,
digelari intelektual muslim namun mereka buta terhadap ilmu tauhid yang merupakan
kunci pembuka surga.
Syahadat
adalah fondasi atau dasar bagi rukun-rukun Islam lainnya. Dengan tauhid yang
lurus dan menjauhi segala perbuatan syirik seorang mukmin akan mendapatkan
syafa’at Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam . Tentunya tak seorangpun
yang memiliki akal lurus dan hati yang bersih akan menyia-nyiakan kesempatan
emas ini untuk menjadi hamba Allah yang menginginkan surga. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang yang
paling bahagia dengan syafa’atku pada hari kiamat adalah orang yang mengucapkan
Laa ilaaha illallaah dengan tulus ikhlas dari hatinya.” (HR. Al-Bukhari No.99
dan 6576; Ahmad II/ 373 dari shahabat Abu Hurairah radhiallaahu ‘anhu)
Semoga kita
bisa menjadi golongan hamba Allah yang muwahhid dan senantiasa meningkatkan
iman, ilmu dan amal sholeh sebagaimana petunjuk dari Al-Kitab dan As-Sunnah.
Dan kita berdo’a kepada Allah, semoga Allah memasukkan kita kedalam surga tanpa
hisab dan adzab… Amien.
Syaikh
Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata,
“Barangsiapa
yang merealisasikan tauhid, ditandai dengan hati yang penuh dengan iman,
tauhid, ikhlas dan dibenarkan dengan amalan, dia tunduk kepada
perintah-perintah Allah ‘azza wa jalla dan tidak mengotorinya dengan
terus-menerus melakukan perbuatan maksiat, maka dia akan masuk surga tanpa
hisab, bahkan termasuk orang-orang yang pertama memasuki dan menempatinya.”
(Al-Qoulus Sadiid Fii Maqaashidit Tauhid, hlm: 28 – 29)
*****
Referensi :
Kupas
Tuntas Memahami Kalimat Syahadat, Yazid bin Abdul Qodir Jawwas. Media Tarbiyah,
Bogor 2015
Penulis: Isruwanti Ummu Nashifah
Muroja’ah: Ustadz Sa’id Abu Ukasyah
Artikel muslimah.or.id
0 komentar:
Posting Komentar