10 Keutamaan Bulan
Dzulhijjah
Bulan Dzulhijjah (ذو الحجة) merupakan salah satu bulan yang disucikan
atau diistimewakan bagi umat islam. Sebagaimana sabda Rasulullah Sholallahu
Alaihi Wassalah berikut ini :
إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ
اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا
مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو
الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Artinya:
“Sesungguhnya
zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan
langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat
bulan yang dihormati : 3 bulan berturut-turut; Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan
Muharram serta satu bulan yang terpisah yaitu Rajab Mudhar, yang terdapat
diantara bulan Jumada Akhiroh dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Orang-orang
Arab menamai bulan tersebut dengan nama Dzulhijjah adalah karena pada bulan
tersebut orang-orang Arab melakukan ibadah haji sebagai bentuk pelaksanaan
ajaran-ajaran Nabi Ibrahim Alaihissalam, dan kebiasaan ini sudah ada sejak
zaman Jahiliyah. Dzulhijjah berasal dari dua kata, yaitu Dzul yang artinya
pemilik dan Al-Hijjah yang artinya adalah Haji.
Allah SWT
telah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al- Fajr ayat 1 dan 2 :
وَ الْفَجْرِ * وَلَيَالٍ
عَشْرٍ
Artinnya:
“Demi
fajar, dan demi malam yang sepuluh.”
Mayoritas
ahli tafsir, para sahabat, serta para ulama menyatakan bahwa yang dimaksudkan
dengan malam yang sepuluh adalah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Inilah yang menunjukkan adanya keutamaan dari bulan tersebut, terutama pada
sepuluh hari pertamanya. Oleh karena itu, umat muslim dianjurkan untuk lebih
meningkatkan ibadah serta amalan-amalan sholeh di bulan tersebut, terutama di
sepuluh hari pertama.(Baca : Bulan Baik Untuk Menikah Menurut Islam)
Rasulullah
Sholallahu Alaihi Wassalam pernah berkata:
“Jika kamu
masuk ke dalam sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, maka
bersungguh-sungguhlah sampai hampir saja ia tidak mampu menguasainya
(melaksanakannya).” (HR. Ad Darimi)
Mengapa
bulan dzulhijjah dikatakan sebagai bulan yang istimewa dan kita sebagai umat
muslim harus bersungguh-sungguh dalam beribadah pada bulan itu? Karena bulan
dzulhijjah merupakan bulan yang di dalamnya terdapat berbagai macam
keutamaan.(Baca : Keutamaan Puasa di Bulan Syawal)
Berikut
beberapa keutamaan bulan dzulhijjah yang patut anda ketahui :. Allah sangat
mencintai amalan-amalan sholeh yang dikerjakan hambanya pada bulan dzulhijjah,
terutama disepuluh hari pertamanya.
Rasulullah
Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ
الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ هَذِهِ اْلأَيَّامِ – يَعْنِى
أَيَّامُ الْعَشْرِ – قِيْلَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ
الْجِهَادُ فِى سَبِيْلِ اللهِ إِلاَّ رَجُلاً خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ ثُمَّ
لَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ شَيْئٌ
Artinya:
“Tidaklah
ada hari-hari di mana amal shalih di dalamnya lebih dicintai Allah dibanding
hari-hari ini (yakni 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah)’. Lalu para sahabat
berkata, ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, wahai Rasulullah?’ Rasulullah
menjawab, ‘Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar untuk
berjihad dengan diri dan hartanya kemudian semuanya itu tidak kembali lagi (yakni
mati syahid).” (HR. Bukhari)
2.
Dzulhijjah merupakan bulan berkumpulnya ibadah-ibadah yang utama
dalam Fath
al-Bar, Ibnu Hajar al-Asqalani pernah menyampaikan bahwa ““Sebab yang jelas
tentang keistimewaan sepuluh hari di bulan Dzulhijjah adalah karena pada hari
tersebut merupakan waktu berkumpulnya ibadah-ibadah utama; yaitu shalat, shaum,
shadaqah dan haji. Dan itu tidak ada di hari-hari selainnya.”
3.
Dzulhijjah merupakan bulan yang pahala amalnya tidak pernah berkurang, dan
bahkan dilipat gandakan
Hal ini
sesuai dengan sabda Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam yang artinya “Ada dua
bulan yang pahala amalnya tidak pernah berkurang, kedua bulan itu adalah bulan
id: bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah.” (HR. Al Bukhari & Muslim).(Baca :
Keistimewaan Ramadhan bagi Umat Muslim)
4.
Dzulhijjah merupakan bulan yang memiliki hari-hari yang khusus
Hari
Tarwiyah (التروية) yang jatuh pada
tanggal 8 dzulhijjah. Beberapa pendapat menyatakan bahwa Tarwiyah berasal dari
kata ar-rawiyah yang artinya berfikir atau merenung. 8 dzulhijjah disebut
sebagai hari tarwiyah dikarenakan pada hari itu, Nabi Ibrahim Alaihissalam
berfikir dan merenungkan isi dari mimpinya.(Baca : Puasa Sunah Idul Adha)
Pada hari
ini, umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk berpuasa,
sebagaimana ucapan Nabi Sholallahu Alaihi Wassalam:
“Barang
siapa yang tidak melakukan ibadah haji, maka ia di sunnahkan baginya untuk
berpuasa pada hari tarwiyah yaitu hari ke-8 bulan dzulhijjah dimana ia akan
memperoleh kebaikan dari Allah berupa pengampunan dosa 1 tahun yang telah lalu”
(HR. Bukhori)
Hari Arafah
(عرفة) yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Dinamakan hari arafah karena pada tanggal 9 Dzulhijjah para jama’ah haji
melaksanakan wukuf di padang Arafah. Dan pada hari tersebut, Umat muslim yang
tidak sedang melaksanakan ibadah haji juga dianjurkan untuk berpuasa.(Baca :
Rukun Islam)
Hari Arafah
merupakan hari yang penuh dengan keberkahan, dimana Allah memberikan kebebasan
bagi banyak orang dari api neraka serta membangga-banggakan para jama’ah haji
di hadapan para Malaikat-Nya.(Baca : Siksa Neraka Bagi Pezina)
Dari Aisyah
radhiallahu anha, ia berkata, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda
yang artinya:
“Tidak ada
hari yang Allah lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari adzab neraka daripada
hari ‘Arafah. Sesungguhnya Dia (pada hari itu) mendekat, kemudian
menbangga-banggakan mereka (para jama’ah Haji) dihadapan para Malaikat.” Lalu
Dia bertanya,”Apa yang diinginkan oleh para jama’ah Haji itu?” (HR. Muslim)
Hari
An-Nahr (النحر) yang jatuh pada
tanggal 10 Dzulhijjah. An-Nahr artinya adalah menyembelih. Jadi tanggal 10
Dzulhijjah merupakan hari dimana banyak orang yang melakukan penyembelihan
hewan qurban. Pada hari tersebut umat muslim merayakan hari raya Idhul Adha dan
melaksanakan sholat sunnah Id, serta menyembelih hewan qurban. Dan pada hari
itu, umat muslim dilarang untuk berpuasa, sebagaimana sabda Nabi Sholallahu
Alaihi Wassalam :
أَيَّامُ مِنَى أَيَّامُ
أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرٍ لِلهِ عَزَّ وَجَلَّ
Artinya:
“Hari-hari
Mina (hari nahr dan tasyriq) adalah hari-hari makan dan minum serta berdzikir
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Muslim)
Dengan
begitu banyaknya keutamaan yang dimiliki oleh bulan Dzulhijjah, maka
sepatutnyalah jika kita sebagai umat muslim melakukan amalan-amalan sholeh
seperti Amal Jariyah yang nantinya akan dapat mendatangkan pahala serta
pertolongan dari Allah SWT. Adapun amalan-amalan tersebut diantaranya adalah :
Melaksanakan
ibadah haji dan umrah
Allah SWT
telah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ali-Imron ayat 97 :
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ
حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
Artinya:
“Kewajiban
bagi manusia kepada Allah, berhaji ke baitullah, bagi siapa saja yang memiliki
kemampuan untuk melakukan perjalanan”
Rasulullah
Sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :
العمرة الى العمرة كفارة
لمابينهما, والحج المبرور ليس له جزاء الا الجنة
Artinya:
“Satu umrah
ke umrah yang lain menghapuskan (dosa) yang dilakukan di antara kedua-duanya
dan haji yang baik (mabrur) tiada baginya balasan melainkan syurga.”
Berpuasa
Kaum
muslimin sangat dianjurkan untuk memanfaatkan sepuluh hari pertama di bulan
dzulhijjah dengan melakukan berbagai macam amalan yang disyariatkan dalam
islam, salah satunya adalah dengan melakukan Macam – Macam Puasa Sunnah di
sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, terutama pada tanggal 9 dzulhijjah.
Kenapa ?
Rasulullah
Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda yang artinya:
“Tidak ada
hari-hari lain yang lebih disukai Allah SWT daripada 10 hari pertama di bulan
Zulhijah.” Puasa di siang harinya adalah sama dengan puasa setahun penuh, dan
ibadah di malam harinya setara dengan ibadah di malam Laylat al-Qadar.
(Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Rasulullah
pun pernah berkata:
“Siapapun
yang berpuasa pada tanggal 1 Zulhijah seolah-olah ia ikut dalam Jihad di jalan
Allah SWT selama 2.000 tahun tanpa istirahat sedikit pun. Bagi yang berpuasa di
hari kedua seolah-olah ia telah beribadah kepada Allah SWT selama 2.000 tahun
dan puasa di hari ketiga seolah-olah ia telah memerdekakan 3.000 budak di masa
Nabi Ismail AS. Untuk puasa di hari keempat ia menerima ganjaran sama dengan
400 tahun ibadah. Untuk hari kelima ganjarannya setara dengan memberikan
pakaian kepada 5.000 orang yang telanjang, puasa di hari ke-6 setara dengan
ganjaran bagi 6.000 syuhada dan puasa di hari ketujuh, semua pintu di ketujuh
neraka menjadi haram baginya dan untuk puasa di hari kedelapan, seluruh pintu
surga akan dibuka baginya.”
Dan sabda
Rasulullah terkait tentang puasa di tanggal 9 dzulhijjah atau yang dikenal
dengan puasa Arafah :
يُكَفِّرُ السَّنَةَ
الْـمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ
Artinya:
“(Puasa
Arafah) menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.” (HR.
Muslim)
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ
مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيْهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ
Artinya:
“Tidak ada
hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka, lebih banyak daripada
di hari Arafah.” (HR. Muslim)
Memperbanyak
dzikir
Allah SWT
telah berfirman :
وَاذْكُرُوا اللهَ فِي
أَيَّامٍ مَّعْدُودَاتٍ
Artinya:
“Dan
berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang.”
(Al-Baqarah ayat 203)
Rasulullah
Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda :
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ
عِنْدَ اللهِ وَلاَ أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيْهِنَّ مِنْ هَذِهِ اْلأَيَّامِ،
فَأَكْثِرُوْا فِيْهِنَّ مِنَ التَّهْلِيْلِ وَالتَّكْبِيْرِ وَالتَّحْمِيْدِ –
رواه الطبراني فى المعجم الكبير
Artinya:
“Tidak ada
amal yang dilakukan di hari yang lebih agung dan lebih dicintai Allah melebihi
amal yang dilakukan pada tanggal 1 – 10 Dzulhijjah. Oleh karena itu,
perbanyaklah membaca tahlil, takbir, dan tahmid pada hari itu.” (HR. Ahmad dan
Sanadnya dishahihkan Syekh Ahmad Syakir)
Dalam
Al-Lajnah Ad-Da`imah para ulama’ menyebutkan fatwa sebagai berikut :
Disyariatkan
pada Idul Adha takbir mutlak dan takbir muqayyad. Adapun takbir mutlak maka
(disyariatkan untuk dilakukan) pada seluruh waktu dari mulai awal masuknya
bulan Dzulhijah sampai hari yang terakhir dari hari-hari tasyriq. Sedangkan
takbir muqayyad (disyariatkan untuk dilakukan) pada setiap selesai shalat wajib
mulai dari setelah selesai shalat subuh pada hari Arafah sampai setelah shalat
‘Ashr pada akhir hari tasyriq. Dan pensyariatkan hal tersebut ditunjukkan oleh
ijma’ dan perbuatan para sahabat shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Melaksanakan
Sholat Ied
Hari raya
Idhul adha dalam islam juga dikenal dengan sebutan An-Nahr yang jatuh pada
tanggal 10 Dzulhijjah. Dan untuk merayakan hari tersebut, maka umat muslim
disunnahkan untuk melaksanakan sholat Ied dan dilanjutkan dengan menyembelih hewan
qurban. Dan pada hari tersebut, umat muslim diharamkan untuk berpuasa.
Allah SWT
telah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Kautsar ayat 2 :
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Artinya:
“Laksanakanlah
shalat untuk Rabmu dan sembelih-lah qurban.”
Menyembelih
hewan qurban
Sabda
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam :
من كان له سعة ولم يضح فلا
يقربن مصلانا
Artinya:
“Siapa yang
memililki kelapangan namun dia tidak berqurban maka jangan mendekat ke masjid
kami.” (HR. Ahmad & Ibn Majah dan dihasankan Al Albani)
مَن كانَ لَهُ ذِبحٌ
يَذبَـحُه فَإِذَا أَهَلَّ هِلاَلُ ذِى الْحِجَّةِ فَلاَ يَأْخُذَنَّ مِنْ
شَعْرِهِ وَلاَ مِنْ أَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّىَ
Artinya:
“Barangsiapa
yang memiliki hewan yang hendak dia sembelih (di hari raya), jika sudah masuk
tanggal 1 Dzulhijjah maka janganlah dia memotong rambutnya dan kukunya
sedikitpun, sampai dia menyembelih qurbannya.” (HR. Muslim)
Sabda
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam :
لو لم تذنبوا لذهب الله بكم و
لجآء بقوم يذنبون ثم يستغفرون فيغفرلهم
Artinya:
“Seandainya
kamu tidak pernah berbuat dosa, pastilah Allah membinasakan kamu dan akan
didatangkannya suatu kaum yang melakukan dosa, lalu mereka beristighfar dan
Allah pun mengampuni mereka.” (HR. dari Abu Ayyub Al-Ansari)
0 komentar:
Posting Komentar