Selasa, 30 Oktober 2018

4 Kisah Inspiratif Keajaiban Sedekah


4 Kisah Inspiratif Keajaiban Sedekah


KISAH INSPIRATIF KEAJAIBAN SEDEKAH. Pembaca setia Pondok Islami dan sahabat Quran yang dimuliakan Allah SWT, sedekah merupakan sebuah perintah Allah yang memiliki banyak fadhilah, hikmah dan kebaikan, bahkan keajaiban. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya :

“Orang-orang yang menginfakkan hartanya di waktu malam dan siang secara sembunyi dan terang-terangan maka mereka mendapat pahala dari Tuhannya. Maka tidak ada ketakutan atas mereka dan tidak ada berduka cita bagi mereka.” (QS. Al-Baaqarah: 274)

dalam surat yang lain Allah SWT pun berkata yang artinya :

“…Gembirakanlah orang-orang yang taat, yaitu orang yang apabila disebut nama Allah maka bergetar hatinya dan orang yang bersabar atas apa yang menimpanya serta orang yang mendirikan shalat dan orang yang menginfakkan sebagian rizkinya yang Kami berikan kepadanya.” (QS. Al Hajj: 34-35)

Betapa besar keutamaan infaq (sedekah) bagi yang mampu mengeluarkannya dengan ikhlas, semata karena Allah SWT. Rasulullah SAW pun menegaskan dalam hadistnya, yang artinya :

“Sesungguhnya, sedekah dapat memadamkan kemurkaan Tuhan”(HR. Tirmidzi).

Musibah,  malapetaka,  penyakit dan berbagai cobaan yang kita terima dalam kehidupan, yang merupakan bagian dari ujian akan ketaatan kita kepada Allah SWT,  atas izin-Nya dapat dihindari dengan bersedekah. Bahkan hingga kematian pun atas izin Allah SWT dapat kita hindari dengan bersedekah atau meng-infakkan harta kita di jalan Allah SWT.

Rasulullah bersabda yang artinya :

“Ujian yang menimpa seseorang pada keluarga, harta, jiwa, anak, dan tetangganya bisa dihapus dengan puasa, shalat, sedekah, dan amar makruf nahi munkar.” (HR. Bukhari dan Muslim)

” Obatilah orang-orang yang sakit diantara kalian dengan sedekah” (HR. Baihaqi dan Tabrani )

Berikut ini adalah beberapa kisah tentang keutamaan dan keajaiban sedekah yang dilakukan oleh orang-orang sholeh terdahulu dan beberapa kisah nyata terkini yang penulis coba kumpulkan dari beberapa sumber buku dan internet.

Kesemua kisah ini semoga dapat memberikan pelajaran/ibroh yang besar bagi kita, agar lebih bersemangat lagi dalam jihad fisabilillah melalui harta kita,  salah satunya dengan berinfaq / bersedekah.

Kisah Keajaiban Sedekah Menyembuhkan Penyakit Menahun

Salah seorang ulama ahli fikih dan hadist terkemuka Abdullah bin Mubarrak atau lebih dikenal dengan Ibnul Mubarak adalah seorang tabi’in yang lahir pada tahun 118 Hijriyah. Ia sangat terkenal karena ketinggian ilmunya, kezuhudan dan kedermawanannya. Karenanya beliau memiliki banyak gelar kehormatan, di antaranya: Syekh Al-Islam, Al-Hafizh, Fakhr Al-Mujahidin, pemimpin para ahli zuhud, dan gelar-gelar lainnya

Tidak mengherankan apabila beliau merupakan salah satu ulama, yang menjadi tempat bertanya bagi orang-orang di zamannya, untuk mencari solusi segala permasalahan.

Ibnul Mubarak juga senang sekali melakukan perjalanan. Usia beliau banyak dihabiskan untuk melakukan perjalanan dalam rangka berhaji, berjihad, serta berdagang, sehingga beliaupun dikenal juga dengan juluk “As-Saffar” (sebutan untuk orang yang suka sering melakukan perjalanan).

Suatu hari seseorang bertanya kepada Ibnul Mubarak, tentang penyakit yang dideritanya selama bertahun-tahun.  “Wahai Abu Abdirrahman, penyakit borok yang ada di lututku sudah berusia tujuh tahun, sudah banyak tabib yang aku tanyai dan berobat kepada mereka, akan tetapi hingga hari ini penyakitku ini tidak kunjung sembuh” tanya orang tersebut dengan penuh pengharapan.

Ibnul Mubarak pun menjawab pertanyaan tersebut, “Pergilah engkau ke suatu tempat dimana banyak orang membutuhkan air,” Jawab Ibnul Mubarrak. “Buatlah sumur di sana. Aku berbarap akan muncul mata air dan penyakit borokmu tidak akan lagi mengeluarkan darah dan nanah.”

Orang itu pun segera mengikuti saran dari Ibnul Mubarrak. Ia segera mencari daerah yang penduduknya sedang mengalami kesulitan air. Kemudian ia pun segera membuatkan sumur untuk kebutuhan air mereka, dan atas izin Allah SWT, penyakit yang selama ini mendekam dalam tubuhnya hilang dan sembuh seperti sedia kala.

Seperti hadist Rasulullah SAW di atas, bersedekah mampu mengobati berbagai macam penyakit. Mari kita mencoba untuk bermuhasabah. Apabila diri kita atau orang yang kita kenal dan sayangi sedang tertimpa ujian berupa sakit yang tidak kunjung sembuh, maka bisa jadi ada perbuatan kita yang sudah mengundang murka Allah SWT. Barangkali kita selama ini lebih sering tenggelam dalam dosa dan kemaksiatan.

Maka segeralah bertobat, kembali ke jalan Allah SWT, perbanyaklah sedekah, insya Allah murka Tuhan akan padam dan anda sembuh dari penyakit.

Kisah Keajaiban Sedekah Menyembuhkan Penyakit Putrinya Yang Sulit Disembuhkan
Syaikh Sulaiman Al-Mufarraj bercerita tentang sebuah kejadian ajaib yang didapatnya dari seseorang yang mengalami peristiwa ajaib terhadap putrinya. Ia berkata, bahwa orang itu menceritakan kepadaku tentang kejadian yang menimpa putri kecilnya. Ia terkena penyakit di tenggorokannya dan sudah lama berobat ke berbagai rumah sakit dan dokter. Tetapi tak jua menyembuhkannya.

Orang itu menambahkanpun menambahkan bahwa sakit putrinya itu semakin hari semakin membandel. Lantaran memikirkan kondisi putrinya tersebut orang itu pun hampir saja ikut jatuh sakit, karena tidak bisa tidur dan beristirahat dengan cukup. Berbagai langkah dan ikhtiar sudah dilakukan untuk meringankan sakit putri kecilnya itu namun tak kunjung jua membaik. Hingga akhirnya keputus-asaan pun hampir menjangkitinya,  kecuali hanya kepada rahmat Allah SWT.

Orang itu pun melanjutkan ceritanya,  hingga suatu saat ia dihubungi oleh seorang shaleh yang mengingatkan akan salah satu hadist Rasulullah SAW tentang keutamaan sedekah,  yang artinya :

”Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (HR. Thabrani dan Baihaqi)
Walaupun ia sudah banyak bersedekah akan tetapi orang shaleh itu pun memberikan penjelasan lebih jauh lagi dan berkata,”Bersedekahlah saat ini, dengan niat agar puterimu mendapat kesembuhan.” Akhirnya ia pun bersedekah dengan niat semata karena Allah, dilandasi kerendahan hati kepada salah seorang fakir. Akan tetapi setelahnya pun tetap tidak terjadi perubahan pada penyakit putrinya itu.

Orang itu kembali mengkomunikasikan kenyataan itu kepada orang shaleh tadi, dan orang shaleh itu pun memberikan penjelasan bahwa sedekah yang dilakukan harus sepadan dengan harta yang dimilikinya. Karena hartanya banyak maka sebaiknya ia pun bersedekah seukuran dengan hartanya.

Orang itu pun akhirnya bersedekah untuk kedua kalinya dengan membeli berbagai kebutuhan untuk orang yang membutuhkan dalam jumlah yang besar. Mobilnya ia penuhi dengan beras, ayam dan barang yang baik-baik, kemudian ia bagikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Mereka pun bersukacita dengan pemberian sedekahku itu. Sungguh Allah Maha Kuasa dan Maha Pemberi, subhanallah, setelah sedekah itu diberikan maka puterinya menjadi sembuh total. Alhamdulillah, Allahu Akbar.

Orang itu sangat yakin, bahwa sedekah yang ia lakukan itulah yang menyebabkan Allah mengangkat penyakit yang diderita putrinya. Sejak saat itu, berkat anugerah Allah SWT, putri kecilnya tidak lagi pernah terkena penyakit apapun. Dan setiap hari, ia pun merasakan kenikmatan, keberkahan dan kesehatan dalam harta dan keluarga.

Ia pun menjadi sering membagikan kisahnya dan menasihati setiap orang yang sakit, agar memperbanyak sedekah dengan harta yang paling berharga yang mereka miliki. Niscaya Allah SWT akan memberikan kesembuhan atas penyakit mereka. Allah SWT tidak akan pernah menyia-nyiakan perbuatan baik yang kita lakukan dan tentunya ganjaran pahala yang layak bagi kita.

Keajaiban Sedekah Memperpanjang Usia

Kisah Pertama

Syaikh ‘Abdul Hadi Badlah, Imam Masjid Jami’ur Ridhwan di Halab Syiria, menceritakan kisahnya, “Saat awal aku menikah, Allah SWT memberikan anugerah kepada kami seorang anak yang tentu saja sangat membuat Kami bergembira dengan anugerah itu.

Akan tetapi, Allah SWT memiliki kehendak lain pada anak kami dengan memberikan ujian penyakit keras yang diderita anak kami itu. Berbagai upaya pengobatan sepertinya tidak berhasil menyembuhkan penyakitnya, bahkan semakin hari keadaannya semakin memburuk. Begitu pula akibatnya buat kami berdua karena sedih dan khawatir akan kondisi buah hati kami dan cahaya mata kami ini .

Tentu saja pembaca sekalian paham bagaimana artinya memiliki anak pertama dalam sebuah pernikahan. Kegundahan dan kekhawatiran yang sangat besar menyeruak dalam hati, karena merasa tak berdaya untuk memberikan pengobatan dan menghilangkan penderitaan pada anak pertama Kami itu.

Dalam kondisi tersebut datanglah seorang yang baik hati yang menyarankan Kami untuk menemui seorang dokter yang berpengalaman dan terkenal, maka Kami pun pergi bersama anakku kepadanya. Anakku mengeluhkan demam yang sangat tinggi, dan dokter itu mengatakan kepada Kami sesuatu yang sangat mengejutkan. Ia berkata kepada kami, “Apabila panas anak Anda tidak turun malam ini, maka ia kemungkinan bisa meninggal esok hari !”

Aku pulang dengan anakku dengan kegelisahan yang memuncak. Perasaan sedih dan sakit menyerang hatiku, hingga kelopak mataku tak mampu terpejam untuk tidur. Aku pun kemudian melaksanakan shalat, dan berlalu pergi dengan wajah sedih dan bingung meninggalkan isteriku yang menangis sedih di dekat kepala anakku.

Dalam kegundahanku, aku terus berjalan di jalanan, tak tahu harus berbuat apa untuk mengobati anakku. Sekonyong-konyong aku teringat dengan hadist Rasulullah SAW tentang sedekah yang artinya,“Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” Tapi ditengah malam gulita seperti saat ini, siapa orang yang akan aku temui ?

Bisakah aku mengetuk pintu seseorang dan bersedekah kepadanya ? Apa yang ia akan katakan kepadaku jika aku melakukan hal itu ?Tiba-tiba dihadapanku muncul seekor kucing yang sedang mengeong karena lapar di dalam kegelapan malam.

Aku pun teringat pada sabda Rasulullah SAW ketika ditanya oleh salah seorang sahabat, yang artinya, “Apakah berbuat baik kepada binatang bagi kami ada pahalanya?” Beliau menjawab, “Di dalam setiap apa yang bernyawa ada pahalanya” (HR. Bukhari dan Muslim).
Maka akupun bersegera kembali ke rumahku dan mengambil sepotong daging untuk aku berikan kepada kucing itu. Aku menutup pintu belakang rumahku, dan suara pintu itu bercampur dengan suara istriku yang bertanya, “Apakah engkau pulang kembali kepadaku dengan cepat?” Aku pun bergegas menuju ke arahnya. Dan, aku mendapatkan wajah isteriku telah berubah, dari permukaan wajahnya telah menyiratkan kegembiraan!

Ia berkata, “Setelah engkau pergi, aku tertidur sebentar dalam keadaan duduk. Saat dalam tidurku, aku melihat pemandangan yang menakjubkan!” Aku melihat diriku mendekap anakku. Tiba-tiba muncul seekor burung hitam besar dari langit yang terbang hendak menyambar anak kita, ingin mengambilnya dariku.

Aku menjadi sangat takut, dan tidak tahu harus melakukan apa? Tiba-tiba muncul seekor kucing yang menyerang secara dahsyat burung itu, dan keduanya pun saling berkelahi. Perkelahian itu terlihat seimbang,  tidak terlihat kucing itu lebih kuat daripada si burung, karena si burung badannya gemuk. Namun akhirnya, burung itu pun pergi menjauh.

Seketika aku terbangun saat mendengar suaramu tadi. Syaikh ‘Abdul Hadi berkata, “Aku tersenyum dan merasa gembira dengan kebaikan ini”. Melihat aku tersenyum, isteriku menatap ke arahku dengan terheran-heran. Aku pun berkata menenangkan istriku, “Semoga semuanya menjadi baik.”

Bersama Kami segera mendekati anak kami. Tak tahu siapa yang sampai terlebih dulu, ketika kami menyaksikan demam yang diderita anak kami berangsur sirna dan sang anak mulai membuka matanya. Hingga pada pagi hari berikutnya, sang anak pun telah sehat seperti sedia kala. Dengan asyiknya ia telah bermain-main bersama anak-anak yang lain di desa ini, Alhamdulillah.

Begitulah kisah menakjubkan yang dituturkan oleh Syaikh ‘Abdul Hadi tentang anaknya yang kini telah menjelma menjadi seorang  menjadi pemuda berumur 17 tahun. Ia telah sempurna menghafalkan Al-Quran dan menekuni ilmu syar’i.

Saat ini sang pemuda itu sedang menyampaikan nasihat yang mendalam kepada kaum muslimin di masjid orang tuanya, Masjid Ar-Ridhwan di Halb, pada salah satu malam dari sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan yang penuh berkah. Subhanallah.

Kisah Kedua

Kematian merupakan ketentuan Allah SWT. Tidak ada satupun yang mampu menunda kematian bila telah sampai waktunya. Tetapi ada satu hal yang mampu membuat kematian menjadi sesuatu yang bisa ditunda, yaitu semangat dan kemauan untuk bersedekah, berbagi dan peduli kepada sesama.

Pada suatu hari, Malaikat maut mendatangi Nabi Ibrahim, dan bertanya, “Siapakah anak muda yang tadi  mendatangimu wahai Ibrahim?”,

“Anak muda yang tadi maksudnya?”, Tanya Ibrahim. “Itu sahabat sekaligus muridku”.

“Ada apa dia datang menemuimu?”

“Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahannya besok pagi”.

“Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak akan sampai hingga dilaksanakannya ritual pernikahannya itu.”

Habis berkata seperti itu, Malaikat kematian pergi meninggalkan Nabi Ibrahim. Hampir saja Nabi Ibrahim tergerak untuk memberitahu anak muda tersebut untuk menyegerakan pernikahannya malam ini, dan memberitahu tentang kematian anak muda itu besuk.

Tapi langkahnya terhenti, Nabi Ibrahim tetap memilih bahwa kematian tetap menjadi rahasia Allah SWT. Tak disangkanya keesokan paginya, Nabi Ibrahim ternyata masih melihat dan menyaksikan anak muda itu tetap bisa melangsungkan pernikahannya.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun, Nabiyullah Ibrahim malah melihat anak muda ini memiliki umur yang panjang. Hingga usia anak muda ini 70 tahun, Nabiyullah Ibrahim menjadi sangat penasaran dan bertanya kepada malaikat maut, apakah dia berbohong tempo hari sewaktu menyampaikan bahwa anak muda itu umurnya tidak akan sampai besuk pagi?

Malaikat Kematian kemudian menjawab bahwa dirinya memang akan mencabut nyawa anak muda itu, tetapi Allah menahannya. “Apa gerangan yang membuat Allah SWT menahan tangannya untuk tidak mencabut nyawa anak muda tersebut, dulu?” tanya Nabi Ibrahim penuh rasa penasaran.

“Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut, hingga engkau masih melihatnya hidup hingga kini.”

Sahabat Quran pembaca Pondok Islami yang dimuliakan Allah, kematian memang hak prerogatif Allah SWT. Menunda ataupun memajukan waktu kematian adalah hak Allah sepenuhnya. Dan Allah memberitahu lewat kalam Rasul-Nya Muhammad SAW, bahwa salah satu keutamaan atau manfaat sedekah bahkan keajaiban sedekah itu adalah dapat memanjangkan umur kita.

Jadi bila ditanyakan tentang sesuatu yang bisa menunda kematian, itulah SEDEKAH.

Maka, sejak saat ini ubahlan mindset kita. Lihatlah sekeliling kita. Bila ada orang-orang yang sedang mengalami kesulitan dan kesusahan, maka sesungguhnya inilah kesempatan kita untuk menolong diri kita sendiri. Karena barangkali kesulitan yang Allah hadirkan pada diri orang lain di depan mata kita, sesungguhnya adalah kesempatan yang Allah berikan pada kita, untuk bisa memperpanjang usia kita.

Tinggal kita bersikap dan menyadari kesempatan ini, dan bersedia menolong orang yang sedang kesulitan itu dengan ikhlas, semata mengharapkan ridho Allah SWT. Atau malah tak peduli dan membiarkan kesempatan itu berlalu dengan sia-sia.

Siapa tahu ternyata sedekah kita itu menjadi wasilah yang dapat memperpanjang usia kita. Inilah keajaiban sedekah yang kita sangat harapkan, bisa didapat sebagai anugerah Allah SWT atas amal perbuatan baik kita.

Sahabat Quran, pembaca Pondok Islami yang dimuliakan Allah SWT. Bila kita berkaca pada kehidupan para salafus soleh dahulu, mereka adalah orang-orang yang sangat memahami tentang manfaat dan keutamaan sedekah. Mereka sangat ringan tangan dalam mengeluarkan sedekah.

Sedekah yang tentunya sepadan dengan penyakit ataupun musibah yang menimpa mereka. Mereka infaqkan harta yang paling mereka cintai, semata untuk menggapai ridho Allah SWT, dan kebahagiaan serta keberkahan hidup di dunia dan akhirat kelak.

Mengutip ungkapan singkat dari Ustadz Yusuf Mansur, beliau mengatakan, ”Sedekah merupakan jawaban semua permasalahan. Sedekah itu tak ada lawan. Tidak ada persoalan apa pun yang tidak selesai, selama kita melibatkan Allah. Caranya, antara lain lewat sedekah.”

Demikianlah 4 Kisah Inspiratif Keajaiban Sedekah yang kami coba bagikan kepada pembaca. Semoga kisah-kisah inspiratif di atas mampu membangkitkan semangat kita untuk berjuang di jalan Allah SWT melalui harta yang kita miliki dengan bersedekah, agar kebaikan, keberkahan dan kemaslahatan senantias menaungi kehidupan kita di dunia ini dan khususnya di akhirat kelak. Aamiin.
Wallahu’alam bishawab.



0 komentar:

Posting Komentar