Fadhilah Surat Al
Ikhlas dan Waktu Waktu yang Dianjurkan Membacanya
FADHILAH SURAT AL-IKHLAS – Surat Al-Ikhlas adalah surat
yang ke 122 dalam Al-Quran. Surat ini termasuk surat yang mempunyai banyak
keutamaan di dalamnya. Fadhilah Surat Al-Ikhlas ini terekam dalam sabda-sabda
Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasalam yang bisa kita lihat dalam kitab
hadist.
Ada banyak keutamaan yang Allah SWT berikan kepada kita
sebagai ummat Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasalam. Beberapa diantaranya
adalah, umat Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasalam diberi Al-quran sebagai
pedoman hidup, yang mana tidak diberikan kepada umat sebelum kita kitab
selengkap Al-quran.
Bahkan, dalam Al-quran Allah SWT menegaskan bahwa yang
menjaga kemurnian dan keaslian Al-quran adalah Allah SWT sendiri, berbeda
dengan kitab-kitab umat sebelumnya, yang mana penjagaannya dilimpahkan pada
para ahli kitab mereka. Maka dari itu, tidak heran jika sekarang kita dapati
banyak sekali perubahan dalam kitab-kitab agama terdahulu karena manusia yang
menjaganya tidak amanah.
Sebagaimana keutamaan yang Allah berikan kepada umat Nabi
Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasalam, maka surat-surat dalam Al-quran juga
mempunyai keutamaan-keutamaan yang beragam. Dalam hal ini, saya akan mecoba
mengulas fadhilah surat Al-ikhlas berdasarkan hadist Nabi Muhmammad Shallalahu
‘alaihi wasalam. Semoga bermanfaat.
Fadhilah Surat Al-Ikhlas
Surat Al-Ikhlas ini termasuk surat yang mempunyai banyak
keutamaan. Keutamaannya banyak disebutkan dalam hadist Nabi Muhammad Shallalahu
‘alaihi wasalam dengan derajat sahih dan hasan, jadi bisa dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Saya akan membagi dalam beberapa judul sesuai kandungan hadist
tersebut.
1. Dapat Menjadi
Sebab Masuknya Seseorang ke Dalam Surga
Fadhilah Surat Al-Ikhlas
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, dari Abu
Hurairah Radhiyallahu a’nhu, dia berkata: “Aku datang bersama Rasulullah SAW,
lalu beliau mendangar seseorang membaca Qul Huwallahu Ahad, Allahussomad. Maka
Rasulullah SAW bersabda: “Telah wajib”, aku bertanya: “Apa yang wajib?” beliau
bersabda “(telah wajib baginya) surga”.
Dari hadits di
atas bisa kita tangkap bahwasanya surat Al-Ikhlas ini mempunyai keutamaan
menjadi sebab seorang hamba masuk surga. Hadits ini di shahih kan oleh syaikh
albani dalam kitabnya shahih At-Tirmidzi.
2. Menjadi Sebab Mendapatkan Cinta Allah SWT
Fadhilah Surat Al-Ikhlas
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari Rahimahullah,
dari Ummahatul Mu’minin Aisyah Radhiyallahu a’nha, beliau berkata: “Sesunggunya
Nabi SAW mengutus seseorang kepada sekelompok pasukan dan ketika orang itu
mengimami yang lainnya dalam shalatnya, dia mengakhiri (bacaannya) dengan Qul
Huwallaahu Ahad. Maka takkala mereka pulang, mereka menceritakan hal itu kepada
Rasulullah SAW, lalu beliau bersabda: “Tanyalah dia, mengapa berbuat demikian?
(mengakhiri bacaannya dengan Qul Huwallaahu Ahad), lalu mereka bertanya
kepadanya, dia pun menjawab: “Karena surat ini (mengandung) sifat Ar-Rahman dan
aku mencintai membaca surat ini”. Lalu Nabi SAW bersabda: “Beritahu dia,
sesungguhnya Allah pun mencintainya”.
Dari hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari diatas, bisa
kita lihat keagungan kandungan surat Al-Ikhlas. Barang siapa yang mencintainya
maka Allah SWT akan mencintai dia. Tentu fadhilah surat Al-Ikhlas ini tidak
bisa dicapai jika hanya mengandalkan sering membacanya, sedang di sisi lain dia
melakukan kemaksiatan di hadapan Allah SWT. Semua ini sangat berkaitan dengan
keadaan pribadi masing-masing. Semoga kita termasuk orang-orang yang menjaga
diri.
3. Surat Al-Ikhlas Sebanding dengan Sepertiga Al-Quran
Hadits yang berkaitan dengan fadhilah ini diriwayatkan
oleh Imam Bukhori Rahimahullah, dari Abu Sa’id Al-Khudri Radiyallahu a’nhu, ia
berkata: “Sesungguhnya seseorang mendengar orang lain membaca Qul Huwallaahu
Ahad dengan mengulang-ngulangnya, maka pagi harinya, ia mendatangi Rasulullah
SAW dan menceritakan hal tersebut kepadanya, dan seolah-olah orang itu
menganggap remeh surat tersebut (surat Al-Ikhlas), maka Rasulullah SAW
bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya surat itu
sebanding dengan sepertiga Al-Quran”
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Imam Muslim juga
menjelaskan tentang keutamaan ini. Dari Abu Hurairah Radiyallahu a’nhu, ia
berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Berkumpullah kalian, karena sesungguhnya aku
akan membacakan kepada kalian sepertiga Al-Quran. Maka berkumpullah
orang-orang, kemudian Nabiyullah keluar dan membaca Qul Huwallahu Ahad,
kemudian beliau masuk (kembali).
Maka sebagian dari kami berkata kepada sebagian yang
lain: “Sesungguhnya saya mengira ini adalah kabar (yang datang) dari langit,
maka itulah yang membuat beliau masuk (kembali)”. Lalu Nabiyullah keluar dan
bersabda: “Sesungguhnya aku telah berkata kepada kalian akan membacakan
sepertiga Al-Quran. Ketahuilah, sesungguhnya surat itu sebanding dengan
sepertiga Al-Quran”.
Dari dua hadits diatas kita bisa dengan jelas melihat
bahwa surat Al-Ikhlas sebanding dengan sepertiga Al-Quran. Yang dimaksud
sebanding di sini adalah derajatnya, bukan hitungannya, yang mana artinya kita
tidak bisa memukul rata kalau Al-Quran itu hanya terdiri dari 3 surat
Al-Ikhlas, tetapi tetap terdiri dari 114 surat dan surat Al-Ikhlas adalah surat
yang ke 122.
Di atas adalah beberapa fadhilah surat Al-Ikhlas yang
insyaAllah bisa diamalkan, sebenarnya masih banyak hadits-hadits serupa yang
membahas tentang keutamaan surat ini. Semoga kita bisa mengamalkan ilmu yang
kita miliki sebagai pertanggung-jawaban kita pada Allah SWT. Selanjutnya saya
akan membahas tentang beberapa waktu yang dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas di
dalamnya.
Waktu yang Dianjurkan Untuk Membaca Surat Al-Ikhlas
Mengenai waktu dianjurkannya membaca surat ini,
setidaknya ada 9 jenis waktu yang dapat diambil dari hadits-hadits Nabi
Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasalam. Saya akan membaginya sesuai jenis waktu
tersebut.
1. Pagi dan Sore Hari
Hadits mengenai dua waktu ini diriwayatkan oleh Abu Daud
dan An Nasai, dari Muadz bin Abdullah bin Khubaib dari ayahnya, ia berkata:
“Pada malam hujan lagi gelap gulita kami keluar mencari Rasulullah SAW untuk
shalat bersama kami, lalu kami menemukannya, kemudian beliau
bersabda:”Katakanlah” namun aku tidak mengatakan apa-apa, kemudian beliau
bersabda:”Katakanlah” namun aku tidak mengatakan apa-apa, kemudian beliau
bersabda “Katakanlah”, hingga aku berkata “Wahai Rasulullah SAW apa yang harus
saya katakan?” Rasulullah bersabda”Katakanlah Qul Huwallaahu Ahad dan 2 surat
setelahnya ketika sore dan pagi sebanyak tiga kali, maka dengan ayat-ayat ini
akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan”.
Hadits ini dinilai hasan oleh syaikh Albani, sehingga
insyaAllah bisa untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu yang
kita minta untuk dilindungi adalah dari godaan setan terkutuk, dan surat
Al-Ikhlas serta 2 surat setelahnya adalah salah satu penangkalnya.
2. Sebelum Tidur
Waktu yang
Dianjurkan Untuk Membaca Surat Al-Ikhlas
Hadits yang berkaitan dengan waktu sebelum tidur ini
diriwayatkan Imam Bukhori dalam shaihnya, dari Aisyah Radhiyallahu a’nha,
beliau berkata: “Nabi SAW ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau
mengumpulkan kedua tangannya lalu ditiup dan dibacakan Qul Huwallaahu Ahad, Qul
A’udzu bi Robbilfalaq, Qul A’udzu bi Ribbinnaas. Kemudian beliau mengusapkan
kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau mulai dari
kepala, waja, dan tubuh bagia depan. Beliau melakkukan yang demikian sebanyak 3
kali.”
Dari hadits diatas kita bisa lihat perilaku yang
dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallalahu ‘alaihi wasalam ketika sebelum tidur.
Membaca 3 surat akhir dan mengusapkannya ke bagian badan yang bisa dijangkau.
Salah satu hikmah yang bisa diambil dari perilaku beliau adalah bahwa perilaku
seperti ini insyaAllah menjaga kita dari gangguan setan ketika tidur, sehingga
kita bisa lebih mudah bangun untuk melaksanakan sholat shubuh.
3. Ketika Meruqyah (Penyembuhan Penyakit)
Dalam hal surat Al-Ikhlas dipakai untuk meruqyah terdapat
hadits yang menyebutkannya. Hadits ini hampir serupa dengan hadits sebelumnya,
diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari Aisyah Radiyallahu a’nhu beliau berkata:
“Apabila Rasulullah SAW hendak tidur, beliau akan meniupkan telapak tangannya
sambil membaca Qul Huwallaahu Ahad dan Muawwidzatain (surat Al-Falaq dan
An-Naas), kemudian beliau mengusapkan ke wajah dan semua yang terjangkau oleh
tangannya, kemudian Aisyah berkata: “Ketika beliau sakit, beliau menyuruhku
melakukan hal itu (ketika hendak tidur).”
Nah, berdasarkan hadits ini, bisa kita ambil kesimpulan,
bahwasanya dengan izin Allah SWT surat Al-Ikhlas ini mampu menyembuhkan
penyakit, baik itu penyakit jasmani atau rohani. Wallahua’lam
4. Dzikir Setelah Shalat
Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh An Nasai dan Abu Daud
kita dianjurkan untuk membaca 3 surat
akhir Al-Quran, yaitu surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An Naas. Dari Uqbah bin ‘Amir,
beliau berkata: “Rasulullah SAW memerintahkan padaku membaca mu’awwdzaat di
akhir shalat (sesudah salam).” Menurut Ibnu Hajar Al Asqolani, arti dari
Mu’awiidzaat adalah 3 surat akhir dalam Al-Quran.
5. Sholat Sunnah Sebelum Shubuh
Hadits mengenai bacaan sholat sunnah sebelum shubuh ini
diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah, dari Aisyah Radhiyallahu a’nha, Rasulullah
SAW bersabda: “Sebaik-baik surat yang dibaca ketika 2 rakaat qobliyah adalah
Qul Huwallahu Ahad (surat Al-Ikhlas dan Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun (surat
Al-Kafirun).” Hadits ini oleh syaikh Albani di hukumi shahih. Sedangkan dalam
prakteknya surat Al-Kafiruun dibaca pada rakaat pertama dan surat Al-Ikhlas
dibaca pada rakaat kedua.
6. Sholat Sunnah Sesudah Maghrib
Hadits yang menerangkan tentang ini hampir senada dengan
hadits sebelumnya. Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, dari Abdullah bin Mas’ud
radhiyallahu a’nhu, beliau berkata: “Aku tidak dapat menghitung berapa kali
mendengar (karena seringnya) bacaan Rasulullah SAW membaca surat pada dua
rakaat ba’diyah magrib dan qobliyah shubuh yaitu Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun dan
Qul Huwallaahu Ahad.”
7. Shalat Witir Tiga Rakaat
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Ubay bin
Ka’ab, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya
melaksanakan shalat witir dengan membaca Sabbihisma robbikal a’la (surat Al
A’laa), Qul yaa ayyuhal kafiruun (surat Al Kafirun), dan Qul huwallahu ahad
(surat Al Ikhlash)”
8. Sholat Maghrib Pada Malam Jum’at
Dari Jabir bin Samroh, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
biasa ketika shalat maghrib pada malam Jum’at membaca Qul yaa ayyuhal kafirun’
dan ‘Qul ‘ huwallahu ahad’. ” (Syaikh Al Albani dalam Takhrij Misykatul
Mashobih mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
9. Sholat Dua Rakaat di Belakang Maqom Ibrahim setelah
Thawaf
Dari Jabir bin A’bdillah, dalam hadits yang panjang
beliau menyebutkan: “Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan maqom
Ibrahim antara dirinya dan Ka’bah, lalu beliau laksanakan shalat dua raka’at.
Dalam dua raka’at tersebut, beliau membaca Qulhuwallahu ahad (surat Al Ikhlas)
dan Qul yaa-ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun). Dalam riwayat yang lain
dikatakan, beliau membaca Qul yaa-ayyuhal kaafirun (surat Al Kafirun) dan
Qulhuwallahu ahad (surat Al Ikhlas).” (Disebutkan oleh Syaikh Al Albani dalam
Hajjatun Nabi SAW).
Ya itulah hadits-hadits seputar waktu-waktu dianjurkannya
membaca surat Al-Ikhlas, semoga bisa menambah wawasan pembaca sekalian dan
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, agar ilmu yang kita ketahui bermanfaat
adanya. Amiin.
Pembahasan tentang Fadhilah Surat Al-Ikhlas dan waktu-waktu dianjurkannya membaca saya
kira cukup. Sebenarnya dalam Fadhilah Surat al-Ikhlas ada beberapa tambahan
lagi, hanya saya memandang bahwa yang mempunyai pijakan yang kuat adalah
apa-apa yang sudah saya sebutkan. Wallahua’lam bissoab.
Oleh Muhammad Ulil
1 komentar:
Izin ya admin..:)
Hadir dan Menangkan hadiah nya tempat bermain poker 8 game dengan hanya 1 userid saja sudah bisa menikmati permainan kami di arenadomino(com)
silahkan langsung daftarkan diri anda bersama kami dengan pelayanan 24jam dan proses cepat yang kami berikan untuk kenyamanan anda semua dalam bermain di tempat kami segera bergabung peluang menang menunggu anda...
WA +855 96 4967353
Posting Komentar