Penelitian Profesor
Kedokteran Ini 3 Fungsi Al Qur an Untuk Penyembuhan
INDIANAPOLIS (Arrahmah.com) – “Kami, para dokter,
sekarang telah menerima fakta berdasarkan apa yang dialami pasien kami selama
berabad-abad, bahwa penyembuhan adalah dari Allah, dan kami hanya alat
Penyembuh.” Demikian pengakuan Shahid Athar, M.D. seorang Associate Professor
Kedokteran Klinis dari Indiana University School of Medicine, yang Arrahmah
adaptasi dari OnIslam, Rabu (29/7/2015).
Untuk mendapatkan kesimpulan di atas, Dr. Athar yang juga
Ketua Asosiasi Medis Islam Amerika Utara dan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan
Islam (IAS) telah melakukan berbagai penelitian terhadap pasien-pasiennya.
“Kami memberikan obat yang sama untuk dua pasien yang
berbeda dengan jenis yang sama dari masalah medis atau melakukan operasi yang
sama pada dua pasien dinyatakan dengan risiko yang sama. Hasilnya, pasien yang
satu bertahan dan yang lain tidak. Hal ini tidak sesederhana akibat faktor
keberuntungan,” ujarnya.
Socrates memang pernah mengatakan, “Saya berpakaian luka
dan Tuhan menyembuhkan itu.” Namun, jauh sebelum itu, hal ini telah diakui oleh
Nabi Musa ‘alaihis salaam, sebagaimana yang diabaddikan dalam Qur’an Surat
Ash-Shuara’ ayat 80,
وَإِذَا
مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“dan
apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku”
Bahkan,
Allah sendiri membuktikan itu dengan mengatakan dalam Qur’an Surat Al-‘An’am
ayat 17 bahwa,
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ
بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهُ إِلَّا هُوَ ۖ وَإِنْ يَمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ
عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Dan jika
Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang
menghilangkannya melainkan Dia sendiri. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan
kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.”
Penyembuhan
dari Qur‘an
“Qur’an
bukanlah buku teks kedokteran, melainkan berisi aturan bimbingan yang jika
diikuti akan mempromosikan kesehatan yang baik dan penyembuhan bagi
pengamalnya. Inilah sebabnya mengapa Al-Qur’an menyebut dirinya sebuah buku
penyembuhan,” jelas Dr. Athar. Sambil mengutip beberapa ayat yang terkait.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ
جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى
وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Hai
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S. Yunus: 10:57)
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ
مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ
إِلَّا خَسَارًا
“Dan Kami
turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim
selain kerugian.” (QS Al-Isra: 17:82).
3 Jenis
fungsi Qur‘an sebagai penyembuh
Memberi
efek legislatif: Ini termasuk iman (iman) kepadaAllahtidak hanya sebagai
Pencipta tetapi juga Pemelihara dan Penjaga. Ini juga termasuk manfaat medis
dari kewajiban shalat, puasa, zakat dan haji.
Sebagai
pedoman kesehatan: Al-Qur’an mempromosikan cara hidup sehat dan tradisi Nabi
Muhammad (saw) yang menyehatkan, seperti penggunaan madu, buah zaitun, buah,
daging tanpa lemak, menghindari makan berlebihan, dan larangan alkohol, daging
babi, homoseksualitas, hubungan seksual dan seks saat menstruasi.
Memberi
efek penyembuhan langsung dari Qur’an: Pelafalan Quran oleh orang yang sakit
(ruqyah madiri) atau untuk peruqyah, telah terbukti memiliki efek penyembuhan
langsung. Ini kemungkinan besar menggunakan manfaat medis “echo” (gema suara).
Gema suara
adalah suatu kekuatan yang dahsyat yang telah digunakan (nenek moyang kita)
untuk meluluh-lantahkan pegunungan. Sekarang di dunia medis, versi miniatur
dari gema (echo) digunakan dalam pengobatan untuk memecah batu ginjal
(lithotripsy), batu empedu, dan bahkan vegetasi di endokarditis bakteri
subendothelial (SBE).
Dr. Ahmed
E. Kadi dan rekan-rekannya bahkan telah membuktikan melalui penelitiannya
bahwa, “Mendengarkan pembacaan Al-Qur’an yang dilakukan oleh pasien berguna
untuk menurunkan tekanan darah, denyut jantung, dan menyebabkan relaksasi otot
polos pasien Muslim Arab, Muslim non-Arab dan bahkan di non-Muslim.”
Hasil
penelitian tersebut juga membuktikan bahwa secara tertarget, gema “Alif Lam
Mim” (tiga kata pertama dari Surat AlBaqarah, surat kedua pada Qur’an)
berfungsi untuk kesembuhan penyakit jantung (dan kelainannya). Sementara gema
“Yaa-siin” pada Surat ke-36 adalah untuk pengobatan kelenjar hipofisis dari
otak.
Maka
tidaklah mengherankan jika Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam selalu
menekankan membaca Qur’an dengan nyaring dan tidak membacanya dalam hati dengan
mengatakan, “Perbandingan antara pembaca senyap dan pembaca nyaring adalah
seperti botol parfum ketika ditutup dan ketika dibuka.” (Al-Hadits).
(adibahasan/arrahmah.com)
Oleh Adiba Hasan
0 komentar:
Posting Komentar