MANFAAT PUASA BAGI KESEHATAN JIWA
Bulan ini adalah bulan Ramadhan di mana seluruh umat
muslim melakukan puasa. Puasa yang dilakukan adalah menahan hawa nafsu, serta
menahan lapar dan haus. Tidak jarang juga ada mereka yang non muslim ikut juga
berpuasa untuk menghargai mereka yang berpuasa atau karena keadaan. Bila dikaji lebih mendalam, inti dari puasa
adalah pengendalian diri. Orang yang sehat jiwanya adalah orang yang mampu
menguasai dan mengendalikan diri terhadap dorongan-dorongan yang datang dari dalam
dirinya maupun yang datang dari luar. Jadi sebenarnya dengan melakukan puasa
kita sedang melatih diri kita untuk mencapai kesehatan jiwa yang optimal.
Setiap orang pasti akan menghadapi keadaan sulit yang
tidak diharapkan pada setiap fase kehidupannya. Dengan kesehatan jiwa yang
optimal maka orang tersebut akan mampu menghadapi keadaan tersebut dan bisa
tetap produktif dan berfungsi dengan baik dalam kehidupannya. Tetapi apabila
stres tersebut terlalu berat dan kemampuan mentalnya kurang maka orang tersebut
dapat mengalami gangguan jiwa seperti gangguan depresi, gangguan cemas dan
gangguan psikotik. Puasa merupakan suatu sarana untuk detoksifikasi jiwa karena
dengan dengan melakukan puasa maka orang tersebut memiliki kekuatan ego yang
besar untuk mengendalikan dirinya.
Allan Cott, M.D., seorang ahli dari
AS menjelaskan bahwa manfaat
puasa adalah :
1. Membuat tubuh menjadi
lebih baik secara fisik dan mental.
2. Membuat tubuh menjadi
lebih muda dan segar
3. Membersihkan badan.
4. Menurunkan tekanan darah dan kadar lemak.
5. Lebih mampu mengendalikan seks.
6. Membuat badan sehat dengan sendirinya.
8. Menajamkan fungsi indrawi.
9. Memperoleh kemampuan mengendalikan diri sendiri.
Beberapa perilaku yang terbentuk pada masa-masa puasa
seperti menahan diri untuk tidak marah (anger management), menahan diri untuk
tidak merokok, menahan diri untuk tidak melakukan perilaku pornografi, dll
adalah suatu hal yang baik. Seperti kita
ketahui bahwa perilaku-perilaku tersebut memberikan dampak negatif bagi
kesehatan fisik dan jiwa maka puasa dapat dijadikan suatu momentum untuk
benar-benar melakukan perubahan perilaku yang mendasar dan terus menerus. Diharapkan dengan terjadinya suatu perubahan
perilaku negatif menjadi perilaku yang positif maka kesehatan fisik dan jiwa
lebih dapat ditingkatkan.
Psikiater RS.Jiwa Dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor
0 komentar:
Posting Komentar