Formula Kebahagiaan Hidup Yang Diajarkan Didalam Sholat
duduk antara dua sujudWahai saudaraku seiman dan seagama,
kita pasti sepakat bahwa semua manusia tanpa terkecuali siapapun dia pasti
menginginkan dan mengharapkan kebahagiaan didalam hidupnya, sehingga berbagai
macam cara dan usaha akan dilakukannya untuk meraih kebahagiaan hidup yang
didambakannya itu.
Namun sayang seribu sayang, disebabkan pengetahuan yang
tidak benar dalam memaknai kebahagiaan itu membuat sebagian besar manusia
sering menghalalkan segala macam cara untuk dapat meraihnya.
Sehingga kebanyakan dari mereka sering melanggar
nilai-nilai yang seharusnya dijaga dalam hubungannya dengan Allah SWT Tuhannya
dan juga nilai-nilai seharusnya dijaga dalam hubungannya dengan sesamanya.
Namun ternyata semua itu tidak memberikan kebahagiaan
hidup yang didambakannya, semua itu hanya memberikan kepuasan semu dan sebentar
saja baginya, sebab ternyata keinginan yang ada didalam hatinya membuatnya
tidak pernah merasa cukup bahkan malah menggiringnya untuk terus-menerus
mencari dan mengumpulkannya sepanjang hidupnya.
Betapa banyak orang yang justru menderita dan merasa
putus asa padahal harta kekayaannya begitu melimpah, jabatan tinggi, kedudukan
yang mulia dan dikagumi oleh begitu banyak manusia, dan pada akhirnya
mengakhiri hidupnya dengan cara yang tidak menunjukkan bahwa mereka telah
bahagia.
Lalu bagaimana sesungguhnya cara yang benar dalam meraih
kebahagiaan itu? Apakah sesungguhnya kebahagiaan yang sejati itu? Apakah dengan
melimpahnya harta benda? Apakah dengan memiliki jabatan, kedudukan yang tinggi
dan dikagumi oleh banyak manusia? Untuk menjawab pertanyaan ini, saya ingin
mengajak diri saya sendiri dan kalian semua untuk merenungi apa yang diajarkan
oleh rasululloh SAW di dalam sholat yang kita dirikan.
Kiat Bahagia Yang Sederhana Yang Diajarkan Oleh
Rasululloh SAW
Saudaraku seiman dan seagama, sungguh sholat itu sendiri
secara keseluruhan merupakan cara yang paling ampuh bagi kita untuk dapat
meraih kebahagiaan yang sesungguhnya. Sebab Allah SWT telah berfirman di dalam
Al-Qur’an memerintahkan kepada kita untuk meminta pertolongan dari segala macam
kesulitan yang sedang kita alami dengan cara bersabar dan mendirikan sholat.
Allah SWT berfirman:
“Mintalah pertolongan dengan cara sabar dan sholat, dan
sesungguhnya sabar dan sholat itu sangat berat kecuali bagi orang-orang yang
khusyu’, yaitu orang-orang yang meyakini bahwa mereka kelak pasti akan bertemu
dengan Tuhan mereka dan meyakini bahwa mereka pasti akan kembali kepada-Nya.”
(QS Al-Baqarah [2] : 45-46)
Berikut adalah salah satu contoh formula yang diajarkan
oleh rasululloh SAW didalam sholat dalam rangka meraih kebahagiaan yang
sesungguhnya di dalam hidup kita di dunia maupun diakherat nanti. Formula itu
terdapat di dalam do’a yang sering kita baca ketika kita melakukan duduk
diantara dua sujud yaitu sebagai berikut:
“Robbighfirliy warhamniy, wajburniy warfa’niy, warzuqniy
wahdiniy, wa’afiniy wa’fu ‘anniy.”
Mari kita pelajari, renungi dan fahami makna yang
terkandung didalam do’a yang luar biasa ini…
1. Robbighfirliy Warhamniy.
Artinya: Ya Allah ya Tuhanku, ampunilah aku dan
sayangilah aku. Inilah kiat pertama yang harus kita lakukan untuk meraih
kebahagiaan hakiki dalam hidup kita, yaitu meraih ‘ampunan dan kasih sayang
Allah SWT’.
Sebagai manusia biasa kita terlalu sering melakukan
kekhilafan, kesalahan dan dosa, baik secara sengaja maupun tidak sengaja,
disadari maupun tidak disadari, secara sembunyi-sembunyi maupun secara
terang-terangan, melanggar sesuatu yang dilarang dan tidak diridhoi oleh Allah
SWT.
Jika kita tidak menyadari hal ini maka sungguh kita tidak
akan pernah merasakan ketentraman didalam hati kita. Sebab secara substansi
dosa itu akan menimbulkan kegelisahan didalam hati kita. Dan hati yang tidak
tentram, hati yang gelisah tidak akan pernah memberikan rasa bahagia bagi kita.
Oleh sebab itu permohonan ampun kepada Allah SWT
merupakan keharusan agar hati menjadi tenang dan tenteram ketika dosa dan
kekhilafan dihapus darinya. Lalu ketika Allah SWT telah mengampuni dosa dan
kekhilafan kita mudah-mudahan Dia menyayangi kita sehingga setelah memohon
ampunan dari-Nya hendaklah memohon kasih sayang dari-Nya.
Jika ada salah seorang dari anak-anak kita yang tadinya
sangat kita sayangi telah melakukan kesalahan kepada kita hingga mengecewakan
kita, lalu suatu hari dengan penuh kesungguhan dan penyesalan ia datang memohon
maaf kepada kita menangis dan berjanji tidak akan mengulanginya, kemudian
berubah menjadi sangat penurut dan hormat kepada kita pastilah kita akan menjadi
semakin sayang kepadanya.
Lalu jika kita sudah kembali sayang padanya bahkan lebih
menyayangi dari sebelumnya mungkinkah kita tidak memenuhi apapun permintaannya
yang kita sangat mampu memenuhinya? Begitulah kira-kira gambarannya ketika
Allah SWT telah mengampuni hamba-Nya dan kemudian menyayangi-Nya, apapun
permintaannya pasti akan dikabulkan-Nya. Apakah ada seseorang yang lebih
bahagia dari seorang hamba yang senantiasa dikabulkan apapun permintaan dan
keinginannya yang disampaikannya kepada Allah SWT?
2. Wajburniy Warfa’niy.
Artinya: Cukupkanlah keadaanku dan angkatlah derajatku.
Setelah meraih ampunan dan kasih sayang dari Allah SWT maka kiat selanjutnya
adalah memohon dicukupkan kondisi, keadaan dan persyaratan untuk dapat meraih
peluang mendapat derajat disisi-Nya.
Dalam kalimat do’a ini sungguh terkandung makna yang luar
biasa. Cukupkanlah aku, artinya kebutuhan hati dan jiwa yang tercukupi,
kebutuhan lahir dan bathin yang tercukupi. Sebab hati dan jiwa, lahir dan
bathin yang tidak tercukupi akibat dari dorongan hawa nafsu yang tamak dan
tidak pernah merasa puas pasti tidak akan merasakan sedikitpun dari kebahagiaan
hidup yang sejati.
Jiwa yang cukup adalah jiwa yang paling kaya. Sebab ia
tidak lagi mengejar sesuatu yang tidak terlalu penting baginya. Jiwa yang
merasa cukup dengan sesuatu yang dibutuhkannya saja. Jiwa yang tidak akan mau
terbelenggu menjadi budak dari hawa nafsunya. Jiwa-jiwa seperti ini akan
menaiki derajat yang tinggi disisi Allah SWT Tuhannya.
Lalu adakah jiwa yang lebih berbahagia dari jiwa yang
dekat dengan Allah SWT yang telah mampu melihat dengan amat jelas bahwa apapun
kebutuhannya pasti dikabulkan oleh-Nya? Ia memandang bahwa tidak ada lagi
kebahagiaan yang sebanding dengan derajat yang diperolehnya disisi Tuhannya.
Inilah jiwa para nabi, para shiddiqin, para syuhada dan orang-orang yang sholeh
yang telah meraih kebahagiaan sejati disisi Tuhannya melebihi kebahagiaan hidup
apapun yang ada dipermukaan jagad raya ini.
3. Warzuqniy Wahdiniy.
Artinya: Limpahkanlah rezki dari-Mu dan berilah aku
petunjuk dalam memanfaatkan rezki itu dalam kehidupanku. Perhatikanlah kalimat
do’a ini! Betapa banyak kita bisa menyaksikan mereka yang telah diberikan
rezeki yang melimpah berupa harta benda dan kekayaan yang melebihi dari
kebutuhan mereka yang sesungguhnya namun salah dalam memanfaatkan rezeki
tersebut. Akibatnya, rezki itu malah menjadi sebab kehancuran dan kesengsaraan
dalam kehidupan mereka.
Adakah orang yang lebih bahagia dari seorang hamba yang
diberikan kelimpahan rezeki oleh Allah SWT lalu memanfaatkan limpahan rezeki
tersebut sesuai dengan petunjuk dari Allah SWT yang telah memberikan rezeki
tersebut? Sebab pasti Allah SWT akan menambah lagi rezeki tersebut untuknya.
Jika kita mau memperhatikan maka kita akan dapat dengan mudah melihat fakta
kondisi orang yang memiliki harta yang berlimpah dan mempergunakannya sesuai
petunjuk dari Allah SWT. Kebanyakan mereka terlihat bahagia. Wallohu a’lam!
4. Wa ‘afiniy Wa’fu ‘anniy.
Artinya: Sehatkanlah jasmaniku dan sehatkanlah jiwaku,
hatiku dan batinku. Kalimat do’a ini mengandung makna yang paling penting dari
semuanya. Ini adalah modal penting bagi manusia untuk bisa meraih kebahagiaan
yang sesungguhnya. Jasmani yang sehat sehingga mampu berbuat dan melakukan
lebih banyak perbuatan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Apalah
artinya kaya raya, harta melimpah namun jasmani tidak sehat?
Dan yang tidak kalah pentingnya juga adalah hati, jiwa
dan bathin yang juga sehat. Apalah gunanya jasmani yang sehat jika bathinnya
sakit? Apalah gunanya harta benda dan kekayaan yang melimpah jika dimiliki oleh
seseorang yang jiwanya sakit atau gila? Apalah gunanya jabatan, pangkat dan
kedudukan apabila dimiliki oleh seseorang yang tiba-tiba jiwanya sakit atau
gila?
Tentu tidak akan ada manfaatnya sama sekali bukan? Itulah
mengapa kita perlu sesering mungkin memohon kepada Allah SWT agar diberikan
hati, jiwa dan batin yang sehat selain juga jasmani yang sehat. Kombinasi dari
jasmani dan batin yang sehat ini akan memberikan kebahagiaan hidup tersendiri
bagi kita.
Kesimpulan
Demikianlah perenungan bagian dari ibadah sholat yang
dapat membantu kita dalam usaha meraih kebahagiaan yang hakiki dalam hidup kita
didunia maupun kebahagiaan diakherat kelak. Dari perenungan ini dapat diambil
kesimpulan bahwa kebahagiaan hidup yang sejati itu hanya dapat kita raih ketika
kita dekat dengan Allah SWT sebagai Tuhan kita.
Dialah sumber kebahagiaan hidup yang sejati itu.
Kebahagiaan hidup itu letaknya ada didalam hati dan jiwa mereka yang dekat
dengan Tuhannya sehingga hidupnya merasa cukup dan selalu bersyukur kepada-Nya.
Ketika seorang hamba selalu bersyukur maka pasti Allah SWT akan semakin
menambah nikmat dalam memenuhi kebutuhannya untuk bahagia.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan pertolongan dan
hidayah-Nya kepada kita semua dalam menjalani kehidupan kita didunia ini.
Semoga Dia senantiasa menganugerahkan kepada kita semua jiwa dan hati yang
sehat dan kaya, hati yang senantiasa bersyukur dengan apapun ketentuan dari-Nya
sehingga mampu meraih kebahagiaan hidup dalam kondisi apapun dan bagaimanapun
yang kita hadapi. Cukuplah hanya kepada-Nya kita berserah diri.
0 komentar:
Posting Komentar