Hikmah Sedekah
Ternyata sedekah itu tidak mengenal salah sasaran
meskipun diberikan kepada pencuri, orang kaya dan pelacur. Di riwayatkan di
dalam Shahih Bukhari bahwa seseorang yang bersedekah dan ingin mendapatkan
pahala Sedekah secara sembunyi – sembunyi “shadaqah sirr” , tidak di ketahui
orang lain, ia pun mengumpulkan uang, lalu malam – malam ia menutup wajahnya
dengan kain dia mencari orang yang berhak.
dia sudah gembira, sudah sedekah dengan sedekah sembunyi
– sembunyi, esok harinya dapat kabar gempar kampung karena seorang pencuri
dapat harta di beri orang yang tidak di kenal, dia berkata : Wahai Allah Bagi
Mu segala puji, aku mau sedekah sembunyi – sembunyi, ternyata yang ku beri
pencuri, pencuri sedang menunggu kesempatan untuk mencuri, menanti waktu untuk
mencuri, di kira dia seorang Fuqara padahal ia pencuri, ia berkata “berarti aku
tidak akan berhenti, aku akan lanjut lagi”
Ia pun mengumpulkan uang lagi, sudah terkumpul ia keluar
lagi di malam hari.Lantas ia melihat seorang tua renta, yang berjalan tertatih
– tatih dengan tongkatnya, pelan – pelan jalannya tidak ada yang menemaninya,
tidak ada yang mendampinginya, “ini pasti orang susah” dia lemparkan uang itu
dalam sebuah kantong kepada orang tua itu dan dia pun lari pergi, keesokan
harinya gempar orang terkaya di kampung itu, yang paling kikir dapat sedekah
sembunyi – sembunyi semalam, maka ia pun berkata : Wahai Allah Bagi Mu segala
puji, aku jadi memberi orang yang paling kaya, yang paling kikir, tidak berguna
sedekahku, yang pertama di berikan pada pencuri yang ke dua ternyata salah beri
juga, di berikan kepada orang yang kaya dan paling kikir.
Lantas dia tidak kapok, tapi ketiga kalinya dia berbuat
dia mencari wanita saja, dia lihat “nah ini wanita sedang duduk” maka di
berikan padanya harta itu dan keesokan harinya, gempar lagi kampung itu,
seorang pelacur mendapatkan sedekah yang sembunyi – sembunyi, ia katakan “Yaa
Rabb cukup 3 kali” Wahai Allah sudah
cukup ini, pencuri yang kuberi, yang kedua orang kaya paling kikir yang ketiga
pelacur, sudah aku tidak mau bersedekah lagi.
Maka Allah subhanahu wata’ala tunjukan beberapa tahun
kemudian, bahwa Allah subhanahu wata’ala membukakan kemuliaan dari uang halal
yang ia berikan itu jauh lebih dari pada maksud yang dia kehendaki, ia inginkan
beri kepada orang Fuqara tapi Allah sampaikan uang Nya pada pencuri, pencuri
biasa makan uang haram apakah ia terus mencuri, malam itu pencuri itu dapat uang
halal dari orang yang sedekah sembunyi –
sembunyi, harta yang haram itu
mempengaruhi tubuh kita, harta yang halal juga mempengaruhi, kalau harta yang
halal mempengaruhi kita untuk ingin beribadah, maka pencuri itu mendapatkan itu
dia bersyukur.
“Subhanallah, aku selama ini terus menerus mencuri
sekarang Allah beri” ia pun Taubat, tidak lama orang ini yang penyedekah
pertama setelah sekian tahun dia dengar kabar ada seorang wali Allah yang wafat
maka ia mendatangi jenazahnya, “ini kalau tidak salah ini yang dulu ku beri,
dulu pencuri” dia bertanya “ini orang asal muasalnya dimana” “dulu dia pencuri , gara – gara ia dapat uang
di tengah malam, di beri oleh seorang penyedekah yang tidak ia kenal dia Taubat
sampai dia menjadi Wali Allah subhanahu wata’ala”,
dia berkata “Subhanallah” Allah disampaikan derajatnya
menjadi Wali Allah dari harta orang ini karena sedekahnya sembunyi – sembunyi
dan ikhlas niatnya walaupun nyampainya kepada pencuri.
Yang kedua maka dia pun berkata, “Wahai Allah, selesai janjiku dari yang
pertama yaitu pencuri lalu bagaimana dengan orang tua yang kikir” orang tua
yang kikir itu tidak berapa lama ia membangun suatu rumah untuk Sedekah untuk
yatim dan anak – anak miskin dan Fuqara, Kenapa ? karena ia jadi Taubat Ia
ingat “aku ini orang kaya disedekahi orang, karna apa ? karena aku kikir” akhirnya ia pun bertaubat kepada Allah, ia
bangun rumah Sedekah ia wakafkan, pahalanya orang ini dapat pada penyedekah
pertama, demikian Dahsyatnya rahasia kemuliannya, dan ia pun berkata: “Allah aku memahami yang ke dua, lalu
bagaimana dengan yang ketiga”
Tidak ada jawaban, sudah hampir 30 tahun, lalu ia
mendengar dua orang ulama, adik kakak, dua – duanya ulama yang Shaleh, dua –
duanya pemuda, maka ia berkata “aduh aku
ingin kenal dengan dua pemuda ini” sulit di jumpai, di ikuti muridnya, untuk
berjumpa sulit, hebat sekali ini adik kakak ini, dua – duanya ulama, dua –
duanya Shaleh, dua – duanya berhasil dan sukses, maka ia Tanya “ini asal muasalnya anak ini ulama ini dari
mana ? dua pemuda ini” “ini dulu ibunya pelacur tapi gara – gara di beri
sedekah oleh seorang yang sedekah sembunyi – sembunyi, Taubat lantas kemudian
dia pakai uang itu untuk menyekolahkan dua anaknya ini untuk menjadi ulama,
sampai menjadi ulama besar”
Maka orang ini sujud kepada Allah, Rabbiy Kau tidak
kecewakan hamba – hamba Mu, demikian kasih sayang Ilahi subhanahu wata’ala,
ribuan orang yang bertaubat dari kedua anak itu mendapatkan pahalanya kepada si
pemberi yang pertama, walaupun awalnya terlihat buruk namun akhirnya Allah buat
sedemikian indah.
Dikutip
dari ceramah Habibana Munzir Almusawwa(majelisrasulullah.org)
0 komentar:
Posting Komentar