9 Cara Mudah untuk Melatih Kecerdasan Emosional
melatih kecerdasan emosional
Untuk mencapai kesuksesan dalam karier dan kehidupan
pribadi, kecerdasan intelektual saja tidak cukup. Anda juga harus pandai dalam
membangun dan mengelola relasi yang positif dengan orang lain. Hal itu tentunya
dimulai dari diri sendiri. Anda perlu mengantongi kepribadian yang positif agar
Anda bisa menghadapi situasi sesulit apa pun. Itulah mengapa Anda membutuhkan
kecerdasan emosional. Namun, melatih kecerdasan emosional bukan sesuatu yang
bisa Anda lakukan dalam waktu semalam. Anda perlu membentuknya perlahan-lahan.
Akan tetapi, Anda tak perlu khawatir karena mengasah kecerdasan emosional pada
dasarnya sangat sederhana. Ikuti saja panduan mudahnya berikut ini.
Apa itu kecerdasan emosional?
Sebelum melatih kecerdasan emosional Anda, sebaiknya
pahami dulu apa itu kecerdasan emosional yang juga sering disebut emotional
intelligence atau emotional quotient (EQ). Menurut para pakar psikologi dan
perkembangan mental, kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali dan
mengelola emosi yang dirasakan Anda sendiri maupun orang lain.
Seperti halnya keterampilan berhitung, berbahasa, dan
bekerja, kemampuan ini juga perlu diasah. Memahami emosi orang lain dan
menanggapinya dengan tepat adalah kemampuan yang berguna supaya Anda bisa
bernegosiasi dan bekerja sama dengan rekan kerja. Selain itu, kepekaan
emosional juga sangat berguna dalam kehidupan sosial, keluarga, atau saat
menjalin asmara bersama dengan pasangan.
Melatih kecerdasan emosional
Ada prinsip-prinsip utama yang perlu dipenuhi untuk
melatih kecerdasan emosional. Silakan simak 9 tips yang bisa Anda contek
berikut ini.
1. Kenali emosi yang Anda rasakan
Selalu tanyakan pada diri Anda sendiri apa yang sedang
Anda rasakan. Baik saat Anda mengalami kejadian tak mengenakkan, mendapat kabar
baik, bahkan ketika Anda sedang bosan dan tidak bersemangat. Jangan
menyepelekan proses ini. Mengenal perasaan Anda sendiri bisa membantu Anda
memprediksi tindakan apa yang akan Anda lakukan ketika menghadapi situasi
tertentu. Anda pun jadi bisa mengendalikan diri dan mencegah
perbuatan-perbuatan yang akan Anda sesali di kemudian hari.
Misalnya ketika Anda baru saja ditegur oleh atasan.
Cobalah untuk bertanya pada diri sendiri apakah yang Anda rasakan secara
dominan adalah kecewa pada diri sendiri, marah pada anggota tim yang lain, atau
Anda justru tidak merasakan apa pun. Dari sini, Anda bisa mencari tahu langkah
selanjutnya dan memastikan kejadian ini tak terulang lagi.
2. Minta pendapat orang lain
Kadang, Anda butuh pendapat dari orang lain untuk
memahami diri Anda sendiri. Tak masalah, Anda bisa mencoba bertanya pada
orang-orang terdekat soal pandangan mereka terhadap diri Anda. Misalnya saat
Anda kelelahan, apa yang biasanya Anda lakukan atau keluhkan? Bagaimana hal
tersebut memengaruhi orang-orang di sekitar Anda? Ini akan membantu Anda
mengenali pola perilaku Anda sendiri sekaligus memahami perasaan orang-orang
yang dekat dengan Anda.
3. Mengamati setiap perubahan emosi dan mood Anda
Biasakan untuk mengamati dan merasakan setiap perubahan
emosi, suasana hati, atau pola perilaku Anda. Anda pun tak akan lagi mengalami
mood swing yang tidak jelas asal-usulnya. Dengan begitu, Anda jadi bisa
mengatasi masalah-masalah yang tadinya tidak begitu Anda sadari. Sebagai
contoh, Anda tiba-tiba bangun pagi dalam keadaan uring-uringan. Jika Anda
terbiasa untuk mengamati dinamika perasaan dan peristiwa dalam hidup Anda, Anda
mungkin menyadari bahwa penyebabnya adalah rasa gugup lantaran Anda harus
presentasi di depan supervisor Anda siang ini.
4. Menulis jurnal atau buku harian
Supaya Anda lebih cepat menguasai berbagai teknik untuk
mengelola emosi, catat segala aktivitas dan perasaan Anda dalam sebuah jurnal
atau buku harian. Dengan begitu, Anda akan semakin mahir mendeteksi emosi yang
Anda rasakan, penyebabnya, dan cara menangani emosi tersebut. Hal ini juga
berlaku bagi emosi yang dirasakan orang lain. Dengan menuliskan dinamika ketika
berhubungan dengan orang lain, Anda akan melatih diri untuk mencari tahu apa
yang orang lain rasakan, penyebabnya, dan cara terbaik menghadapi orang
tersebut.
5. Berpikir sebelum bertindak
Untuk melatih kecerdasan emosional Anda, jangan
terburu-buru dalam mengambil keputusan atau melakukan sesuatu. Anda perlu waktu
untuk mempertimbangkan segala kemungkinan. Selain itu, Anda juga jadi bisa
melihat dampak yang ditimbulkan tindakan Anda bagi diri sendiri dan orang lain.
Kesannya memang lebih mudah dikatakan daripada dilakukan, tetapi triknya adalah
dengan belajar lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Dengan begitu,
Anda akan terbiasa untuk mengendalikan diri sebelum mengatakan atau berbuat
sesuatu.
6. Gali akar permasalahannya
Kadang, tantangan tersulit dalam melatih kecerdasan
emosional adalah memahami orang lain. Maka, yang perlu Anda lakukan adalah
mengasah empati. Anda bisa mengembangkan empati dengan menanyakan empat
pertanyaan penting ini:
Perasaan apa yang sedang dia sampaikan lewat tindakan
atau kata-katanya?
Mengapa dia merasa demikian?
Apa yang mungkin dialami atau dipikirkan olehnya tapi
tidak kuketahui?
Mengapa aku tidak merasakan apa yang dia rasakan?
Dengan memahami orang lain, Anda pun bisa menggali akar
permasalahan yang dihadapi oleh Anda dan orang lain tersebut. Karena itu,
penyelesaian masalah akan jadi lebih mudah dan lancar.
7. Berintrospeksi saat menerima kritik
Melatih kecerdasan emosional juga penting untuk dilakukan
saat Anda mengalami kejadian yang kurang mengenakkan seperti dikritik orang
lain. Tanpa Anda sadari, kritik adalah hal yang Anda perlukan untuk
mengembangkan diri. Maka, daripada berkecil hati atau marah-marah, sebaiknya
gunakan kesempatan ini untuk berintrospeksi. Meskipun Anda dikritik dengan cara
yang kurang sopan atau tidak menghargai, usahakan untuk fokus pada isi
kritiknya, bukan cara penyampaiannya. Tanyakan pada diri Anda sendiri apa yang
kira-kira membuat orang lain mengkritik diri Anda sedemikian rupa? Cobalah
untuk mengesampingkan sejenak rasa sakit hati atau malu yang menyelimuti Anda
dan pikirkan apakah kritik tersebut ada benarnya. Setelah itu, pikirkan juga
bagaimana cara untuk memperbaiki diri Anda.
8. Memahami tubuh Anda sendiri
Kecerdasan emosional berkaitan langsung dengan kondisi
tubuh Anda. Ini karena setiap saraf dan sel dalam tubuh Anda saling
berpengaruh. Jika Anda stres, Anda bisa jadi kehilangan selera makan atau sulit
tidur. Atau jangan-jangan Anda merasa mual karena sedang gugup. Belajar untuk
memahami tubuh Anda sendiri akan membantu Anda menyadari perasaan dan reaksi
Anda terhadap situasi tertentu.
9. Terus melatih kebiasaan tersebut
Cara terbaik untuk melatih kecerdasan emosional adalah
dengan terus mempraktekkan langkah-langkah di atas. Proses melatih kecerdasan
emosional bisa berlangsung sepanjang hidup Anda. Namun, semakin Anda giat
berusaha, hasilnya pun akan semakin baik dan terasa dalam kehidupan sehari-hari
tanpa harus menunggu bertahun-tahun lamanya. Anda juga tak perlu susah-susah
mengikuti terapi atau seminar pengembangan diri yang harganya tidak murah. Jika
Anda memang percaya bahwa kemampuan mengelola emosi mampu meningkatkan kualitas
hidup, Anda hanya butuh satu kunci sederhana, yaitu terus mendorong diri
sendiri untuk melatih kecerdasan emosional.
Oleh Irene Anindyaputri
0 komentar:
Posting Komentar