Nikmat Dalam Ibadah
Alhamdulillah. Segala puji hanya milik Alloh Swt. Dzat
Yang Maha Mendengar setiap bisikan yang tersembunyi di dalam hati, Dzat Yang
Maha Mengetahui setiap rahasia yang tak diketahui makhluk. Sholawat dan salam
semoga selalu terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Syaikh Ibnu Atho’illah, semoga Alloh meridhoinya,
menerangkan, “Siapa yang dapat merasakan buah dari amal ibadahnya di dunia ini,
maka itu dapat dijadikan tanda diterimanya amal oleh Alloh Swt.”
Saudaraku, yang terpenting dari suatu amal adalah
diterima oleh Alloh Swt. Kita sholat, dan yang terpenting dari sholat kita ini
adalah Alloh Swt. menerimanya sebagai amal ibadah kita. Kita sedekah, yang
terpenting dari sedekah kita adalah Alloh menerimanya sebagai amal ibadah kita.
Sungguh, sehebat apapun amal, jikalau Alloh tidak
menerimanya, maka amal itu sia-sia. Dan syarat agar amal kita diterima oleh
Alloh Swt. adalah yang pertama, niatnya harus ikhlas. Tidak boleh badan
menghadap Alloh, tapi hati menghadap kepada selain Alloh. Alloh Swt. berfirman,
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam
beribadat kepada Tuhannya.” (QS. Al Kahfi [18]: 110)
Dan syarat yang kedua, amalnya harus sesuai dengan
tuntunan Rosululloh Saw. (ittiba’). Dalam sebuah hadits, Rosululloh Saw.
bersabda, “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan ajaran kami, maka
amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim)
Salah satu ciri orang yang amalnya lurus karena Alloh dan
caranya benar sesuai dengan ajaran Rosululloh Saw. adalah dia diberikan rasa
nikmat ketika melakukan amal tersebut. Orang yang sholat dengan niat yang lurus
dan cara yang benar, maka akan dikaruniai rasa nikmat di dalam hatinya oleh Alloh
manakala ia menunaikan sholatnya itu.
Kalau seseorang sedang sholat, kemudian di dalam hatinya
tidak ada rasa nikmat, pikirannya berlompatan kemana-mana, hatinya gersang,
Alloh tidak hadir di dalam hatinya, berarti dia ada masalah dengan sholatnya,
ada masalah dengan niatnya dan caranya menunaikan sholat.
Demikian juga dengan sedekah. Orang yang nikmat ketika
bersedekah, dan merasa sangat puas dengan hanya Alloh yang tahu, maka itu
adalah ciri sedekah yang bagus. Tapi, ketika bersedakah ada rasa berat di dalam
hati dan ditambah rasa ingin diketahui oleh orang lain, maka kemungkinan besar
itu menjadi tanda amal kita tidak diterima.
Maka, semakin nikmat dalam beramal, puas hanya Alloh yang
tahu, itu adalah karunia yang besar. Contoh lainnya adalah doa. Apa ciri doa
seseorang yang akan diijabah? Yaitu dia menikmati doa tersebut, ia merasakan
doa itu meluncur tidak hanya dari lisannya saja tapi juga dari hatinya. Ia
merasakan Alloh sangat dekat dan mendengar doanya. Ia pun khusyu, yakin dan
mantap dalam doa yang ia panjatkan kepada Alloh Swt. Semakin nikmat ia dalam
berdoa, semakin besar kemungkinan doa itu akan diijabah oleh Alloh Swt. In syaa
Alloh.
Saudaraku, kenikmatan dalam beribadah tiada lain adalah
karunia dari Alloh Swt. Semoga Alloh senantiasa melimpahkan petunjuk kepada
kita, sehingga kita senantiasa bisa merasakan nikmatnya beribadah kepada Alloh
Swt. Aamiin yaa Robbal ‘aalamiin.[]
Oleh: KH.
Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau
adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta.
Editor :
Rashid Satari
0 komentar:
Posting Komentar