Karakter Dosa Kecil
yang Bisa Menjerumuskan Umat Islam
Dosa kecil bisa menjerumuskan umat Islam bila terus
dilakukan.
REPUBLIKA.CO.ID,
إِيَّاكُمْ
وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ فَإِنَّمَا مَثَلُ مُحَقَّرَاتِ الذُّنُوبِ كَقَوْمٍ
نَزَلُوا فِي بَطْنِ وَادٍ، فَجَاءَ ذَا بِعُودٍ، وَجَاءَ ذَا بِعُودٍ حَتَّى
أَنْضَجُوا خُبْزَتَهُمْ
''Awaslah
kalian dari dosa-dosa kecil yang biasa diremehkan, sebab itu semua dapat
terkumpul sehingga dapat membinasakan orangnya.'' Lalu beliau membuat
perumpamaan, suatu kaum (rombongan) yang turun berkemah di hutan dan ketika
tiba waktunya makan, tiap orang keluar mencari lidi serta dahan pohon. Setiap
orang mendapatkan satu dahan sehingga terkumpul banyak dan dinyalakan api yang
dapat memasak makanan. (HR Ahmad).
Pepatah
mengungkapkan, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Begitulah jika
dosa-dosa kecil kita kerjakan secara terus menerus. Karena terasa remeh, boleh
jadi banyak perkara yang sebenarnya tercela di sisi Allah SWT, tanpa disadari
ternyata sudah menambah saldo dosa kita. Kita pun membiarkannya terus menumpuk.
Dalam
kehidupan sehari-hari, dosa-dosa kecil tersebut mudah sekali terjadi. Terlambat
menepati janji, berkata kotor dan jorok, berlebihan dalam berbicara
(dibuat-buat), mengolok-ngolok orang lain, menangguhkan hak orang lain, dan
sebagainya, merupakan contoh akhlak yang tercela. Semua itu membawa konsekuensi
dosa.
Dalam
Tafsir Ibnu Katsir dikisahkan bahwa dahulu pada masa Rasulullah SAW,
orang-orang Yahudi menganggap bahwa mereka hanya sebentar saja kelak mendapat
siksa di neraka. Karena itu mereka merasa puas dan untung atas perbuatan dosa
atau kejahatannya, sehingga tidak bertobat dari dosa yang meliputi dirinya, dan
mereka mati dalam kekafiran.
Jika tidak
hati-hati, anggapan orang Yahudi tersebut mungkin juga menjadi bagian keyakinan
seorang muslim. Karena mengganggapnya tidak seberapa, kita lantas menjadi biasa
dan semakin berani melakukan dosa-dosa kecil. Padahal Anas bin Malik
mengatakan:
عنْ أَنَس قالَ: إِنَّكُمْ
لَتَعْملُونَ أَعْمَالًا هِيَ أَدقُّ في أَعْيُنِكُمْ مِنَ الشَّعَرِ، كُنَّا
نَعْدُّهَا عَلَى عَهْدِ رسولِ اللَّهِ ﷺ
مِنَ الْمُوِبقاتِ
Rasulullah
SAW telah bersabda, ''Sesungguhnya Anda semua melakukan amal yang lebih kecil
dari rambut dalam pandangan Anda semua, meski kami memandangnya (di masa
Rasulullah SAW) termasuk perkara yang merusak.'' (HR Bukhari)
Agar kita
terhindar dari langkah menabung dosa akibat kesalahan-kesalahan kecil, yang
disengaja maupun tidak, maka Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya agar
mengerjakan amalan-amalan yang disunnahkan. Banyak hal sunnah tersebut yang
dapat menghapuskan dosa seseorang.
Ada juga
kiat lain yang bisa dipakai untuk menipiskan tabungan dosa kita. Sebuah hadis
dari Abu Hurairah menjelaskan, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أبي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله ﷺ صَلاَةُ الرَّجُلِ في جماعةٍ تزيدُ عَلَى
صَلاَتِهِ في سُوقِهِ وَبَيْتِهِ بضْعاً وعِشْرينَ دَرَجَةً، وذلِكَ أَنَّ
أَحَدَهُمْ إِذا تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ أَتَى الْمَسْجِد لا
يَنْهَزُهُ إِلاَّ الصَّلاَةُ، لا يُرِيدُ إِلاَّ الصَّلاَةَ، لَمْ يَخطُ خُطوَةً
إِلاَّ رُفِعَ لَهُ بِها دَرجةٌ
''Sholatnya
seorang laki-laki dengan berjamaah, melebihi sholatnya di rumah dan di pasar
dua puluh lima derajat. Hal ini didapatkannya karena jika ia berwudhu dengan
baik, kemudian keluar untuk shalat, ia tidak keluar kecuali hanya untuk
keperluan sholat saja. Maka setiap kali ia melangkah pasti akan diangkat satu
derajat baginya dan akan dihapus satu kesalahan darinya.'' (HR Bukhari Muslim).
Red: Nashih
Nashrullah
0 komentar:
Posting Komentar