Kamis, 03 Februari 2022

Dengan Baca Tasbih Allah Berikan Rizki Sebelum Diminta

Dengan Baca Tasbih  Allah Berikan Rizki Sebelum Diminta

 

Sebelum wafat, Nabi Nuh berwasiat kepada anak-anaknya, “Aku memerintahkan kepadamu dua hal dan aku melarangmu dua hal. Pertama, aku memerintahkan kepadamu selalu membaca kalimat Laailaha Illallah. Sungguh seandainya ada dua timbangan, lalu di timbangan yang satu diletakkan seluruh isi langit dan bumi dan timbangan yang satunya lagi diletakkan kalimat Lailaaha Illallah, maka yang lebih berat kalimat Laailaaha Illallah.

“Kalimat ini lebih berat daripada dunia dan seisinya,” kata Dr. Amir Faishal Fath di hadapan jamaah Shalat Dhuhur, Masjid Daaruttaqwa, Wisma Antara, Jakarta.

Menurutnya, ada seorang mengaku muslim, tapi kalimat Laailaaha Illallah tidak dipahami dengan benar, sehingga jarang diucapkan. Ia tidak memaknai dengan benar kalimat Laailaaha Illallah. Ini berarti dalam kesehariannya dia lebih banyak mengutamakan untuk kepentingan memenuhi nafsunya daripada untuk kepentingan Allah. Dia tidak merasa berdosa.

Ada juga orang yang suka membaca kalimat Laailaaha Illallah, tapi saat disuruh berkurban untuk Allah (berzakat/bersedekah), dia tidak mau mengeluarkan. Bahkan berusaha untuk menghindar. Tapi untuk urusan dunia, seperti investasi miliaran rupiah, dia bersedia mengeluarkan. Padahal kalau ingin kaya caranya mudah. Untuk bisa kaya ada dua cara. Pertama, dia menjadi pegawai. Kedua, investasi bisnis atau property. Tapi ada investasi yang sangat hebat, yaitu investasi untuk Allah.

Allah akan menjamin hidupnya orang yang berinvestasi untuk Allah. Dalam Al-Qur’an disebutkan, “Orang yang berinvestasi untuk Allah, dijamin keuntungannya. Kalau dia investasi sebuah biji, dia pasti untung tujuh kali lipat. Setiap kelipatan pertama, langsung ditumbuhi 700 buah.”

“Ini pasti. Sekali lagi ini pasti, tapi orang jarang investasi untuk Allah, karena bacaaan kalimat Laailaaha Illallahnya tidak maksimal, ragu dengan Allah. Padahal banyak orang yang mengalami kerugian saat investasi dengan manusia . Sampai ada orang yang mengatakan, kalau takut rugi, jangan invstasi. Berarti investasi dengan manusia, banyak ruginya. Tapi anehnya kalau investasi untuk Allah, mencari uang receh, seribu rupiah, ”tegasnya.    

Nasihat Nabi Nuh yang kedua, isilah hidupmu dengan selalu membaca tasbih (subhanallah wabihamdih). Hendaknya membaca tasbih pagi dan sore setiap hari. Nabi bersabda, “Jika seseorang tidak sempat meminta kepada Allah karena sibuk membaca tasbih, maka Allah akan memberi apa yang dia butuhkan sebelum dia minta.”

Bacaan tasbih merupakan bacaan semua makhluk. Dengan membaca tasbih, makhluk Allah tersebut diberikan rizki. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Semua makhluk yang ada di bumi dan di langit bertasbih kepada Allah. Pepohonan, batu-batu, dan benda lainnya tak henti-hentinya bertasbih kepada Allah,” tambahnya.

Suatu hari ketika masuk ke Gua Hiro, Nabi Muhammad mendengar ucapan salam. Bacaannya cukup fasih. Tapi tidak ada seorang pun yang terlihat di sekitarnya. Begitu kedatangan Malaikat Jibril, Nabi Muhammad bertanya,

“Ya, Jibril, setiap kali masuk ke sini, aku selalu mendengar ucapan salam: Assalamualaikum, ya Rasulullah. Siapakah dia?”

“Itu salamnya batu-batu,” jawabnya.

Dengan demikian, kata Amir Faishol, batu-batu dan pepohonan benar-benar membaca tasbih kepada Allah. Hanya manusia tidak mengerti ucapannya. Apa pun kesibukan yang dihdapi sehari-hari. Jalan buntu apa pun yang dihadapi, harus selalu bertasbih, maka Allah akan memberikan jalan keluar.

Nabi Muhammad setiap harinya tidak pernah tidak membaca tasbih. Sampai pada suatu hari, ada salah seorang shahabatnya, Mu’awiyah tidur di depan pintu Nabi. Setiap kali aku bangun, aku mendengar dari ruang dalam rumah Nabi ucapan, Subhana ya Robbi (Maha Suci ya, Tuhanku) sampai terbit fajar. Berarti, katanya, Nabi Muhammad bertasbih sepanjang malam. Ini berarti pula pesan Nabi Nuh bertasbih menjadi pesan semua nabi.

Aku juga melarang kamu dua hal. Pertama, jangan sampai kamu berbuat syirik (mensekutukan Allah). Syirik ada dua: Syirik akbar (besar seperti menyembah patung dan makhluk). Kedua, Syirik asgor (kecil) seperti riya’ (ingin dipuji orang). Orang yang beramal dengan susah payah, maka akan sia-sia di hadapan Allah kalau hanya ingin dipuji orang.      

Larangan Nabi Nuh yang kedua, sombong. Jangan sampai dalam hati seseorang ada kesombongan sekecil apa pun. Ketika seseorang merasa sombong, dia merasa lebih tinggi dan hebat daripada orang lain. “Kita harus ingat, semua yang kita punya dari Allah. Kita tidak punya apa-apa. Kita akan kembali kepada Allah.”

“Yang berhak sombong, kata Allah, hanya Aku. Siapa yang punya perasaan sombong dalam hatinya sekalipun hanya sekecil atum, maka akan Aku masukkan ke dalam neraka.” Orang yang sombong, menurut Amir, dia memposisikan dirinya seperti Allah. Iblis dilaknat oleh Allah, karena dia sombong.    

Nasehat Nabi Nuh ini penting di saat umat Islam saat ini lebih banyak memikirkan pada hal-hal yang bersifat materialisme, tidak bisa khusu’ dalam melakukan shalat melainkan merasa sebagai beban, dan tidak merasa nikmat saat membaca Al-Qur’an. Para orangtua juga yang dipikirkan terhadap anak-anaknya agar dia bisa mencari uang. Soal bisa membaca Al-Qur’an, dianggap tidak penting.

Begitu anaknya sudah bejat, baru orangtuanya sadar perlunya mendatangkan ustadz sebagai guru ngajinya. Dulu semasa masih kecil, anak-anaknya hanya didatangkan guru matematika, bahasa Inggris, dan pengetahuan umum lainnya. Dulu orangtuanya menganggap tidak pentting pelajaran agama, nanti kalau sudah besar akan bisa dengan sendirinya. Akhirnya sang orangtua menyesal setelah menyaksikan anaknya sudah rusak dan bejat.       

 

https://www.kompasiana.com

Kreator: Mohamad Sholihan

https://www.kompasiana.com

 

0 komentar:

Posting Komentar