Dzikir Dzikir
Penghapus Dosa
Coba renungkan… Berapa jumlah dosa yang kita lakukan
setiap hari? Lalu jika diakumulasikan dengan hari-hari selama kita hidup, sudah
berapa banyak dosa kita? Mungkin kita akan sulit untuk menghitungnya karena
terlalu banyak dosa yang telah dibuat.
Tentunya kita menginginkan agar dosa-dosa kita bisa
dihapus oleh Allah agar kelak di hari Kiamat, amal kebaikan kita lebih berat
timbangannya.
Berikut adalah dzikir-dzikir penghapus dosa:
1. Istighfar
Istighfar artinya ucapan
أَسْتَغْفِرُ
اللهَ
“Aku
memohon ampun kepada Allah.”
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ
بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ، ثُمَّ اسْتَغفَرْتَنِيْ ، غَفَرْتُ لَكَ
“Wahai anak
adam seandainya dosamu menjulang tinggi ke langit, lalu engkau banyak istighfar
dan banyak memohon ampun kepadaku maka aku ampuni dosa-dosamu. (HR. Tirmidzi,
dihasankan al-Albani dalam as-Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no. 127)
2. Tahlil
Tahlil
artinya ucapan:
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
مَنْ قَالَ لا إلهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريكَ لَهُ ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ ؛ وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، في يَوْمٍ مِئَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ
رِقَابٍ وكُتِبَتْ لَهُ مِئَةُ حَسَنَةٍ ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِئَةُ سَيِّئَةٍ ،
وَكَانَتْ لَهُ حِرْزاً مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِي ،
وَلَمْ يَأتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلاَّ رَجُلٌ عَمِلَ أكْثَرَ
مِنْهُ
“Barangsiapa
mengucapkan ‘La ilaha illallahu wahdahu la syarikalahu, lahul mulku wa lahul
hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadir‘ seratus kali akan memperoleh
ganjaran sebagaimana membebaskan sepuluh budak, dan seratus kebaikan akan
dicatatkan atasnya, dan seratus dosa akan dihapuskan dari catatan amalnya, dan
ucapan tadi akan menjadi perisai baginya dari Syaithan pada hari itu hingga
malam hari, dan tak ada seorangpun yang bisa mengalahkan amal kebaikannya
kecuali orang yang melakukan amal yang lebih baik darinya.” (HR. Bukhari)
3. Tasbih
Tasbih
artinya ucapan:
سُبْحَانَ الله
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ
يَكْسِبَ، كُلَّ يَوْمٍ أَلْفَ حَسَنَةٍ؟ فَسَأَلَهُ سَائِلٌ مِنْ جُلَسَائِهِ:
كَيْفَ يَكْسِبُ أَحَدُنَا أَلْفَ حَسَنَةٍ؟ قَالَ: يُسَبِّحُ مِائَةَ
تَسْبِيْحَةٍ، فَيُكْتَبُ لَهُ أَلْفُ حَسَنَةٍ، أَوْ يُحَطُّ عَنْهُ أَلْفُ
خَطِيْئَةٍ
“Apakah
salah seorang di antara kalian tidak mampu mengusahakan seribu kebajikan setiap
hari? Ada di antara sahabat yang hadir bertanya kepada beliau: ‘Bagaimana
mungkin ada di antara kita yang mampu mengusahakan seribu kebajikan?’ Beliau
bersabda: “Ia bertasbih seratus kali, akan dituliskan baginya pahala seribu
kebajikan atau dihapuskan darinya seribu keburukan.” (HR. Muslim)
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ قَالَ سُبْحَانَ
اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَلَوْ
كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barang
siapa membaca ‘subhanallahi wabihamdihi’ (Maha Suci Allah dan segala puji
bagi-Nya) seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun
sebanyak buih lautan.” (HR. Muslim).
4. Dzikir
setelah shalat
Ada dzikir
setelah shalat yang juga menghapus dosa sebanyak buih di lautan, yang dibaca
setelah selesai shalat fardhu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
مَنْ سَبَّحَ اللهَ في
دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ ثَلاثاً وَثَلاثِينَ ، وحَمِدَ اللهَ ثَلاثاً
وَثَلاَثِينَ ، وَ
كَبَّرَ الله ثَلاثاً
وَثَلاَثِينَ ، وقال تَمَامَ المِئَةِ : لاَ
إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ
، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، غُفِرَتْ خَطَايَاهُ وَإنْ كَانَتْ
مِثْلَ زَبَدِ البَحْر
“Barangsiapa
mengucapkan tasbih (mengucapkan ‘subhanallah’) di setiap akhir shalat
sebanyak 33 kali, mengucapkan hamdalah (mengucapan ‘alhamdulillah’)
sebanyak 33 kali, bertakbir (mengucapkan ‘Allahu Akbar’) sebanyak 33
kali lalu sebagai penyempurna (bilangan) seratus ia mengucapkan ‘la ilaha
illallahu wahdahu la syarikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli
syai’in qadir (tiada Tuhan yang berhak disembah dengan haq selain Allah Yang
Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala puji dan bagi-Nya
kerajaan. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu)’, maka akan diampuni dosa-dosanya
sekalipun sebanyak buih di lautan.” (HR. Muslim)
5. Dzikir
ketika akan tidur
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَالَ حِينَ يَأْوِيْ
إِلىَ فِرَاشِهِ: لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَحْدَه ُلَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ
الْمُلْكُ، وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، وَلَا حَوْلَ
وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، سُبْحَانَ اللهِ، وَالحَمْدُ للهِ ،
وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ. غُفِرَتْ لَهُ
ذُنُوْبُهُ – أَوْ قَالَ: خَطَايَاه، شكَّ مِسْعَرٌ – وَإِن ْكَانَتْ مِثْلَ
زَبَدِ البَحْر)
“Apabila
seorang dari kalian menuju kasurnya, dan mengucapkan ‘la ilaha illallah
wahdahu la syarikalahu lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai-in
qodir’, subhanallah, walhamdulillah, wa la ilaha illallah
wallahu akbar’, maka Allah ampuni dosa-dosanya meski sebanyak buih lautan
di dunia ini.” (HR. Ibnu Hibban, Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah,
dishahihkan al-Albani dalam Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no. 3414)
Namun
sebagai catatan, yang dihapus oleh amalan-amalan di atas adalah dosa-dosa
kecil. Adapun jika seseorang melakukan dosa besar terus menerus, wajib baginya
bertaubat nasuha dengan memenuhi syarat-syaratnya.
Wallahu
a’lam.
***
Penulis:
Khusnul Rofiana
Referensi:
Yufid.tv, video “Tips Menghapus Dosa”.
“Doa dan Wirid” (terjemah), 2007, Said Bin Ali Wahf
al-Qahthani, Pustaka at-Tibyan.
Muslimafiyah.com, artikel “Dosa Sebanyak Buih Di Lautan
Bisa Dihapus dalam Hitungan 1-3 Menit”.
Artikel Muslimah.or.id
0 komentar:
Posting Komentar