Allah Ciptakan
Lalat, Ini Dia Alasannya
ANDA tentu kenal baik dengan binatang kecil yang satu ini
kan? Ya, lalat memang selalu berada di sekitar kita. Terutama ketika kita
memiliki makanan yang disimpan secara terbuka. Lalat akan hinggap begitu saja
di atas makanan itu. Dan kita akan merasa jijik karenanya. Sebab, kita tahu
bahwa lalat bisa jadi sumber penyakit.
Tapi, mungkin bersarang dalam benak kita, mengapa ya
Allah ciptakan lalat? Padahal, lalat itu terkenal sebagai binatang pembawa
penyakit bagi manusia.
“Hai Manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah
perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali
tidak dapat menciptakan seekor lalatpun. Walaupun mereka bersatu untuk
membuatnya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka
dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat
lemah (pula) yang disembah,” (QS. Al Hajj: 73).
Dari ayat di atas, dapat diambil pelajaran bahwasanya
kita harus menjadikan Allah sebagai satu-satunya Dzat yang wajib disembah.
Selain itu, kita juga diwajibkan untuk meninggalkan kesyirikan yang biasa
dilakukan oleh para penyembah berhala.
Ternyata tujuan utama Allah membuat perumpamaan demikian
adalah untuk menghinakan berhala dan orang yang menyembahnya. Maka dari itu,
Allah dengan sengaja memperlihatkan satu makhluk yakni lalat, yang mana berhala
serta yang menyembah berhala tersebut tidak dapat membuatnya. Meskipun mereka
berkumpul, maka benda-benda mati tersebut tidak akan pernah bisa melakukannya.
Bahkan dalam perumpaan yang sebutkan dalam Al-Qur’an
tersebut, Allah menggambarkan bahwa lalat lebih kuat untuk mempertahankan
sesuatu yang telah diambilnya. Sehingga kaum menyembah berhala tersebut tidak
mampu untuk mengambilnya kembali.
Allah tentu saja memiliki maksud tersendiri dalam
penciptaan segala sesuatu yang ada di semesta ini. Terlebih lagi jika ciptaan
tersebut disebutkan dalam Al-Qur’an, pasti ada maksud tersendiri di balik itu
semua.
Misalnya saja Allah banyak bersumpah dengan makhluk ciptaan-Nya
seperti matahari, waktu Dhuha, dan lain sebagainya. Tentu saja objek sumpah ini
memiliki nilai lebih di hadapan Allah SWT dan terbukti ilmiah kemanfaatannya
bagi alam semesta beserta isinya ini, termasuk di dalamnya penyebutan lalat.
Tidak hanya di dalam AL-Qur’an, ternyata nama lalat juga
kerap di sebutkan dalam sabda Rasulullah. Lalat ini ternyata memiliki dua sisi
perbedaan, dimana satu sisi bisa dikatakan seperti racun, namun di sisi lain ia
juga memiliki penawar yakni pada bagian sayapnya.
Rasulullah bersabda, “Jika lalat terjatuh di minuman
salah seorang di antara kamu, maka benamkanlah ia, kemudian lepaskanlah
(buanglah), karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada sayap
yang lainnya terdapat obat (penawar),” (HR. Al-Bukhari).
Hadis di atas adalah hadis yang shahih. Maka dari itu
kita tidak boleh meragukan ucapan dari Rasulullah karena beliau tidak pernah
mengatakan segala sesuatu jika bukan berdasarkan dari wahyu Allah.
Dalam sunan Ibnu Majah dari Abu Said Al-Khudri diriwayatkan
bahwa Rasulullah bersabda, “Salah satu sayap lalat itu adalah racun, sementara
yang lainnya adalah obat. Maka, apabila seekor lalat jatuh dalam makanan,
tenggelamkanlah. Karena ia mendahulukan racun dan mengakhirkan obatnya.”
Selain hadis dan Al-Qur’an, dalam dunia pengetahuan juga
sudah dilakukan berbagai macam penelitian terhadap lalat. Sekelompok peneliti
Universitas Alicante, Spanyol membuktikan bahwa larva lalat dapat mengurai
tinja hewan dan manusia. Itu artinya larva lalat bermanfaat mengurangi jumlah
biologis yang ada di muka bumi. []
Sumber:
infoyunik.com
0 komentar:
Posting Komentar