Dzikir setelah Sholat Subuh Lengkap dengan Dalil dan
Keutamaannya
JAKARTA, iNews.id - Dzikir setelah sholat subuh sangat
dianjurkan agar mendapat keutamaan. Dzikir setelah sholat fardhu ini boleh
dilakukan sendiri maupun berjamaah dengan suara pelan atau keras.
Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا
الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ
Artinya: Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan
petang. (QS. Al-Ahzab: 42).
Dalil dzikir setelah sholat fardhu dengan mengeraskan
suara yakni hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas.
Dari Ibnu Abbas, beliau berkata, “Sesungguhnya
mengeraskan suara dikala berdzikir seusai orang-orang melaksanakan Shalat fardu
pernah dilakukan pada masa Nabi SAW.”
Selanjutnya Ibnu Abbas berkata,
“Aku mengetahuinya dan mendengarnya apabila mereka telah
selesai dari shalatnya dan hendak meninggalkan masjid.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
Direktur Rumah Fiqih Indonesia Ustaz Ahmad Sarwat MA
mengatakan, dzikir setelah sholat secara berjamaah berdasarkan dalil yang
diriwayatkan Abu Hurairah dalam Sahih Muslim.
لاَ
يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُونَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ حَفَّتْهُمُ
الْمَلاَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ
وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
Dari Abu
Hurairah radhiyallahuanhu dari Abu Sa’id radhiyallahuanhu, keduanya berkata
bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidakada suatu kaum yang duduk dalam suatu
majlis untuk ddzikir kepada Allah melainkan mereka dikelilingi oleh malaikat,
diliputi rahmat, di turunkan ketenangan, dan mereka disebut-sebut Allah di
hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya”. (HR. Muslim).
Imam
An-Nawawi dalam syarah beliau mengatakan bahwa hadits ini menunjukkan tentang
kelebihan majlis-majlis dzikir dan kelebihan orang-orang yang berdzikir, serta
kelebihan berhimpun untuk berdzikir beramai-ramai.
Selain itu
juga ada hadits lain yang menguatkan masyru'iyah dzikir berjamaah.
Suatu
ketika Rasulullah SAW menemukan para shahabatnya sedang duduk berkumpul dalam
satu halaqah. Beliau pun bertanya,”Ada apa kalian duduk berkumpul?”. Para
shahabat menjawab,”Kami duduk berkumpul untuk berddzikir kepada Allah serta
memujinya atas petunjuk-Nya kepada kami ke dalam Islam, serta atas nikmat yang
diberikan kepada kami”. Beliau bertanya lagi meyakinkan,”Kalian tidak duduk
berkumpul kecuali karena hal itu?”. Para shahabat menjawab,"Ya, tidak ada
yang membuat kami duduk berkumpul kecuali karena hal itu". Maka beliau SAW
pun bersabda :
أَمَا إِنِّى لَمْ
أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَلَكِنَّهُ أَتَانِى جِبْرِيلُ فَأَخْبَرَنِى
أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِى بِكُمُ الْمَلاَئِكَةَ
Aku tidak
melontarkan tuduhan kepada kalian, namun Jibril telah memberiku kabar bahwa
Allah Azza wa Jalla telah membanggakan kalian di depan para malaikat (HR.
Muslim).
Selain
kedua hadits di atas, juga ada hadits lain yang senada, hanya saja isinya lebih
kepada membaca Al-Quran dan mempelajari isinya.
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى
بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ
بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ
وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW
bersabda,“Tidaklah suatu kaum berkumpul dalam suatu rumah dari rumah-rumah
Allah, lalu mereka membaca kitabullah dan mereka saling mengajari di antara
mereka, melainkan diturunkan ketenangan di tengah mereka, diliputi rahmat,
dikelilingi oleh malaikat dan mereka disebut-sebut Allah di hadapan malaikat
yang ada di sisi-Nya”. (HR. Muslim).
Berikut bacaan dzikir setelah sholat subhh dikutip dari
kitab Fasholatan karya KH R Asnawi Kudus.
1. Membaca Istighfar
Sebelum berdoa, dianjurkan untuk membaca istighfar
sebanyak tiga kali:
أَسْتَغْفِرُ
اللهَ الْعَظِـيْمِ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ
وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullaahal-Adziim, Alladzii Laa Ilaaha Illaa
Huwalhayyul-Qayyuum, Wa Atuubu Ilaiih. (Dibaca Sebanya 3 X).
Artinya : “Saya mohon ampun kepada allahyang maha besar,
tidak ada tuhan melainkan dia, yang maha hidup yang terus-menerus mengurus
makhluknya, dan saya bertobat kepadanya.”
2. Dilanjutkan dengan membaca :
لَااِلَهَ
اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ
وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْر
“Laa ilaha
illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli
syai-in qodiir.
3. Memohon
perlindungan dari siksa neraka, dengan membaca berikut 3 kali:
اَللَّهُمَّ أَجِرْنِـى مِنَ
النَّارِ
Allohumma ajirnii minanar dibaca 3 x
اَللَّهُمَّ
لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا
الْجَدِّ مَنْكَ الْجَدُّ, لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
Allahumma
la mani a lima a thaita wa la mu’thiya lima mana’ta wa la yanfa’u dzal jadii
minkal jaddu, la ilaha illa anta.
“Ya Allah
tidak ada yang menghalangi bagi apa yang telah Engkau berikan dan tidak kepada
orang yang kaya di sisi Engkau segala kekayaanya selain dari kebesaran-Mu ya
Rabb. Tidak ada Tuhan yang layak disembah selain Engkau.”
4. Memuji
Allah Dengan Kalimat
للَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ،
وَمِنْكَ السَّلَامُ، وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلَامُ فَحَيِّنَارَبَّنَا
بِالسَّلَامِ وَاَدْخِلْنَا الْـجَنَّةَ دَارَ السَّلَامِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا
وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام.
Allahumma
Antas-Salaamu Wamingkas-Salaamu Wa Ilaika Ya Uudus-Salaamu Fa Hayyinaa Rabbanaa
Bis-Salaami Wa Adkhilna-Jannata Daaros-Salaami Tabaarokta Robbanaa Wa Ta
Aalaita Ya Dzal-Jalaali Wal Ikroom”
Artinya :
“Ya allah, engkau adalah zat yang mempunyaikesejahtraan dan daripadamulah
kesejahtraan itu da kepadamulah akan kembali lagi segala kesejahtraan itu, maka
hidupkanlah kami ya allah dengan sejahtera. dan masukanlah kami kedalam surga
kampung kesejahtraan, engkaulah yang kuasa memberi berkah yang banyak dan
engkaulah yang maha tinggi, wahai zat yang memiliki ke agungan dan kemulyaan.”
5. Membaca
surat Al-Fatihah
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ ﴿١﴾
الْحَمْدُ لِلَّـهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ﴿٢﴾ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ ﴿٣﴾ مَالِكِ
يَوْمِ الدِّينِ ﴿٤﴾إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ ﴿٥﴾ اهْدِنَا
الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ ﴿٦﴾صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ
الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ ﴿٧﴾ أمين
A’udzu
Billahiminas Syaitho Nirrojiim. Bismillahir rohmanirro’hiim. Al’hamdulillahi
robbil’aalamiin. Arro’hmanirro’him. Maliki Yawmiddiin. Iyyaka Na’budu Wa Iyyaka
Nasta’iin. Ihdinash-Shiro Tholmustaqiim. Shirotholladziina An’amta ‘Alaihim
Ghoiril maghdhuubi ‘Alaihim Wala Dholiin. Aamiin.
6. Membaca
ayat kursi
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَللهُ لَا
إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَانَوْمٌ،
لَهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ
إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلَا
يُحِيْطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ
السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلَا يَـؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ
الْعَظِيْمُ.
"Allahu
laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum. Laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa naum.
Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh. Man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu
illaa bi idznih. Ya'lamu maa bayna aidiihim wa maa khalfahum. Wa laa
yuhiithuuna bi syai-im min 'ilmihii illaa bimaa syaa-a. Wasi'a kursiyyuhus
samaawaati wal ardh walaa ya-uuduhuu hifzhuhumaa Wahuwal 'aliyyul
'azhiim."
Artinya :
“Allah, tidak ada tuhan selain dia, yang maha hidup, yang terus menerus
mengurus (makhluknya), tidak mengantuk dan tidak tidur, miliknya apa yang ada
di langit dan apa yang ada di bumi, tidak ada yang dapat memberi syafaat
disisinya tanpa izinnya. dia mengetahui apa yang ada dihadapan mereka dan apa
yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apapun tentang
ilmunya melainkan apa yang dia kehendaki, kursinya meliputi langit dan bumi.
dan dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan dia maha tinggi, maha
besar.”
7. Membaca
Syahadat (Surat Ali Imran: 18-19)
شَهِدَ اللّٰهُ اَنَّهٗ لَآ
اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَاُولُوا الْعِلْمِ قَاۤىِٕمًاۢ
بِالْقِسْطِۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ اِنَّ الدِّيْنَ
عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ
اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَمَنْ
يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ
Artinya:
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan
Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan yang demikian itu). Tak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan
Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
8. Membaca
tasbih, tahmid, dan takbir 33 kali.
سُبْحَانَ اللهِ ×٣٣
Subhaanallah
(33x)
Artinya:
Mahasuci Allah ( 33x)
اَلْحَمْدُلِلهِ ×٣٣
Alhamdulillaah
(33x)
Artinya:
Segala puji bagi Allah (33x)
اَللهُ اَكْبَرْ ×٣٣
Allaahu
Akbar (33x)
Artinya:
Allah Maha besar (33x)
9. Membaca
Takbir Tahmid Tasbih & Tahlil
ِاللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرَا وَالْحَمْدُ للهِ
كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ
وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيْتُ
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
الْعَلِيِّ الْعَظِيْم
Allohu
Akbar Kabiiron Wal’hamdulillahi Katsiiron Wasub’hanallohi Bukrotan Wa Ashiilan,
LaaIlaha Illallohu Wa’hdahula Syariikalah Lahulmulku Walahul’hamdu Yu’hyii
Wayumiitu Wahuwa ‘Ala Kulli Syai Inqodiir. Wala’Hawla Wala Quwwata Illa
Billahil ‘Aliyyil’adzhiim.
Bacaan
Istigfar dan Tahlil
ِأَسْتَغْفِرُ اللهَ
الْعَظِيْمَ، ِأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ، ِأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ،
أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ
لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ ×٣٣ أتو ٤٠ كالي
Laailaaha
Illallah (33 Kali).
10. Setelah
selesai berzikir dilanjutkan dengan berdoa
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِىْ نِعَمَهُ
وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَارَبَّنَالَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ كَمَا
يَنْبَغِىْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
Artinya:
"Dengan
nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan
Semesta Alam. Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmatNya dan menjamin
tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, dan bagi-Mu-lah segalah
syukur, sebagaimana layak bagi keluhuran zat-Mu dan keagungan
kekuasaan-Mu."
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. صَلاَةً
تُنْجِيْنَابِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلاَهْوَالِ وَاْلآفَاتِ. وَتَقْضِىْ لَنَابِهَا
جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ.وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ.
وَتَرْفَعُنَابِهَا عِنْدَكَ اَعْلَى الدَّرَجَاتِ. وَتُبَلِّغُنَا بِهَا اَقْصَى
الْغَيَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ
اِنَّهُ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَاقَاضِىَ الْحَاجَاتِ
"Wahai
Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi
Muhammad dan keluarganya, yaitu rahmat yang dapat menyelamatkan kami dari
segala ketakutan dan penyakit, yang dapat memenuhi segala kebutuhan kami, yang
dapat mensucikan diri kami dari segala keburukan, yang dapat mengangkat derajat
kami ke derajat tertinggi di sisi-Mu, dan dapat menyampaikan kami kepada tujuan
maksimal dari segala kebaikan, baik semasa hidup maupun sesudah mati.
Sesunggunya Dia (Allah) Maha Mendengar, Maha Dekat, lagi Maha Memperkenankan
segala doa dan permohonan. Wahai Dzat yang Maha Memenuhi segala kebutuhan
Hamba-Nya."
اَللّٰهُمَّ اِنَّا
نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ وَعَافِيَةً فِى
الْجَسَدِ وَصِحَّةً فِى الْبَدَنِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى
الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً
بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ
وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ
Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami memohon kepadaMu, kesejahteraan dalam
agama, dunia dan akhirat, keafiatan jasad, kesehatan badan, tambahan ilmu,
keberkahan rezeki, taubat sebelum datang maut, rahmat pada saat datang maut,
dan ampunan setelah datang maut. Wahai Allah! Permudahkanlah kami dalam
menghadapi sakaratul maut, (Berilah kami) keselamatan dari api neraka, dan
ampunan pada saat dilaksanakan hisab."
اَللّٰهُمَّ اِنَّا
نَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْهَرَمِ وَعَذَابِ
الْقَبْرِ
Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepadaMu dari sifat lemah,
malas, kikir, pikun dan dari azab kubur"
اَللّٰهُمَّ اِنَّا
نَعُوْذُبِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَيَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَيَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ
لاَتَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَيُسْتَجَابُ لَهَا
Artinya:
"Wahai Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosa kami, dosa-dosa orang tua kami,
para sesepuh kami, para guru kami, orang-orang yang mempunyai hak atas kami,
orang-orang yang cinta dan berbuat baik kepada kami, dan seluruh umat
Islam."
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا
اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ
التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
Artinya:
"Wahai Tuhan kami, perkenankanlah (permohonan) dari kami, sesungguhnya
Engkau Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami,
sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat lagi Maha Penyayang."
رَبَّنَا أَتِنَا فِى
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
Artinya:
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di
akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka."
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ
الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِين
Artinya:
“Maha Suci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan
kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan
seru sekalian alam.”
Wallahu
A'lam Bishshowab.
Editor : Kastolani Marzuki
0 komentar:
Posting Komentar