Rabu, 16 Februari 2022

Fadhilah Shalat al Bardain

Fadhilah Shalat al Bardain

 

Allah subahanahu wata’ala tidak hanya mengutamakan shalat-shalat wajib atas shalat-shalat sunat, tetapi sebagaimana Dia mengutamakan suatu shalat sunat atas shalat sunat lainnya, Dia juga mengutamakan suatu shalat wajib atas shalat wajib lainnya. Di antara shalat wajib yang memiliki keutamaan yang tidak dimiliki oleh shalat wajib lainnya adalah dua shalat yang dikenal dengan nama Shalat al-Bardain, yaitu shalat ashar dan shalat subuh. Keduanya disebut dengan Shalat al-Bardain yang berarti shalat pada waktu dingin karena waktu shalat fajar tepat berada dalam kondisi suhu terdingin dari waktu malam, dan waktu shalat ashar tepat berada dalam kondisi suhu terdingin dari waktu siang. Tentang keutamaan keduanya, dalam riwayat Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

 

مَن صلى البَرْدين، دخل الجنة

 

Artinya: “Barang siapa yang mengerjakan Shalat al-Bardain (ashar dan subuh), maka ia akan masuk surga.” (HR Bukhari; 574 dan Muslim: 635).

Semua shalat wajib tentunya merupakan faktor utama masuknya seorang hamba ke dalam surga, namun pengkhususan dua shalat wajib ini dalam hadis ini menunjukkan keutamaan keduanya yang sangat besar, bahkan Allah ta’ala kadang menggandengkan penyebutan keduanya dalam beberapa ayat Al-Quran, diantaranya:

 

وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا وَمِنْ آَنَاءِ اللَّيْلِ فَسَبِّحْ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضَى

 

Artinya: Dan bertasbihlah (shalatlah) dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang, (QS Thahaa : 130)

Tidak hanya itu, lantaran agungnya dua shalat ini, maka bukan hal aneh bila keduanya disebutkan secara khusus oleh Allah ta’ala dalam Al-Quran. Tentang shalat ashar, dalam ayat:

 

حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ

 

Artinya: “Peliharalah segala shalat (mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa (ashar) dan berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk.” (QS.al Baqarah:238)

Adapun shalat subuh, maka telah disebutkan oleh Allah secara khusus juga dalam firman-Nya:

 

أقِمِ الصَّلاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

 

Artinya: “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”(QS.al-Isra’:78)

Perlu diketahui juga bahwa shalat yang disaksikan oleh para malaikat secara khusus juga tidak hanya shalat subuh, tapi juga shalat ashar, sehingga Shalat al-Bardain ini pun begitu utama dan serasi dalam banyak hal. Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

 

يَتَعَاقَبُوْنَ فِيْكُمْ مَلاَئِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلاَئِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُوْنَ فِيْ صَلاَةِ الْفَجْرِ وَصَلاَةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِيْنَ بَاتُوْا فِيْكُمْ فَيَسْـأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِيْ؟ فَيَقُوْلُوْنَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّوْنَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّوْنَ

 

artinya: “Malaikat-malaikat malam hari dan malaikat-malaikat siang hari silih berganti mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat shalat Subuh dan shalat Ashar, kemudian malaikat-malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik (ke langit). Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui dari mereka, “Dalam keadaan apakah kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?” Mereka menjawab, “Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat, dan kami datangi mereka dalam keadaan mengerjakan shalat pula.” (HR Bukhari: 555, dan Muslim: 632).

Hadis ini menunjukkan kebanggan Allah ta’ala terhadap hamba-hamba-Nya yang konsisten mengerjakan dua shalat ini secara sempurna dan tepat waktu, dan kebanggaan-Nya ini, Dia sebutkan dihadapan para malaikat ‘alaihimussalaam dalam bentuk pertanyaan, walaupun Dia sendiri Maha Mengetahui apa yang dikerjakan oleh semua hamba-Nya. Bahkan orang yang konsisten mengerjakan dua shalat ini secara sempurna dan tepat waktu, maka ia akan diberikan anugrah terbesar di akhirat kelak, yaitu bisa melihat Allah ta’ala, sebagaimana dalam hadis muttafaq ‘alaihi dari Jarir radhiyallahu’anhu:

 

كنا جلوسًا ليلة مع رسول الله -صلى الله عليه وسلم- فنظر إلى القمر ليلة أربع عشرة فقال: إنكم سترون ربكم -عز وجل- كما ترون هذا القمر، لا تضامون في رؤيته، فإن استطعتم ألا تغلبـوا على صـلاة قبـل طلـوع الشمس وقبل غروبها فافعلـوا، ثم قـرأ: وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ

 

Artinya: “Pada suatu malam kami pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu beliau melihat ke arah bulan purnama. Kemudian beliau bersabda, “Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini. Dan kalian tidak akan saling berdesak-desakan dalam melihat-Nya. Maka jika kalian mampu untuk tidak terlewatkan dalam melaksanakan shalat sebelum terbit matahari (subuh) dan sebelum terbenamnya (ashar), maka lakukanlah.”Beliau kemudian membaca ayat,artinya, “Dan bertasbihlah sambil memuji Rabbmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.” (QS. Qaf: 39). (HR. Al-Bukhari: 4851, dan Muslim: 633)

Inilah sebagian keutamaan Shalat al-Bardain ini, semoga Allah ta’ala senantiasa menganugrahkan kita iman dan keikhlasan dalam menjalani ibadah shalat kita semua, aamiin.

 

Dijawab Oleh Ustadz Maulana La Eda Lc

https://wahdah.or.id

 

0 komentar:

Posting Komentar