Fadhilah Shalat al
Bardain
Allah subahanahu wata’ala tidak hanya mengutamakan
shalat-shalat wajib atas shalat-shalat sunat, tetapi sebagaimana Dia
mengutamakan suatu shalat sunat atas shalat sunat lainnya, Dia juga
mengutamakan suatu shalat wajib atas shalat wajib lainnya. Di antara shalat
wajib yang memiliki keutamaan yang tidak dimiliki oleh shalat wajib lainnya
adalah dua shalat yang dikenal dengan nama Shalat al-Bardain, yaitu shalat
ashar dan shalat subuh. Keduanya disebut dengan Shalat al-Bardain yang
berarti shalat pada waktu dingin karena waktu shalat fajar tepat berada dalam
kondisi suhu terdingin dari waktu malam, dan waktu shalat ashar tepat berada
dalam kondisi suhu terdingin dari waktu siang. Tentang keutamaan keduanya,
dalam riwayat Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
مَن صلى
البَرْدين، دخل الجنة
Artinya:
“Barang siapa yang mengerjakan Shalat al-Bardain (ashar dan subuh), maka ia
akan masuk surga.” (HR Bukhari; 574 dan Muslim: 635).
Semua
shalat wajib tentunya merupakan faktor utama masuknya seorang hamba ke dalam
surga, namun pengkhususan dua shalat wajib ini dalam hadis ini menunjukkan
keutamaan keduanya yang sangat besar, bahkan Allah ta’ala kadang menggandengkan
penyebutan keduanya dalam beberapa ayat Al-Quran, diantaranya:
وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ
قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا وَمِنْ آَنَاءِ اللَّيْلِ فَسَبِّحْ
وَأَطْرَافَ النَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضَى
Artinya:
Dan bertasbihlah (shalatlah) dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan
sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan
pada waktu-waktu di siang hari, supaya kamu merasa senang, (QS Thahaa : 130)
Tidak hanya
itu, lantaran agungnya dua shalat ini, maka bukan hal aneh bila keduanya
disebutkan secara khusus oleh Allah ta’ala dalam Al-Quran. Tentang shalat
ashar, dalam ayat:
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ
وَالصَّلاةِ الْوُسْطَى وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
Artinya:
“Peliharalah segala shalat (mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa (ashar) dan
berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk.” (QS.al Baqarah:238)
Adapun
shalat subuh, maka telah disebutkan oleh Allah secara khusus juga dalam
firman-Nya:
أقِمِ الصَّلاةَ لِدُلُوكِ
الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ
كَانَ مَشْهُودًا
Artinya:
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh
malaikat).”(QS.al-Isra’:78)
Perlu
diketahui juga bahwa shalat yang disaksikan oleh para malaikat secara khusus
juga tidak hanya shalat subuh, tapi juga shalat ashar, sehingga Shalat
al-Bardain ini pun begitu utama dan serasi dalam banyak hal. Dari Abu Hurairah
radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
يَتَعَاقَبُوْنَ فِيْكُمْ
مَلاَئِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلاَئِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُوْنَ فِيْ
صَلاَةِ الْفَجْرِ وَصَلاَةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِيْنَ بَاتُوْا
فِيْكُمْ فَيَسْـأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ
عِبَادِيْ؟ فَيَقُوْلُوْنَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّوْنَ وَأَتَيْنَاهُمْ
وَهُمْ يُصَلُّوْنَ
artinya:
“Malaikat-malaikat malam hari dan malaikat-malaikat siang hari silih berganti
mengawasi kalian, dan mereka berkumpul pada saat shalat Subuh dan shalat Ashar,
kemudian malaikat-malaikat yang mengawasi kalian semalam suntuk naik (ke
langit). Allah menanyakan kepada mereka, padahal Dia lebih mengetahui dari
mereka, “Dalam keadaan apakah kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?” Mereka menjawab,
“Kami tinggalkan mereka dalam keadaan mengerjakan shalat, dan kami datangi
mereka dalam keadaan mengerjakan shalat pula.” (HR Bukhari: 555, dan Muslim:
632).
Hadis ini
menunjukkan kebanggan Allah ta’ala terhadap hamba-hamba-Nya yang konsisten
mengerjakan dua shalat ini secara sempurna dan tepat waktu, dan kebanggaan-Nya
ini, Dia sebutkan dihadapan para malaikat ‘alaihimussalaam dalam bentuk
pertanyaan, walaupun Dia sendiri Maha Mengetahui apa yang dikerjakan oleh semua
hamba-Nya. Bahkan orang yang konsisten mengerjakan dua shalat ini secara
sempurna dan tepat waktu, maka ia akan diberikan anugrah terbesar di akhirat
kelak, yaitu bisa melihat Allah ta’ala, sebagaimana dalam hadis muttafaq
‘alaihi dari Jarir radhiyallahu’anhu:
كنا جلوسًا ليلة مع رسول الله
-صلى الله عليه وسلم- فنظر إلى القمر ليلة أربع عشرة فقال: إنكم سترون ربكم -عز
وجل- كما ترون هذا القمر، لا تضامون في رؤيته، فإن استطعتم ألا تغلبـوا على صـلاة
قبـل طلـوع الشمس وقبل غروبها فافعلـوا، ثم قـرأ: وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ
قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوبِ
Artinya:
“Pada suatu malam kami pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu
beliau melihat ke arah bulan purnama. Kemudian beliau bersabda, “Sesungguhnya
kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini.
Dan kalian tidak akan saling berdesak-desakan dalam melihat-Nya. Maka jika
kalian mampu untuk tidak terlewatkan dalam melaksanakan shalat sebelum terbit
matahari (subuh) dan sebelum terbenamnya (ashar), maka lakukanlah.”Beliau
kemudian membaca ayat,artinya, “Dan bertasbihlah sambil memuji Rabbmu sebelum
terbit matahari dan sebelum terbenamnya.” (QS. Qaf: 39). (HR. Al-Bukhari: 4851,
dan Muslim: 633)
Inilah
sebagian keutamaan Shalat al-Bardain ini, semoga Allah ta’ala senantiasa
menganugrahkan kita iman dan keikhlasan dalam menjalani ibadah shalat kita
semua, aamiin.
Dijawab Oleh Ustadz Maulana La Eda Lc
0 komentar:
Posting Komentar