Selasa, 16 Januari 2018

SEHAT BERSAMA AL QURAN

SEHAT BERSAMA AL QURAN

Malam ini Rumah Cahaya memiliki agenda yang spesial yaitu khataman tilawah edisi……keberapa ya?lupa:)

Sebenarnya tanggal pastinya itu kemarinnya, tetapi karena setiap malam rabu kami ada agenda pengajian ibu-ibu di Mesjid Al Karim jadinya acara khataman ini dimajukan satu hari. Duh lagi-lagi tak sesuai target, malu rasanya, sebegitu susahkan untuk tilawah 1 juz per hari?

Kali ini ada yang spesial kata amah Anis (Pemandu),

” khataman kali ini akan ada Ustadz.” ujarnya sambil merapikan mimbar tempat biasa para ustadz memberikan siraman ilmu.

 Wah jadi penasaran, kira-kira siapa ya Ustadz nya?Wah, ada kotak pelangi juga:)–>snack buat Ustadz:)

“Siap-siap ya amah, pake jilbab yang rapi, sebentar lagi Ustadznya datang. ” ujar para santri. Keadaan Jabalpun agak sedikit riuh,
“duh belum nyetrika jilbab”
“serius nih ada Ustadz?”
“pake kaos kaki gak ya”
“charger laptop dimana ya?”

Semua suara-suara itu tenggelam dalam keriuhan santri bersiap-siap untuk khataman tilawah Al Qur’an malam itu.

Semua santri telah siap di kelas, tak lupa laptop, buku catatan, telah siap di meja. Sambil menunggu Ustadz datang. Kamipun mengisinya dengan tilawah. Tak berapa lama terdengarlah suara langkah kaki.
“wah-wah  Ustadz nya dateng”

Semua santripun sejenak menghentikan tilawah Al Qur’annya, dan…..
Tereng-tereng………
Ternyata abi Syatori Ustadznya, kami semuapun tersenyum. Begitupun abi, bahkan beliau sempat berkata,
“wah ada snack juga ya? Serius nih ada isinya?”
Kontan kami semuapun tersenyum…………………

The Real Show…..
Abi memulainya dengan membacakan sebuah terjemahan Hadits, setelah searching akhirnya dapet juga bunyi hadits plus terjemahanya,
 Artinya :

Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tuhan Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman :

“Barang siapa yang sibuk membaca Al Qur’an dan dzikir kepada Ku dengan tidak memohon kepada Ku, maka ia Aku beri sesuatu yang lebih utama dari pada apa yang Aku berikan kepada orang yang minta”. Kelebihan firman Allah atas seluruh perkataan seperti kelebihan Allah atas seluruh makhlukNya”. (Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi)


Barang siapa yang dalam kesehariannya disibukkan dengan Al Qur’an sedemikian sibuknya sampai-sampai ia tidak sempat meminta dan berdoa kepada Allah swt maka Allah akan  memberikan kepadanya seutama -utama yang diberikanNya kepada orang yangbiasa berdoa.

Kita ingin menemukan ayat-ayat kauniyah dalam hadits ini. Semoga kita termantapkan bahwa betul orang yang sehari-harinya disibukkan dengan qur’an akan mendapat seutama-utama yang diberikan kepada orang yang meminta.

Muncul sebuah pertanyaan, sebenarnya apa sih yang diminta oleh orang yang meminta kepada Allah? yang dibutuhkan tentu saja,  diantaranya adalah

 Nikmat sehat

T ahukah kita? dengan kita menyibukkan diri dengan Al Qur’an, Insya Allah tubuh kita sehat. Faktor apa yang menyebabkan tubuh kita sehat, salah satunya dilihat dari caranya bernafas.  Nafas yang baik adalah dengan menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dalam-dalam. Bukankah itu sering kita lakukan saat membaca Al Qur’an? Apalagi saat kita membaca ayat yang panjang.  Kita memerlukan waktu untuk mengambil nafas. Apabila tubuh Bernafas secara sehat maka akan mempengaruhi sirkulasi darah di dalam tubuh.

Ketenangan jiwa

Secara otomatis saat kita  membaca Al Quran akan muncul ketenangan pada jiwa. Ketenangan itu muncul meski kita tidak memahami maknanya. Satu poin penting yaitu kita membacanya dengan sepenuh cinta. Apabila jiwa ini tenang apa pengaruhnya terhadap tubuh? Sistem tubuh kita akan berjalan optimal.

PENELITIAN TENTANG PENGARUH BACAAN Al QUR’AN TERHADAP FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI MANUSIA

Penelitian ini dilakukan Dr. Ahmad al-Qadhi, direktur utama Islamic Medicine Institute for Education and Research yang berpusat di Amerika Serikat sekaligus konsultan ahli sebuah klinik di Panama City, Florida. Ia meneliti pengaruh Al-Quran pada manusia dalam perspektif fisiologi dan psikologi. Penelitian dilakukan dalam 2 tahapan.

Tahap pertama, bertujuan untuk meneliti kemungkinan adanya pengaruh Al-Qur’an pada fungsi organ tubuh sekaligus mengukur intensitasnya jika memang ada. Tahap kedua, diarahkan untuk mengetahui apakah efek yang ditimbulkan benar-benar karena Alquran atau bukan.

Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan mesin pengukur dan terpai stres yang berbasis komputer, model MEDAQ 2002 (medical data quotient) yang ditemukan dan dikembangkan Pusat Kedokteran Universitas Boston. Alat ini mampu mengukur reaksi yang menunjukkan tingkat stres dengan 2 cara: (1) melakukan pemeriksaan fisik secara langsung melalui komputer, dan (2) memonitor serta mengukur perubahan-perubahan fifiiologis pada tubuh.

Eksperimen dilakukan sebanya 210 kali dengan melibatkan responden laki-laki dan perempuan usia antara 18-40 tahun. Semua responden non muslim dan tidak bisa berbahasa Arab. Mereka diminta mendengarkan bacaan Alquran dengan bahasa Arab dengan kaidah tajwid 85 kali.

Mereka juga diminta mendengarkan bacaan berbahasa Arab yang bukan Al-Qur’an sebanyak 85 kali juga. Bacaan-bacaan berbahasa Arab non Al-Quran ini dilantukan dengan kaidah tajwid layaknya Alquran sehingga memiliki kemiripan dengan AlQuran dari aspek lafal, intonasi suara, dan ketukan di indera pendengaran. Bacaan bahasa Arab non Al-Quran digunakan sebagai placebo, artinya responden tidak dapat membedakan

antara bacaan Al-Quran dan non Al-Quran.

Hasil eksperimen menunjukkan, bacaan Al-Quran menimbulkan efek relaksasi hingga 65%. Sedangkan bacaan berbahasa Aran non Al-Quran hanya mencapai 33%. Hasil ini juga menunjukkan, Alquran memiliki pengaruh positif yang cukup signifikan dalam menurunkan ketegangan (stres) pada pengukuran kualitatif maupun kuantitatif.

Pengaruh ini tampak dalam bentuk perubahan-perubahan yang terjadi pada arus listrik di otot, juga perubahan pada daya tangkap di kulit terhadap konduksi listrik, perubahan sirkulasi darah, serta perubahan pada detak jantung, kadar darah yang mengalir pada kulit yang semuanya saling terkait dan paralel dengan perubahan-perubahan pada aspek


Contoh diatas Insya Allah membuat kita semakin yakin bahwa dengan membaca Al qur’an tubuh kita akan sehat. Salah satu faktor yang membuat tubuh kita sehat adalah ibadah kita kepada Allah. Apabila melihat  para ulama, kadang muncul pertanyaan, kapan ya mereka olahraganya,?tentu ibadah mereka, setiap malamnya tak terlewat tahajud mereka.

Karunia Allah itu akan sangat mudah menyapa para ahli qur’an, Allah swt akan memenuhi setiap kebutuhannya . Segala urusannya akan dimudahkan.

Ada sebuah cerita, temen abi dulu saat kuliah,  dia kuliah sambil menghafal qur’an, saat ujian kegiatan menghafal quran tidak bisa dikurangi sehingga usahanya untuk mempersiapkan ujian kurang maksimal. Tetapi Subhanallah, ia telah Allah beri kemudahan. Banyak cara dalam mendapatkan kemudahan. Misalnya apa yang keluar saat ujian adalah yang ia pelajari atau bahkan ia tidak mempelajarinya tetapi ia ingat bagaimana dulu dosen menjelaskan.

Dekat dengan Al Qur’an tidak hanya dengan membacanya saja, tetapi juga dengan mensyiarkannya. Ada sebuah cerita, ada seorang ibu yang umurnya sudah tidak muda lagi. Sehingga sulit baginya untuk membaca Al Qur’an, tapi dia sangat mencintai Al Qur’an. Ia selalu mengikuti kajian tentang Al Quran tak lupa ia pun mengajak orang lain juga.
Sebuah harapan semoga  Al Qur’an selalu ada dihati dan akal pikiran kita. Sehingga kita mengharap kan saat kita bangun tidur yang kita ingat adalah Al Qur’an. Saat  luang yang kita ingat adalahAl Qur’an. Semoga Al Quran tidak terkalahkan oleh bacaan-bacaan yang lain.

Jari ini tak kuasa lagi untuk menekan tuts keyboard……….
Gerimis, karena merasa telah banyak waktu yang terisi oleh hal yang sia-sia…….
Bangun tidur, yang pertama dicari adalah handphone.
Saat ada waktu luang, lebih suka diisi dengan nonton film atau ngobrol gak jelas…….
 Acara ditutup dengan sebuah doa yang membuat semua hati yang mendengarnya terisak sendu.

Menyesal karena banyak waktu terlewatkan begitu saja tanpa Al Qur’an.
Ya Allah kuatkan hati ini untuk selalu dekat dengan Al Qur’an……………………..
Saat abi mengucapkan salam suasana kelas menjadi Hening……….
tak seperti biasanya kelas hening usai jam kelas. Biasanya kami langsung berhamburan kesegala arah, sibuk dengan aktifitas masing-masing.  Malam ini sejenak kami semua terdiam, benar-benar terdiam, tak ada suara apapun.  Hingga muncul sebuah suara dan kamipun benar-benar menutup malam Khataman ini dengan menbaca surat Al Mulk.

Abi Syatori Abdurrauf @ Rumah Cahaya


0 komentar:

Posting Komentar