SEHAT BERSAMA AL QURAN
Malam ini Rumah Cahaya memiliki agenda yang spesial yaitu
khataman tilawah edisi……keberapa ya?lupa:)
Sebenarnya tanggal pastinya itu kemarinnya, tetapi karena
setiap malam rabu kami ada agenda pengajian ibu-ibu di Mesjid Al Karim jadinya
acara khataman ini dimajukan satu hari. Duh lagi-lagi tak sesuai target, malu
rasanya, sebegitu susahkan untuk tilawah 1 juz per hari?
Kali ini ada yang spesial kata amah Anis (Pemandu),
” khataman kali ini akan ada Ustadz.” ujarnya sambil
merapikan mimbar tempat biasa para ustadz memberikan siraman ilmu.
Wah jadi
penasaran, kira-kira siapa ya Ustadz nya?Wah, ada kotak pelangi
juga:)–>snack buat Ustadz:)
“Siap-siap ya amah, pake jilbab yang rapi, sebentar lagi
Ustadznya datang. ” ujar para santri. Keadaan Jabalpun agak sedikit riuh,
“duh belum nyetrika jilbab”
“serius nih ada Ustadz?”
“pake kaos kaki gak ya”
“charger laptop dimana ya?”
Semua suara-suara itu tenggelam dalam keriuhan santri
bersiap-siap untuk khataman tilawah Al Qur’an malam itu.
Semua santri telah siap di kelas, tak lupa laptop, buku
catatan, telah siap di meja. Sambil menunggu Ustadz datang. Kamipun mengisinya
dengan tilawah. Tak berapa lama terdengarlah suara langkah kaki.
“wah-wah Ustadz
nya dateng”
Semua santripun sejenak menghentikan tilawah Al
Qur’annya, dan…..
Tereng-tereng………
Ternyata abi Syatori Ustadznya, kami semuapun tersenyum.
Begitupun abi, bahkan beliau sempat berkata,
“wah ada snack juga ya? Serius nih ada isinya?”
Kontan kami semuapun tersenyum…………………
The Real Show…..
Abi memulainya dengan membacakan sebuah terjemahan
Hadits, setelah searching akhirnya dapet juga bunyi hadits plus terjemahanya,
Artinya :
Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata :
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tuhan Yang Maha Mulia dan
Maha Besar berfirman :
“Barang siapa yang sibuk membaca Al Qur’an dan dzikir
kepada Ku dengan tidak memohon kepada Ku, maka ia Aku beri sesuatu yang lebih
utama dari pada apa yang Aku berikan kepada orang yang minta”. Kelebihan firman
Allah atas seluruh perkataan seperti kelebihan Allah atas seluruh makhlukNya”.
(Hadits ditakhrij oleh Tirmidzi)
Barang siapa yang dalam kesehariannya disibukkan dengan
Al Qur’an sedemikian sibuknya sampai-sampai ia tidak sempat meminta dan berdoa
kepada Allah swt maka Allah akan
memberikan kepadanya seutama -utama yang diberikanNya kepada orang
yangbiasa berdoa.
Kita ingin menemukan ayat-ayat kauniyah dalam hadits ini.
Semoga kita termantapkan bahwa betul orang yang sehari-harinya disibukkan
dengan qur’an akan mendapat seutama-utama yang diberikan kepada orang yang
meminta.
Muncul sebuah pertanyaan, sebenarnya apa sih yang diminta
oleh orang yang meminta kepada Allah? yang dibutuhkan tentu saja, diantaranya adalah
Nikmat sehat
T ahukah kita? dengan kita menyibukkan diri dengan Al
Qur’an, Insya Allah tubuh kita sehat. Faktor apa yang menyebabkan tubuh kita
sehat, salah satunya dilihat dari caranya bernafas. Nafas yang baik adalah dengan menarik nafas
dalam-dalam dan menghembuskannya dalam-dalam. Bukankah itu sering kita lakukan
saat membaca Al Qur’an? Apalagi saat kita membaca ayat yang panjang. Kita memerlukan waktu untuk mengambil nafas.
Apabila tubuh Bernafas secara sehat maka akan mempengaruhi sirkulasi darah di
dalam tubuh.
Ketenangan jiwa
Secara otomatis saat kita
membaca Al Quran akan muncul ketenangan pada jiwa. Ketenangan itu muncul
meski kita tidak memahami maknanya. Satu poin penting yaitu kita membacanya
dengan sepenuh cinta. Apabila jiwa ini tenang apa pengaruhnya terhadap tubuh?
Sistem tubuh kita akan berjalan optimal.
PENELITIAN TENTANG PENGARUH BACAAN Al QUR’AN TERHADAP
FISIOLOGI DAN PSIKOLOGI MANUSIA
Penelitian ini dilakukan Dr. Ahmad al-Qadhi, direktur
utama Islamic Medicine Institute for Education and Research yang berpusat di
Amerika Serikat sekaligus konsultan ahli sebuah klinik di Panama City, Florida.
Ia meneliti pengaruh Al-Quran pada manusia dalam perspektif fisiologi dan
psikologi. Penelitian dilakukan dalam 2 tahapan.
Tahap pertama, bertujuan untuk meneliti kemungkinan
adanya pengaruh Al-Qur’an pada fungsi organ tubuh sekaligus mengukur intensitasnya
jika memang ada. Tahap kedua, diarahkan untuk mengetahui apakah efek yang
ditimbulkan benar-benar karena Alquran atau bukan.
Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan mesin
pengukur dan terpai stres yang berbasis komputer, model MEDAQ 2002 (medical
data quotient) yang ditemukan dan dikembangkan Pusat Kedokteran Universitas
Boston. Alat ini mampu mengukur reaksi yang menunjukkan tingkat stres dengan 2
cara: (1) melakukan pemeriksaan fisik secara langsung melalui komputer, dan (2)
memonitor serta mengukur perubahan-perubahan fifiiologis pada tubuh.
Eksperimen dilakukan sebanya 210 kali dengan melibatkan
responden laki-laki dan perempuan usia antara 18-40 tahun. Semua responden non
muslim dan tidak bisa berbahasa Arab. Mereka diminta mendengarkan bacaan
Alquran dengan bahasa Arab dengan kaidah tajwid 85 kali.
Mereka juga diminta mendengarkan bacaan berbahasa Arab
yang bukan Al-Qur’an sebanyak 85 kali juga. Bacaan-bacaan berbahasa Arab non
Al-Quran ini dilantukan dengan kaidah tajwid layaknya Alquran sehingga memiliki
kemiripan dengan AlQuran dari aspek lafal, intonasi suara, dan ketukan di
indera pendengaran. Bacaan bahasa Arab non Al-Quran digunakan sebagai placebo,
artinya responden tidak dapat membedakan
antara bacaan Al-Quran dan non Al-Quran.
Hasil eksperimen menunjukkan, bacaan Al-Quran menimbulkan
efek relaksasi hingga 65%. Sedangkan bacaan berbahasa Aran non Al-Quran hanya
mencapai 33%. Hasil ini juga menunjukkan, Alquran memiliki pengaruh positif
yang cukup signifikan dalam menurunkan ketegangan (stres) pada pengukuran
kualitatif maupun kuantitatif.
Pengaruh ini tampak dalam bentuk perubahan-perubahan yang
terjadi pada arus listrik di otot, juga perubahan pada daya tangkap di kulit
terhadap konduksi listrik, perubahan sirkulasi darah, serta perubahan pada
detak jantung, kadar darah yang mengalir pada kulit yang semuanya saling
terkait dan paralel dengan perubahan-perubahan pada aspek
Contoh diatas Insya Allah membuat kita semakin yakin
bahwa dengan membaca Al qur’an tubuh kita akan sehat. Salah satu faktor yang
membuat tubuh kita sehat adalah ibadah kita kepada Allah. Apabila melihat para ulama, kadang muncul pertanyaan, kapan
ya mereka olahraganya,?tentu ibadah mereka, setiap malamnya tak terlewat
tahajud mereka.
Karunia Allah itu akan sangat mudah menyapa para ahli
qur’an, Allah swt akan memenuhi setiap kebutuhannya . Segala urusannya akan
dimudahkan.
Ada sebuah cerita, temen abi dulu saat kuliah, dia kuliah sambil menghafal qur’an, saat
ujian kegiatan menghafal quran tidak bisa dikurangi sehingga usahanya untuk
mempersiapkan ujian kurang maksimal. Tetapi Subhanallah, ia telah Allah beri
kemudahan. Banyak cara dalam mendapatkan kemudahan. Misalnya apa yang keluar
saat ujian adalah yang ia pelajari atau bahkan ia tidak mempelajarinya tetapi
ia ingat bagaimana dulu dosen menjelaskan.
Dekat dengan Al Qur’an tidak hanya dengan membacanya
saja, tetapi juga dengan mensyiarkannya. Ada sebuah cerita, ada seorang ibu
yang umurnya sudah tidak muda lagi. Sehingga sulit baginya untuk membaca Al
Qur’an, tapi dia sangat mencintai Al Qur’an. Ia selalu mengikuti kajian tentang
Al Quran tak lupa ia pun mengajak orang lain juga.
Sebuah harapan semoga
Al Qur’an selalu ada dihati dan akal pikiran kita. Sehingga kita
mengharap kan saat kita bangun tidur yang kita ingat adalah Al Qur’an.
Saat luang yang kita ingat adalahAl
Qur’an. Semoga Al Quran tidak terkalahkan oleh bacaan-bacaan yang lain.
Jari ini tak kuasa lagi untuk menekan tuts keyboard……….
Gerimis, karena merasa telah banyak waktu yang terisi
oleh hal yang sia-sia…….
Bangun tidur, yang pertama dicari adalah handphone.
Saat ada waktu luang, lebih suka diisi dengan nonton film
atau ngobrol gak jelas…….
Acara ditutup
dengan sebuah doa yang membuat semua hati yang mendengarnya terisak sendu.
Menyesal karena banyak waktu terlewatkan begitu saja
tanpa Al Qur’an.
Ya Allah kuatkan hati ini untuk selalu dekat dengan Al
Qur’an……………………..
Saat abi mengucapkan salam suasana kelas menjadi
Hening……….
tak seperti biasanya kelas hening usai jam kelas.
Biasanya kami langsung berhamburan kesegala arah, sibuk dengan aktifitas
masing-masing. Malam ini sejenak kami
semua terdiam, benar-benar terdiam, tak ada suara apapun. Hingga muncul sebuah suara dan kamipun
benar-benar menutup malam Khataman ini dengan menbaca surat Al Mulk.
Abi
Syatori Abdurrauf @ Rumah Cahaya
0 komentar:
Posting Komentar