Kewajiban Menuntut
Ilmu
Nah, tahukah Anda bahwa di dalam Islam, menuntut ilmu itu
wajib hukumnya, sebagaimana Nabi bersabda. “Menuntut ilmu adalah wajib atas
setiap muslim.” (HR.Bukhari).
Ditambah lagi dalam firman Allah “Ilmu membuat seseorang
jadi mulia, baik di hadapan manusia juga di hadapan-Nya”.Selain itu Allah juga
menegaskan bahwa akan mengangkat derajat orang yang mempunyai ilmu pengetahuan.
Seperti di bawah ini
” ….Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan,
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Mujaadilah [58] : 11)
Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah
yang dapat menerima pelajaran. Az-Zumar [39]: 9).
Adakah sama antara orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui? (Az-Zumar:9)
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
(Al-Mujadilah:11).
Menuntut ilmu itu pahalanya begitu besar:
“Barangsiapa berjalan di satu jalan dalam rangka menuntut
ilmu, maka Allah mudahkan jalan menuju surga. Dan sesungguhnya malaikat
meletakkan sayap-sayapnya bagi penunutu ilmu tanda ridha dengan yang dia
perbuat. (Dari hadits yang panjang riwayat Muslim)
“Barangsiapa keluar dalam rangka thalabul ilmu (mencari
ilmu), maka dia berada dalam sabilillah hingga kembali.” (HR. Tirmidzi, hasan)
“Barangsiap menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah
mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR.Muslim)
“Barangsiapa yang Allah kehendaki padanya kebaikan maka
Allah akan pahamkan dia dalam (masalah) dien (agama).” (HR.Bukhari)
Dalam hadits lainnya dijelaskan bahwa ilmu yang wajib
dituntut adalah ilmu yang bermanfaat. Yang bukan hanya benar, tapi juga dapat
mendekatkan diri kita kepada Allah SWT dan dapat memberi kebahagiaan bagi kita,
keluarga, dan masyarakat baik di dunia mau pun di akhirat.
Rasulullah saw bersabda: “Apabila anak cucu adam itu
wafat, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu
yang bermanfaat dan anak sholih yang mendoakan orangtuanya.” (HR.Muslim, dari
Abu Hurairah ra)
Allah berfirman, “Dan seandainya pohon-pohon di bumi
menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi)
sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat
(ilmu dan hikmah) Allah. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha bijaksana.”
(QS Lukman [31] : 27)
Bagaimana dengan orang yang selalu mengamalkan ilmunya?
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa mengajar orang lain
kepada suatu petunjuk, maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang
yang melaksanakan petunjuk itu, tanpa mengurangi pahala mereka sama sekali.”
Nabi bersabda, ”Barangsiapa mengamalkan apa-apa yang ia
ketahui, maka Allah akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahuinya, dan
Allah akan menolong dia dalam amalan nya sehingga ia mendapatkan surga. Dan
barangsiapa yang tidak mengamalkan ilmunya maka ia tersesat oleh ilmunya itu.
Dan Allah tidak menolong dia dalam amalannya sehingga ia akan mendapatkan
neraka“.
Banyak to keutamaan mencari ilmu dengan manfaat
mengamalkan ilmu. Terus bagaimana selengekan pada awal notes ini? Bagaimana
seharusnya niat yang ada didalam hati dalam mencari ilmu?
Dalam Kitab Bidayatul Hidayah, Imam Al Ghazali menulis
sebagai berikut : “Wahai, hamba Allah yang rajin menuntut ilmu.Jika kalian
menuntut ilmu, hendaknya dengan niat yang ikhlas karena Allah semata-mata. Di
samping itu, juga dengan niat karena melaksanakan kewajiban karena menuntut
ilmu wajib hukumnya, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, “Menuntut ilmu itu
wajib bagi setiap orang Islam laki-laki maupun perempuan” [HR Ibnu Abdul barr]
Janganlah sekali-kali engkau menuntut ilmu dengan maksud
untuk bermegah-megahan, sombong, berbantah-bantahan, menandingi dan mengalahkan
orang lain (lawan bicara), atau supaya orang mengagumimu. Jangan pula engkau
menuntut ilmu untuk dijadikan sarana mengumpulkan harta benda kekayaan duniawi.
Yang demikian itu berarti merusak agama dan mudah membinasakan dirimu sendiri.
Nabi SAW mencegah hal seperti itu dengan sabdanya.
“Barangsiapa menuntut ilmu yang biasanya ditujukan untuk mencari keridhaan
Allah, tiba-tiba ia tidak mempelajarinya, kecuali hanya untuk Mendapatkan harta
benda keduniaan, maka ia tidak akan memperoleh bau harumnya surga pada hari
kiamat. ” [HR Abu Dawud]
Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian menuntut ilmu
untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan
orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk
penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian
orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu, maka baginya neraka…neraka.” [HR
Tirmidzi & Ibnu Majah]
Terkait dengan harta bagaimana?
Jawaban-jawaban dari Imam Ali bin Abi Thalib ketika
ditanya tentang mana yang lebih utama antara Ilmu dengan harta :
” Ilmu lebih utama daripada harta, Ilmu adalah pusaka
para Nabi, sedang harta adalah pusaka Karun, Sadad, Fir’aun, dan lain-lain.”
” Ilmu lebih utama daripada harta, karena ilmu itu
menjagamu sedangkan harta malah engkau yang harus menjaganya.”
” Harta itu bila engkau tasarrufkan (berikan) menjadi
berkurang, sebaliknya ilmu jika engkau tasarrufkan malahan bertambah.”
” Pemilik harta disebut dengan nama bakhil (kikir) dan
buruk, tetapi pemilik ilmu disebut dengan nama keagungan dan kemuliaan.
” Pemilik harta itu musuhnya banyak, sedangkan pemilik
ilmu temannya banyak.”
” Ilmu lebih utama daripada harta, karena diakhirat nanti
pemilik harta akan dihisab, sedangkan orang berilmu akan memperoleh safa’at.”
” Harta akan hancur berantakan karena lama ditimbun
zaman, tetapi ilmu tidak akan rusak dan musnah walau ditimbun zaman.”
” Harta membuat hati seseorang menjadi keras, sedang ilmu
malah membuat hati menjadi bercahaya.”
” Ilmu lebih utama daripada harta, karena pemilik harta
bisa mengaku menjadi Tuhan akibat harta yang dimilikinya, sedang orang yang
berilmu justru mengaku sebagai hamba karena ilmunya.”
Lalu, apakah semua ilmu akan mendapatkan balasan luar
biasa seperti diatas? Tidak. Hanyalah ilmu yang bermanfaatlah yang mendapatkan
ini semua. Apa sih ilmu yang bermanfaat?
“Ya, Rabbi. apakah ilmu yang bermanfaat itu ? ” tanya
Nabi Daud.
“Ialah ilmu yang bertujuan untuk mengetahui keluhuran,
keagungan, kebesaran, dan kesempurnaan kekuasaan-Ku atas segala sesuatu.Inilah
yang mendekatkan engkau kepada-Ku.”
Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Ar Rabi-i’,
Rasulullah SAW bersabda, “Tuntutlah ilmu. Sesungguhnya, menuntut ilmu adalah
pendekatan diri kepada Allah Azza wa Jalla, sedangkan Mengajarkannya kepada
orang yang tidak mengetahuinya adalah shadaqah. Sesungguhnya ilmu pengetahuan
adalah keindahan bagi ahlinya didunia dan akhirat.”
Oleh karena itu, Rasulullah SAW pernah memohon dalam
doanya, “Allaahumma inni a’uudzubika min ‘ilmin laa yanfa’u”.‘Ya, Allah, aku
berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat.’
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Allah SWT Memberi
wahyu kepada Nabi Dawud a.s. Firman-Nya, “Wahai, Dawud. Pelajarilah olehmu ilmu
yang bermanfaat.”
Itulah sedikit hal yang perlu diperhatikan dalam menjadi
pencari ilmu. Baik sebagai penyemangat dan menjadi ilmu buat kedepan. Ilmu yang
bermanfaat itu adalah ilmu yang menyebabkan kita semakin dapat mengenal Allah,
yang dapat kita amalkan, yang membuat kita rendah hati serta terhindar dari
sifat takabur. Semoga kita dapat menjadi
pribadi yang haus akan ilmu yang bermanfaat yang akan berguna bagi kita di
dunia dan di akhirat. Amin..
0 komentar:
Posting Komentar