Ini Amalan Mujarab
Rasulullah SAW untuk Melancarkan Rezeki
TRIBUNPEKANBARU.COM - Ibadah zikir, sangat dianjurkan
kapan saja dan pada saat apa saja. Tidak peduli panas, hujan, mendung, atau
terik, zikir tetap disarankan.
Tidak ada ketentuan bahwa zikir mesti diperbanyak saat
saluran rezeki tersumbat atau kredit macet. Demikian juga di waktu senang.
Singkatnya lidah tidak boleh kering dari zikir di mana saja dan kapan saja.
Tetapi memang ada kalanya Rasulullah SAW menganjurkan
para sahabat untuk melazimkan suatu amal. Sementara Rasulullah SAW sendiri
menyebutkan buah dari amal tersebut atau tidak menyebutkannya sama sekali.
Berikut, seperti dimuat nu.or.id, ini merupakan amalan
yang dianjurkan Rasul SAW kepada sejumlah sahabatnya dengan faidah melonggarkan
saluran-saluran rezeki. Demikian disebutkan Abu Bakar bin Sayid M Syatho
Dimyathi dalam karyanya Hasyiyah I‘anatut Thalibin ala Fathil Mu‘in.
Tersebut dalam banyak hadits sahih sebuah riwayat di mana
Nabi Muhammad SAW memerintahkan sejumlah sahabatnya untuk mengamalkan bacaan
ini demi memperlapang rezeki. Sebagian ‘arifin mengatakan, amalan ini teruji
dalam melapangkan rezeki lahir maupun batin.
Bacaan yang dimaksud ialah “La ilaha illallah. Almalikul
haqqul mubin” setiap hari 100 kali. “Subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil
adzim, astaghfirullahal adzim” setiap hari 100 kali.
Banyak guru besar menganggap baik melazimkan bacaan ini
saat di antara sembahyang sunah Subuh dan sembahyang Subuh. Kalau kesempatan
itu luput, maka bacalah setelah Subuh hingga sebelum fajar menyingsing. Bila di
waktu itu luput juga, maka bacalah setelah matahari gelincir (penanda Zhuhur).
Singkatnya, kalau bisa jangan sampai setiap orang mengarungi hari-harinya tanpa
bacaan ini.
Rezeki yang dimaksud di atas mencakup rezeki lahir maupun
batin. Artinya, tidak ada salahnya kalau bacaan ini diamalkan oleh para murid
yang cenderung bebal menerima pelajaran atau mereka yang sulit mengubah
kebiasaan buruk menjadi baik. Yang jelas, amalan ini menambah pahala yang
bersangkutan.
“La ilaha illallah. Almalikul haqqul mubin. Muhammadur
Rasulullah Ash-shadiqul Wa‘dil Amin” merupakan kalimat yang tertera di pintu
Ka‘bah. Siapa membacanya, akan mendapat pahala yang besar. Demikian keterangan
Mufti Jakarta Habib Utsman bin Yahya dalam karyanya "Kitab Sifat Dua
Puluh" dengan bahasa Arab Melayu. Wallahu A ‘lam. (nu.or.id)
0 komentar:
Posting Komentar