27 Amalan Sunnah
Rasulullah yang Mudah Untuk Dikerjakan
Sebagai seorang muslim, tentu kita akan menjalankan
segala kewajikan kepada Allah. Seperti misalnya sholat, membayar zakat,
berupuasa Ramadhan, dan haji jika kita mampu melakukannya. Semua kewajiban itu
harus kita laksanakan karena merupakan perintah dari Sang Pencipta.
Selain ibadah ada perintah yang wajib dilakukan, ternyata
kita juga harus menambahnya dengan amalan sunnah yang dicontohkan oleh
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam lho. Amalan sunnah ini nantinya akan
menambah kebaikan di akhirat kelak.
Ada banyak amalan sunnah yang masih sering terlupa oleh
kita lho. Berikut ini ada beberapa amalan yang bisa mulai kita lakukan sedikit
demi sedikit, agar nantinya menjadi kebiasaan dan kita menjadi ringan
mengerjakannya.
1. Memelihara Wudhu
chanelmuslim.com
Menjaga wudhu merupakan sunnah yang terlihat mudah tapi
sulit untuk dipraktekkan lho. Kadang ada rasa malas ketika wudhu sudah batal
dan harus pergi untuk berwudhu lagi. Padahal, menjaga wudhu merupakan sunnah
yang begitu baik.
Seperti dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari
Tsauban Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda, “Istiqamahlah (konsistenlah) kalian semua (dalam menjalankan perintah
Allah) dan kalian tidak akan pernah dapat menghitung pahala yang akan Allah
berikan. Ketahuilah bahwa sebaik-baik perbuatan adalah shalat, dan tidak ada
yang selalu memelihara wudhunya kecuali seorang mukmin.” (HR. Ahmad dan Ibnu
Majah)
2. Mendahulukan Kaki Kanan Saat Memakai Sandal dan
Melepasnya dari Kaki Kiri
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian memakai sandal
maka dahulukanlah kaki kanan, dan jika melepaskannya, maka dahulukanlah kaki
kiri. Jika memakainya maka hendaklah memakai keduanya atau tidak memakai
keduanya sama sekali.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Kita kadang lupa ketika sedang terburu-buru dan harus
memakai atau melepas sandal. Saking terburu-burunya, kita memakai sandal dengan
mendahulukan kaki kiri dan melepasnya dari kaki kanan. Padahal kalau mengikuti
apa yang dicontohkan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, memakai sandal
itu kanan dulu, dan melepasnya didahulukan kaki kiri.
3. Sebelum Tidur Berwudhu Terlebih Dahulu dan Tidur
Miring ke Kanan
selo-aji.blogspot.co.id
Ada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Al-Barra’ bin
Azib Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Jika kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti hendak shalat, kemudian tidurlah
dengan posisi miring ke kanan dan bacalah, ‘Ya Allah, Aku pasrahkan jiwa ragaku
kepada-Mu, aku serahkan semua urusanku kepada-Mu, aku lindungkan punggungku
kepada-Mu, karena cinta sekaligus takut kepada-Mu, tiada tempat berlindung
mencari keselamatan dari (murka)-Mu kecuali kepada-Mu, aku beriman dengan kitab
yang Engkau turunkan dan dengan nabi yang Engkau utus’. Jika engkau meninggal,
maka engkau meninggal dalam keadaan fitrah. Dan usahakanlah doa ini sebagai
akhir perkataanmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Kalau kita membiasakan sunnah yang satu ini, tentu tidur
akan menjadi lebih nyaman. Selain kita tidur dalam keadaan suci, semua hal yang
ada sudah kita pasrahkan kepada Allah.
TERKAIT: Cara Tidur Rasulullah
Waktu tidur pun kita juga bisa mempraktekkan posisi tidur
dengan miring ke kanan. Jadi kita bertumpu pada tubuh bagian kanan. Posisi ini
sangat baik untuk jantung, karena jantung tidak akan tertekan jika kita
memiringkan posisi ke kanan.
4. Bersiwak
islamkingdom.com
Bersiwak itu seperti gosok gigi, bedanya kalau bersiwak
itu menggunakan kayu yang disebut siwak. Ada hadits yang menyebutkan masalah
bersiwak ini, seperti yang diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Siwak dapat membersihkan mulut
dan sarana untuk mendapatkan ridha Allah.” (HR. Ahmad dan An-Nasa`i)
Selain hadits di atas, ada satu hadits lain yang juga
menyebutkan tentang bersiwak.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga bersabda,
“Andaikata tidak memberatkan umatku niscaya aku memerintahkan mereka untuk
bersiwak setiap kali hendak shalat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Kita disunnahkan untuk bersiwak setiap saat, terutama
ketika akan berwudhu, shalat, membaca Al-Qur’an, atau saat bau mulut tidak
sedap. Bersiwak ini juga dianjurkan baik saat kita puasa atau tidak, pagi
maupun sore, setelah bangun tidur, dan saat hendak memasuki rumah.
TERKAIT: 14 Amalan Sunnah di Hari Jumat
5. Berkumur-Kumur dan Menghirup Air dengan Hidung Dalam
Satu Cidukan Telapak Tangan Ketika Berwudhu
Diriwayatkan dari Abdullah bin Zaid Radhiyallahu Anhu,
bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berkumur-kumur dan menghirup air
dengan hidung secara bersamaan dari satu ciduk air dan itu dilakukan sebanyak
tiga kali. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Sunnah yang satu ini dilakukan ketika kita sedang
berwudhu saat berkumur. Kalau biasanya kita memisahkan antara berkumur dan
menghirup air ke dalam hidung dan mengeluarkannya kembali, ternyata ada sunnah
untuk melakukan dua hal itu secara bersamaan.
Kamu cukup mengambil air menggunakan dua telapak tangan
yang disatukan, kemudian lakukan bersama antara berkumur dan menghirup air ke
dalam hidung. Pertama memang sulit dilakukan, tapi jika sudah biasa maka akan
menjadi mudah.
6. Berlomba-Lomba Untuk Mengumandangkan Adzan
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Andaikata umat manusia
mengetahui pahala di balik adzan dan berdiri pada shaf pertama kemudian mereka
tidak mendapatkan bagian kecuali harus mengadakan undian terlebih dahulu
niscaya mereka membuat undian itu. Andaikata mereka mengetahui pahala bergegas
menuju masjid untuk melakukan shalat, niscaya mereka akan berlomba-lomba
melakukannya. Andaikata mereka mengetahui pahala shalat isya dan subuh secara
berjamaah, niscaya mereka datang meskipun dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari
dan Muslim)
Seperti yang disebutkan dalam hadits di atas, jika kita
berlomba untuk mengumandangkan adzan, maka sungguh pahala yang akan didapatkan
sangatlah besar. Selain itu, adzan kan juga mengajak orang untuk segera
bergegas ke masjid, pastilah kita juga mengajak orang untuk melakukan kebaikan.
7. Bersegera Menuju Shalat
penerbitlayar.com
Seperti yang disebutkan dalam hadits di poin nomor 6,
bersegera ke masjid juga merupakan sunnah yang sangat baik kita kerjakan. Jika
ternyata kita nggak kebagian buat mengumandangkan adzannya, minimal kita tidak
terlambat shalat dan ketingalan takbiratul ihram.
8. Berdiri di Shaf Pertama
Dalam hadits pada poin nomor 6 juga disebutkan tentang
sholat di shaf pertama. Jika kita tahu seberapa besar pahala yang akan kita
dapatkan, tentu tak akan menyia-nyiakan waktu untuk bersegera menempati shaf
pertama dalam shalat berjamaah di masjid.
9. Mengikuti Bacaan Muadzin
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhu
bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika
kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin,
kemudian bershalawatlah kepadaku. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku, maka Allah
akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian mintakan wasilah untukku,
karena wasilah merupakan tempat di surga yang tidak layak kecuali bagi seorang
hamba Allah dan aku berharap agar akulah yang mendapatkannya. Barangsiapa yang
memintakan wasilah untukku maka ia akan mendapatkan syafaatku (di akhirat
kelak).” (HR. Muslim)
Sunnah yang satu ini mungkin tidak pernah atau jarang
sekali kita lakukan. Apalagi ketika adzan berkumandang, kita sedang sibuk
melakukan aktifitas sehingga tidak menghiraukan panggilan untuk sholat itu.
10. Shalat Istikharah
Jika kamu bingung dalam menentukan pilihan, ada satu
sunnah yang bisa dilakukan lho, shalat istikharah. Kita memohon kepada Allah
untuk ditunjukkan mana pilihan yang terbaik menurut Allah, bukan menurut kita. Seperti
yang disebutkan dalam sebuah hadits di bawah ini.
Diriwayatkan dari Jabir Radhiyallahu Anhu bahwa ia
berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada kita tata
cara shalat istikharah untuk segala urusan, sebagaimana beliau mengajarkan
surat-surat Al-Qur`an kepada kami.” (HR. Al-Bukhari)
11. Berbuka Puasa dengan Makanan Ringan
khasiat.co.id
Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu, ia
berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berbuka puasa sebelum shalat
maghrib dengan beberapa kurma basah. Jika tidak ada maka dengan beberapa kurma
kering. Jika tidak ada, maka beliau hanya meminum beberapa teguk air.” (HR.
Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Dalam hadits di atas disebutkan bahwa kita diperintahkan
untuk berbuka dengan beberapa kurma basah saja. Kalaupun tidak ada kurma basah,
cukup dengan beberapa kurma kering. Jika kurma kering juga tidak ada, cukuplah
beberapa teguk air.
Tentu kita bisa memetik pelajaran dari hadits tersebut,
bahwa sesungguhnya berbuka puasa itu tidak perlu dengan makanan super mewah dan
banyak. Kita tidak membutuhkan makanan yang banyak saat berbuka, kurma beberapa
butir saja cukup untuk sekedar mengisi kembali energi yang hilang selama
berpuasa.
12. Meruqyah Diri Sendiri dan Keluarga
Ruqyah merupakan salah satu sunnah yang sebaiknya kita
lakukan, selain untuk meminta perlindungan kepada Allah, juga untuk meminta
kesembuhan. Seperti sebuah hadits yang menceritakan ketika Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam sakit.
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anha bahwa ia
berkata, “Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam senantiasa meruqyah
dirinya dengan doa-doa perlindungan ketika sakit, yaitu pada sakit yang
menyebabkan wafatnya beliau. Saat beliau kritis, akulah yang meruqyah beliau
dengan doa tersebut, lalu aku mengusapkan tangannya ke anggota tubuhnya
sendiri, karena tangan itu penuh berkah.” (HR. Al-Bukhari)
13. Mengibaskan Seprei Sebelum Tidur
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,“Jika kalian hendak tidur,
maka hendaknya dia mengambil ujung seprainya, lalu mengibaskannya dengan
membaca basmallah, karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi di atas
kasurnya. Jika dia hendak merebahkan tubuhnya, maka hendaknya dia mengambil posisi
tidur miring ke kanan dan membaca, “Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabbku,
dengan-Mu aku merebahkan tubuhku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Jika
Engkau menahan nyawaku, maka ampunkanlah ia, dan jika Engkau melepasnya, maka
lindungilah ia dengan perlindungan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR.
Muslim)
Mengibaskan seprei saat mau tidur merupakan hal yang
sangat jarang kita lakukan. Kalau sudah terasa ngantuk, paling kita langsung
merebahkan diri dan tertidur lelap. Padahal dalam hadits di atas, kita tidak
tahu apa yang akan terjadi di atas kasur kita lho.
14. Sujud Syukur Ketika Mendapatkan Nikmat atau Terhindar
dari Bencana
fimadani.com
Sujud syukur biasanya akan dilakukan seseorang ketika dia
mendapat nikmat dari Allah.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Bakrah
Radhiyallahu Anhu ia berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
mendapatkan sesuatu yang menyenangkan atau disampaikan kabar gembira maka
beliau langsung sujud dalam rangka bersyukur kepada Allah.” (HR. Abu Dawud,
At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
15. Berdoa Ketika Memakai Pakaian Baru
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu
ia berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika mengenakan pakaian
baru, maka beliau menamai pakaian itu dengan namanya, baik itu baju, surban,
selendang ataupun jubah, kemudian beliau membaca, “Ya Allah, hanya milik-Mu
semua pujian itu, Engkau telah memberiku pakaian, maka aku mohon kepada-Mu
kebaikannya dan kebaikan tujuannya dibuat, dan aku berlindung kepada-Mu dari
keburukannya dan keburukan tujuannya dibuat.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Hal lain yang kadang kita lupa untuk melakukannya adalah
berdia ketika memakai pakaian yang baru. Mungkin karena hal ini jarang kita
lakukan dan doa-nya pun belum hafal.
16. Tidak Begadang dan Segera Tidur Selesai Shalat Isya`
Dalam hadits shahih dinyatakan bahwa Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak suka tidur sebelum shalat isya` dan tidak
suka begadang setelah shalat isya`.
Tapi, ketika kita ada keperluan setelah isya’, maka
begadang itu boleh dilakukan. Seperti kata Bang Roma, “begadang boleh saja,
kalau ada perlunya”. Biar nanti ketika bangun, kita tidak kesiangan sehingga
shalat subuhnya pun terlambat.
17. Meminta Izin Tiga Kali Ketika Bertamu
Bertamu itu juga ada adab-nya, tidak boleh kita
sembarangan bertamu dan masuk rumah tanpa izin dari pemilik rumah. Ketika
bertamu, kita hanya dibolehkan sebanyak tiga kali untuk meminta izin, atau
mengetuk pintu. Jika lebih dari itu, maka lebih baik kita pulang, sebagaimana
yang disebutkan dalam sebuah hadits.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Adab
meminta izin itu hanya tiga kali, jika tidak diizinkan maka seseorang harus
pulang.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bahkan, ada juga lho ayat Al-Qur’an yang mengatur perihal
bertamu ini. Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika dikatakan kepadamu,
“Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur: 28)
18. Berwudhu Sebelum Mandi Besar (Mandi Junub)
Sebelum mandi besar, kita juga disunnahkan untuk berwudhu
terlebih dahulu, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
wa Sallam.
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhu, “Jika
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam ingin mandi besar, maka beliau membasuh
tangannya terlebih dahulu, lalu berwudhu seperti hendak shalat, kemudian
memasukkan jemarinya ke airdan membasuh rambutnya dengan air. Selanjutnya
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menuangkan air tiga ciduk ke kepalanya
dengan menggunakan tangannya, lalu mengguyur semua bagian tubuhnya.” (HR.
Al-Bukhari dan Muslim)
19. Mengucapkan Salam Kepada Semua Orang Islam Termasuk
Anak Kecil
Mengucapkan salam merupakan satu sunnah yang sebenarnya
mudah dilakukan, tapi sulit dipraktekkan. Kita sering melewati seseorang dan
biasanya enggan untuk mengucap salam. Entah karena sedang terburu-buru ataupun
karena malu.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu, ia
menceritakan, ”Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi
wa Sallam, ‘Apa ciri keislaman seseorang yang paling baik?’ Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Kamu memberikan makanan (kepada orang
yang membutuhkan) dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan orang
yang tidak kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Selain itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga
mencontohkan untuk memberikan salam sekalipun kepada anak kecil.
Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa ia
menuturkan, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati kumpulan
anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka semua.” (HR. Muslim)
20. Membuat Pembatas Ketika Sedang Shalat
youtube.com
Ketika kita sedang melaksanakan ibadah sholat, baik itu
fardu maupun sunnah, hendaklah membuat pembatas di depan kita. Bisa menggunakan
tas, jaket, atau mungkin mendekat ke tiang ataupun tembok. Seperti sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah.
Diriwayatkan dari Abu Said al-Kudri Radhiyallahu Anhu
bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Ketika kalian hendak
shalat, maka buatlah pembatas di depannya dan majulah sedikit, dan janganlah
membiarkan seseorang lewat di depannya. Jika ada orang yang sengaja lewat di
depannya, maka hendaknya dia menghalanginya karena orang itu adalah setan.”
(HR. Abu dawud dan Ibnu Majah)
21. Membaca Amin dengan Suara Keras Ketika Menjadi Makmum
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika imam membaca “Amin” maka
kalian juga harus membaca “Amin” karena barangsiapa yang bacaan Amin-nya
bersamaan dengan bacaan malaikat maka diampunkan dosa-dosanya yang telah
berlalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Setelah imam selesai membaca surah Al-Fatikah dan membaca
amin, kita sebagai makmum juga disunnahkan membaca amin dengan suara yang
keras. Bukan cuma menggerakkan bibir untuk formalitas saja, atau bahkan di
dalam hati.
22. Mengeraskan Suara Ketika Membaca Zikir Setelah Shalat
wikimedia.org
Di dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan, “Ibnu Abbas
Radhiyallahu Anhuma mengatakan, mengeraskan suara dalam berzikir setelah
orang-orang selesai melaksanakan shalat wajib telah ada sejak zaman Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ibnu Abbas juga mengatakan, “Aku mengetahui
orang-orang telah selesai melaksanakan shalat karena mendengar zikir mereka.”
(HR. Al-Bukhari)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata, “Disunnahkan
mengeraskan suara saat membaca tasbih, tahmid dan takbir setelah shalat.”
Dari kedua hadits di atas, kita jadi tahu bahwa
mengeraskan bacaan dzikir setelah shalat itu sunnah. Tapi membacanya
sendiri-sendiri, bukan satu komando. Adapun jika kita membaca tasbih, tahmid,
dan takbir dipimpin oleh imam, hal ini terjadi perbedaan pendapat di kalangan
ulama.
Ada ulama yang menghukuminya sebagai sunnah secara
mutlak, tapi aa juga yang memandang hal tersebut sebagai sunnah dengan syarat
tertentu. Bahkan ada juga yang mengatakan bahwa dzikir berjamaan sebagai
perbuatan bid’ah.
23. Shalat Dhuha
Selain shalat fardu, masih ada shalat lain yang bisa kita
kerjakan, salah satunya adalah shalat dhuha. Shalat ini bisa dikerjakan minimal
dua rakaat. Tapi kalau ternyata kamu mampu lebih, maka diperbolehkan sapai 12
rakaat.
Ada sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi,
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Shalat dhuha itu
mendatangkan rezeki dan menolak kemiskinan, dan tidak ada yang memelihara
shalat kecuali orang-orang bertobat.” (HR. Tirmidzi).
24. Shalat Tahajjud
Jika shalat dhuha merupakan shalat sunnah saat pagi hari,
maka pada malam harinya kamu bisa mengerjakan shalat tahajjud.
Seperti sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,
“Sedekat-dekat hamba kepada Allah adalah pada tengah malam terakhir. Apabila
engkau bisa termasuk golongan orang berdzikir mengingat Allah ada saat itu,
maka lakukanlah.” (HR. Al-Hakim).
25. Shalat Subuh Berjamaah di Masjid
rezekipengusaha.blogspot.co.id
Ada shalat fardu yang berat untuk dilakukan, shalat ini
dikerjakan pagi hari ketika kita sedang nyenyak-nyenyaknya tidur. Mau bangun
aja kadang berat, apalagi harus berjamaah di masjid. Tapi kalau kamu
mengerjakan sunnah ini, akan banyak kebaikan yang terkandung di dalamnya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Sungguh, shalat yang paling berat bagi orang munafik, adalah shalat isya dan
shalat shubuh. sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya,
mereka pasti mendatangani keduanya, sekalipun dengan merangkak.” (HR.
Bukhari-Muslim).
26. Membaca dan Mempelajari Al-Qur’an
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam besabda, “Allah
berfirman: Barangsiapa disibukkan dengan mengkaji Al-Qur’an dan menyebut
nama-Ku, sehingga tidak sempat meminta kepada-KU, maka Aku berikan kepadanya
sebaik-baik pemberian yang Aku berikan kepada orang-orang yang meminta. Dan
keutamaan kalam Allah atas perkataan lainnya adalah seperti, keutamaan Allah
atas makhluk-Nya.” (Riwayat Tirmidzi).
Amalan sunnah ini cukup mudah untuk dilakukan, kamu bisa
merutinkan membaca dan mempelajari Al-Qur’an sehabis shalat maghrib. Atau
ketika kamu sedang terjebak macet di jalan, nggak ada salahnya untuk membaca
kitab suci umat Islam ini.
27. Berdzikir Kepada Allah
menatahidup.com
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
“Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya dan orang yang tidak
berdzikir, seperti orang yg hidup dan orang yg mati.” (HR. Bukhari).
Kita sebagai hamba-Nya sebisa mungkin untuk mengingatnya
dimanapun berada. Salah satu cara kita untuk mengingat Allah adalah dengan
berdzikir kepada-Nya. Mininimal kita berdzikir setelah selesai melaksanakan
shalat fardu. Tapi kalau bisa kita berdzikir dimanapun dan kapanpun kita
berada.
0 komentar:
Posting Komentar