Dalil Sedekah dalam
AlQuran dan Hadis
Dalil Sedekah dalam
Al-Qur'an dan Hadis, Ini Selengkapnya
Merdeka.com - Dalil
sedekah dalam Islam telah dijelaskan dengan gamblang dan memiliki
landasan-landasan hukum yang kuat. Dalil sedekah tercantum dalam Al Qur'an dan
hadis. Sedekah merupakan salah satu kewajiban seorang muslim yang telah
berlebihan hartanya. Sedekah adalah hak Allah berupa harta yang diberikan oleh
seseorang yang kaya kepada yang berhak menerimanya, yaitu para fakir dan
miskin.
Dari segi bahasa,
sedekah berasal dari akar kata kerja shadaqa atau bentuk nomina verbanya
ash-shidq yang berarti ‘kesungguhan’ dan ‘kebenaran’. Al-Qur’an menggunakan
kata ini sebanyak lima kali dalam bentuk tunggal dan tujuh kali dalam bentuk
jamak-kesemuanya dalam konteks pengeluaran harta benda secara ikhlas.
Mengeluarkan sedekah
merupakan perbuatan sunnah yang dilakukan menurut ijma’ ulama, dan Islam
mengajak manusia untuk berkorban harta, memberikan dorongan kepadanya dengan
gaya bahasa yang memikat hati, membangkitkan semangat jiwa, dan menanamkan
nilai-nilai kebaikan di dalam hati.
Berikut berbagai dalil
sedekah dalam Islam yang berasal dari ayat-ayat Al-Quran serta hadist nabi,
yang penting untuk Anda ketahui.
Dalil Sedekah dalam
Surat Al-Baqarah
Berikut adalah beberapa dalil sedekah dalam agama Islam,
sebagaimana yang tertuang dalam ayat-ayat Al-Quran surat Al-Baqarah:
Surah Al Baqarah Ayat 195
"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah,
dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat
baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat
baik."
Surah Al Baqarah Ayat 215
"Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan.
Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada
ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang
yang sedang dalam perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka
sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya."
Surah Al Baqarah Ayat 245
"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah,
pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan
meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan
Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu
dikembalikan."
Surah Al Baqarah Ayat 261
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh)
orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan
sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha
Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Surah Al Baqarah Ayat 262
"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan
menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima),
mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
Surah Al Baqarah Ayat 263
"Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik
dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si
penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun."
Surah Al Baqarah Ayat 264
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti
(perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya
kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian
batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah).
Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir."
Surah Al Baqarah Ayat 265
"Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan
hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka,
seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan
lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat
tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat
apa yang kamu perbuat."
Surah Al Baqarah Ayat 267
"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di
jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa
yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang
buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah,
bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."
Surah Al Baqarah Ayat 268
"Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan
kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan
untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya)
lagi Maha Mengatahui."
Surah Al Baqarah Ayat 271
"Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah
baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada
orang-orang fakir maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan
menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa
yang kamu kerjakan.
Surah Al Baqarah Ayat 272
"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat
petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa
yang dikehendakiNya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan
allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan
sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik
yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang
kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan)."
Surah Al Baqarah Ayat 273
"(Berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat
(oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang
tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta.
Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada
orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di
jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengatahui."
Surah Al Baqarah Ayat 274
"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan
di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat
pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak
(pula) mereka bersedih hati."
Surah Al Baqarah Ayat 276
"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan
Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu
berbuat dosa."
Surah Al Baqarah Ayat 280
"Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam
kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan
(sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui."
Dalil Sedekah dalam Surat An-Nisa
Sementara, terdapat juga dalil sedekah lainnya yang
tertuang dalam Al-Quran surat An-Nisa, yakni sebagai berikut:
Surah An Nisaa' Ayat 8
"Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat,
anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya)
dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik."
Surah An Nisaa' Ayat 39
"Apakah kemudharatannya bagi mereka, kalau mereka
beriman kepada Allah dan hari kemudian dan menafkahkan sebahagian rezeki yang
telah diberikan Allah kepada mereka? Dan adalah Allah Maha Mengetahui keadaan
mereka."
Surah An Nisaa' Ayat 114
"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan
mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi
sedekah, atau berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan
barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak
Kami memberi kepadanya pahala yang besar."
Dalil Sedekah dalam
Hadist
Hadist-hadist Rasulullah SAW juga banyak menyebutkan
tentang dalil sedekah yang menjadi landasan pengerjaannya oleh umat muslim.
Hadist tentang dalil sedekah tersebut adalah sebagai berikut, mengutip publikasi
uinsu.ac.id:
Diriwayatkan dari Abu Hurairoh R.A
1. Rasulullah SAW berkata: Seseorang datang menemui
Rosulullah SWT dan bertanya, "wahai Rosulullah, Shodaqoh yang bagaimanakah
yang paling besar pahalanya?" Beliau bersabda: "Engkau berShodaqoh
dalam keadaan sehat, amat membutuhkannya, khawatir miskin, dan berangan-angan
menjadi kaya. janganlah menundanunda (Shodaqoh) sehinggga jika ajal telah
sampai ke kerongkongan engkau berkata, 'untuk si fulan sekian, untuk si fulan
sekian.' padahal memang harta itu untuk si fulan."
2. Rasulullah SAW: “Barangsiapa bersedekah dengan senilai
sebuah kurma, yang dikeluarkannya dari harta yang baik (halal) dan Allah tidak
menerima melainkan barang yang baik, maka Allah akan menerima sedekah itu
dengan kanan-Nya, lalu dipeliharanya seperti salah seorang daripada kamu
memelihara anak ontanya sampai menjadi besar dan gunung."
3. Rasulullah SAW: “Tiada suatu pagi hari berlalu
melainkan ada dua malaikat turun. Berkata satu di antara dua malaikat itu: “Ya
Allah berilah ganti kepada orang yang menafkahkan hartanya.”
4. Bersabda Rasulullah SAW: “Hendaklah tiap muslim
bersedekah, bertanya para sahabat: “Hai Nabi Allah, jika tidak ada yang
disedekahkan?” Bersabda Rasulullah saw.: “Bekkerja dengan tangannya
memanfaatkan dirinya dan bersedekah.” “Jika tidak dapat?” bertanya lagi para
sahabat. “Menolong orang yang berkebutuhan yang sedang payah,” jawab
Rasulullah.. “Jika tidak dapat?, tanya lagi parasahabat, yang dijawab oleh
Rasulullah dengan sabdanya: “Hendaklah beramal kebajikan, menahan diri dari
perbuatan yang buruk dan itulah sudah merupakan sedekah.”
Diriwayatkan oleh Abu Dzar Elghifari R.A
Rasulullah SAW bersabda: “Pada tiap hari di kala matahari
terbit, tiap jiwa diwajibkan bersedekah.”Bertanya Abu Dzar: “Bagaimana kami bersedekah
sedang kami tidak mempunyai harta?” Rasulullah menjawab: “Di antara pintupintu
sedekah, ialah bertakbir, bertasbih, bertahmid, bertasyahud, beristighfar,
beramal ma‟ruf bernahi mungkar, menyingkirkan rintanganrintangan di jalan yang
dilalui orangseperti duri, tulang dan batu dan menuntun orang buta, memberi
pengertian kepada orang yang tuli dan bisu sampai mengerti, memberi petunjuk
kepada orang yang mencari sesuatu yang engkau tahu tempatnya, mendatangi orang
yang mminta tolong yang susah, payah dan lemah dengan menyingsing baju dan
betis, semuanya itu adalah merupakan sedekah bagi dirimu.”
Dalam sebuah hadits qudsi:
“Berfimanlah Allah swt. pada hari kiamat:“Hai anak Adam,
aku sakit, engkau tidak menjenguk-Ku,” Berkata Ibnu Adam: “Bagaimana aku dapat
menjenguk-Mu padahal Engkau adalah Tuhan seru sekalian alam.” Berfirman Allah:
“Tidakkah engkau tahu bahwa hamba-Ku Fulan sakit dan tidak engkau jenguk,
padahal kalau menjenguknya, engkau akan mendapatkan Aku padanya.” “Hai anak
Adam”, Allah berfirman, “Aku telah minta makan kepadamu dan engkau tidak
memberinya.” Anak Adam menjawab: “Bagaimana aku memberi makan pada-Mu padahal
Engkau adalah Tuhan seru sekalian alam?” Allah berfirman: “Tidakkah engkau tahu
bahwa hamba-Ku Fulan minta makan dari padamu dan engkau tidak memberinya,
tidakkah engkau tahu bahwa kalau engkau memberi makan padanya engkau akan
mendapatkan Aku padanya.” Allah berfirman: “Hai Anak Adam, Aku minum kepadamu
dan engkau tidak memberinya.” Anak Adam menjawab: “Ya Tuhanku, Bagaimana aku memberi
minum kepadaMu padahal Engkau adalah Tuhan seru sekalian alam?” Berfirman
Allah: “Hamba-Ku Fulan minta minum kepadamu dan engkau tidak memberinya,
andaikan engkau memberinya niscaya engkau akan menemukannya padaKu." [edl]
Reporter : Edelweis Lararenjana
0 komentar:
Posting Komentar