Kumpulan Hadits Tentang Sedekah Lengkap Arab dan Arti serta Keutamaannya
JAKARTA, iNews.id - Bersedekah merupakan amal ibadah yang
sangat disukai Allah SWT. Ada banyak ayat Alquran dan hadits tentang sedekah
dan keutamaannya.
Disebutkan bahwa pintu surga pun terbuka bagi orang-orang
yang ikhlas mendermakan hartanya di jalan Allah maupun untuk membantu sesama
yang sedang kesusahan.
Sedekah atau shodaqoh berasal dari kata
"shadaqa" yang artinya jujur, benar, memberi dengan ikhlas. Ini
mengisyaratkan bahwa orang-orang yang bersedekah berarti telah berlaku jujur
kepada dirinya sendiri mengenai kelebihan yang telah di berikan oleh Allah.
Sedekah meliputi sedekah wajib (zakat) dan sedekah sunat
(at-tatawwu) atau sedekah spontan dan sukarela yang sama artinya dengan infak.
Mengapa Allah dan Rasulullah memerintahkan umatnya untuk
bersedekah? Sebab, di dalam sedekah itu tertanam berlipat-lipat pahala. Allah
memberikan ganjaran dan menyayangi umatnya yang peduli terhadap sesama.
Allah SWT berfirman:
اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا
اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ
Sesungguhnya
orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun
perempuan dan meminjamkan kepada Allah peinjaman yang baik, niscaya akan
dilipat gandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang
banyak. (QS. Al hadid: 18).
Bersedekah
tidak mengenal waktu. Dalam artian, tidak harus menunggu saat sudah kaya atau
sukses karena akan datang penyesalan kelak jika ajal menjemput. Dalam Alquran,
Allah SWT
berfirman:
{وَأَنْفِقُوا مِنْ
مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ
رَبِّ لَوْلا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ
الصَّالِحِينَ}
Artinya: "Dan
belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang
kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, "Ya
Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang
dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang
saleh.” (QS. Al-Munafiqun: 10).
Menukil
Kitab Tafsir Ibnu Katsir, dalam ayat tersebut, Allah SWT mengingatkan setiap
orang yang melalaikan kewajiban pasti akan merasa menyesal di saat meregang
nyawanya, dan meminta agar usianya diperpanjang sekalipun hanya sebentar untuk
bertobat dan menyusul semua amal yang dilewatkannya termasuk bersedekah. Tetapi
alangkah jauhnya, karena nasi telah menjadi bubur, masing-masing orang akan
menyesali kelalaiannya.
Dalam sebuah
hadits, Rasulullah SAW pun pernah bersabda tentang penyesalan bagi orang yang
lalai bersedekah.
َ حَدَّثَنَا أَبُو
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الصَّدَقَةِ
أَعْظَمُ أَجْرًا قَالَ أَنْ تَصَدَّقَ وَأَنْتَ صَحِيحٌ شَحِيحٌ تَخْشَى
الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى وَلَا تُمْهِلُ حَتَّى إِذَا بَلَغَتْ الْحُلْقُومَ
قُلْتَ لِفُلَانٍ كَذَا وَلِفُلَانٍ كَذَا وَقَدْ كَانَ لِفُلَانٍ
Telah
menceritakan kepada kami Abu Hurairah radliallahu anhu berkata,: "Seorang
laki-laki datang kepada Nabi Shallallahualaihiwasallam dan berkata,:
"Wahai Rasulullah, shadaqah apakah yang paling besar pahalanya?".
Beliau menjawab: "Kamu bershadaqah ketika kamu dalam keadaan sehat dan
kikir, takut menjadi faqir dan berangan-angan jadi orang kaya. Maka janganlah
kamu menunda-nundanya hingga tiba ketika nyawamu berada di tenggorakanmu. Lalu
kamu berkata, si fulan begini (punya ini) dan si fulan begini. Padahal harta
itu milik si fulan". (HR. Bukhari) [No. 1419 Fathul Bari] Shahih.
Dalam
hadits lain disebutkan:
حَدَّثَنَا مَعْبَدُ بْنُ
خَالِدٍ قَالَ سَمِعْتُ حَارِثَةَ بْنَ وَهْبٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ تَصَدَّقُوا فَإِنَّهُ يَأْتِي عَلَيْكُمْ
زَمَانٌ يَمْشِي الرَّجُلُ بِصَدَقَتِهِ فَلَا يَجِدُ مَنْ يَقْبَلُهَا يَقُولُ
الرَّجُلُ لَوْ جِئْتَ بِهَا بِالْأَمْسِ لَقَبِلْتُهَا فَأَمَّا الْيَوْمَ فَلَا
حَاجَةَ لِي بِهَا
Telah
menceritakan kepada kami Mabad bin Khalid berkata; Aku mendengar Haritsah bin
Wahab berkata; Aku mendengar Nabi Shallallahualaihiwasallam bersabda:
"Bershadaqalah, karena nanti akan datang kepada kalian suatu zaman yang
ketika itu seseorang berkeliling dengan membawa shadaqahnya namun dia tidak
mendapatkan seorangpun yang menerimanya. Lalu seseorang berkata,:
"Seandainya kamu datang membawanya kemarin pasti aku akan terima. Adapun
hari ini aku tidak membutuhkannya lagi". (HR. Bukhari) [ No. 1411 Fathul
Bari] Shahih.
Dari ayat
Alquran dan hadits di atas mengajarkan bahwa Muslim sudah semestinya selalu
bersedekah sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya baik di kala lapang maupun
sempit. Berikut tujuh hadist tentang
sedekah dan keutamaannya:
1. Mencegah
Kematian Buruk
Orang yang
suka bersedekah akan dilindungi oleh Allah SWT dari kematian yang buruk. Hal
ini sesuai sabda Rasulullah SAW:
قال النبي صلى الله عليه وسلم: {الصَّدَقَةُ تَمْنَعُ مِيتَةَ
السُّوءِ}.
Nabi
Muhammad SAW bersabda : "Sedekah itu bisa mencegah kematian buruk".
2. Peredam
Murka Allah
Bersedekah
selain mendatangkan pahala berlipat, juga menghindari murka Allah.
وقال صلى الله عليه وسلم: {صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِىءُ غَضَبَ
الرَّبِّ وَصَدَقَةُ العَلاَنِيَةِ جُنَّةٌ مِنَ النَّار}.
Nabi
Muhammas SAW bersabda : "Sedekah sirri (secara rahasia) memadamkan murka
Allah dan sedekah secara terang-terangan merupakan perisai dari neraka”.
3. 70 Pintu
Keburukan Ditutup
وقال صلى الله عليه وسلم: {الصَّدَقَةُ تَسُدُّ سَبْعِيْنَ
بَابًا مِنَ السُّوءِ}.
Nabi
SAWbersabda : "Sedekah itu bisa menutup 70 pintu keburukan”.
4. Didoakan
Malaikat
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ
فِيهِ
إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ
أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ
أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا
Dari Abu
Hurairah radliallahu anhu bahwa Nabi Shallallahualaihiwasallam bersabda:
"Tidak
ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun
(datang) dua malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata; "Ya Allah
berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya", sedangkan yang
satunya lagi berkata; "Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada
orang yang menahan hartanya (bakhil) ". (HR. Bukhari) [No. 1442 Fathul
Bari] Shahih.
5. Menolak
Bala
Orang yang
suka bersedekah hidupnya insyaallah akan dijauhkan dari marabahaya dan
dipanjangkan umurnya dalam artian hidupnya dipenuhi keberkahan.
وقال صلى الله عليه وسلم: {الصَّدَقَةُ تَرُدُّ البَلاَء
وَتُطَوِّلُ العُمْرَ}.
Nabi
Muhammad SAW bersabda:
“Sedekah
itu menolak bala dan memanjangkan umur”.
6. Menambah
Kemuliaan dan Derajat
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا نَقَصَتْ
صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ
عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ
اللَّهُ
Dari Abu
Hurairah dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Sedekah
itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang
lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang
merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat
derajatnya." (HR. Muslim) [No. 2588 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
7. Menjaga
dari Siksa Api Neraka
عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّقُوا النَّارَ ثُمَّ أَعْرَضَ وَأَشَاحَ ثُمَّ
قَالَ اتَّقُوا النَّارَ ثُمَّ أَعْرَضَ وَأَشَاحَ ثَلَاثًا حَتَّى ظَنَنَّا
أَنَّهُ يَنْظُرُ إِلَيْهَا ثُمَّ قَالَ اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ
تَمْرَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
Dari Adi
bin Hatim mengatakan, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Jagalah
diri kalian dari api neraka sekalipun hanya dengan sebiji kurma." Kemudian
beliau berpaling dan menyingkir, kemudian beliau bersabda lagi: "jagalah
diri kalian dari neraka", kemudian beliau berpaling dan menyingkir (tiga
kali) hingga kami beranggapan bahwa beliau melihat neraka itu sendiri,
selanjutnya beliau bersabda: "Jagalah diri kalian dari neraka sekalipun
hanya dengan sebiji kurma, kalaulah tidak bisa, lakukanlah dengan ucapan yang
baik." (HR. Bukhari) [No. 6539 Fathul Bari] Shahih.
Wallahu
a'lam.
Editor : Kastolani Marzuki
0 komentar:
Posting Komentar