10 Ayat Al Quran dan Hadits tentang Keutamaan Sedekah
Ngaderes.com - Kebahagiaan akan semakin bertambah jika
kita bisa saling berbagi dengan sesama. Dalam Islam, seseorang bisa berbagi
dengan cara sedekah.
Sedekah merupakan perbuatan yang sangat disukai Allah dan
Rasul-Nya karena dapat menjadi amal sholeh bagi siapa pun yang melakukannya.
Begitu banyak keutamaan bersedakah, karena tidak pernah ada orang yang jatuh
miskin karena sedekah yang tulus.
Berikut beberapa keutamaan sedekah yang tertuang dalam ayat
Al Quran dan hadits Rasulullah Muhammad SAW, yuk kita simak!
1. Sedekah dapat melipatgandakan rezeki
Dengan kita banyak bersekah Allah akan melipat gandakan
harta kita dari arah mana saja yang tidak pernah kita sangka-sangka.
“Perumpamaan nafkah yang dikeluarkan oleh orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir, seratus biji Allah melipat
gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya)
lagi Maha Mengetahui.”(QS Al-Baqarah 2:261)
2. Raih kebajikan sejati dengan banyak sedekah
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang
sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa
saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali
Imran : 92).
3. Bersedekah akan mendapatkan keberkahan jiwa dan
hartanya
Allah melapangkan dan menyempitkan rezeki bagi siapa yang
dikehendaki-Nya (QS Saba 34: 39).
Dan jika disedekahkan, maka tidak berkurang karena Allah
akan menggantinya.
4. Pahala orang yang bersedekah akan dilipat gandakan
oleh Allah SWT
Sebagaimana firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang yang
bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah
pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka:
dan bagi mereka pahala yang banyak. (QS Al- Hadid :18)
5. Ketenangan hati dan kenyaman akan kita peroleh dengan
sedekah
Setiap kali bersedekah, makin menguat kebahagiaan dan
makin besar kesenangan
Allah Ta’ala berfirman :"......Dan siapa yang
dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung (QS
Al-Hasyr : 9)
6. Sucikan hati harta dan jiwa dengan sedekah
Nabi berwasiat kepada para pedagang: ‘Wahai para
pedagang, sesungguhnya (pada) perdagangan ini terjadi kealphaan dan sumpah,
maka campurilah dengan sedekah.”(HR. Ahmad).
Allah berflrman:
“Ambilah zakat dari sebagian harta mereka,dengan zakat
itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka…” (QS At-Taubah:103).
7. Bersedekah menjauhkan dari panasnya api neraka
Salah satu cara menghindarkan diri dari pedihnya azab
neraka adalah dengan bersedekah. Maka semakin banyak bersedekah, semakin jauh
pula tubuh dijauhkan dari jilatan api neraka pada hari kiamat kelak.
Rasulullah SAW bersabda: “Jauhkan dirimu dari api neraka
walaupun hanya dengan (sedekah) sebutir kurma”. (Mutafaq’alaih)
8. Bersedekah menghindarkan diri dari segala macam
penyakit jasmani dan rohani
Salah satu obat baik bagi rohani maupun jasmani adalah
dengan bersedekah. Hal itu sebagaimana sabda Nabi:
"Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang
sakit (dari kalanganmu) dengan bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi
datangnya bencana”. (HR Ath-Thabrani).
9. Sedekah menjadi pelindung di hari kiamat
Saat hari kiamat, umat manusia hanya bisa melindungi
dirinya sendiri, tanpa peduli pada situasi yang ada di sekitarnya. Oleh
karenanya, amal ibadah selama hidup di dunia lah yang menjadi tameng alias
pelindung. Salah satunya adalah dengan bersedekah.
Rasulullah SAW bersabda: “Naungan bagi seorang mukmin
pada hari kiamat adalah sedekahnya ” (HR Ahmad).
10. Bersedekah terhindar dari berbagai macam penyakit
hati
Sebagaimana sabda Nabi SAW kepada orang yang mengeluhkan
kekerasaan hatinya kepada beliau: ”Jika kamu hendak melembutkan hatimu, maka
berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim”. (HR Ahmad).
"Rasulullah SAW juga pernah bersabda, bahwa sedekah
dari seorang Muslim meningkatkan (hartanya) di masa kehidupannya meringankan
kepedihan saat mautnya, dan Allah hilangkan perasaan sombong dan egois dari
dirinya". (Fiqhus- Sunnah vol. 3, hal 97).
Dita Fitri
Alverina
0 komentar:
Posting Komentar