Hikmah Agung Ibadah
Wudu
Setiap ibadah pasti mengandung hikmah, temasuk dalam
ibadah wudu yang rutin kita kerjakan. Berikut di antara sebagian hikmah agung
yang ada dalam ibadah wudu.
Wudu menghapus dosa-dosa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika ditanya
tentang keutamaan wudu oleh salah seorang sahabat, beliau shallallahu ‘alaihi
wasallam menjawab,
مَا مِنْكُمْ رَجُلٌ يُقَرِّبُ وَضُوءَهُ فَيَتَمَضْمَضُ،
وَيَسْتَنْشِقُ فَيَنْتَثِرُ إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا وَجْهِهِ، وَفِيهِ
وَخَيَاشِيمِهِ، ثُمَّ إِذَا غَسَلَ وَجْهَهُ كَمَا أَمَرَهُ اللهُ، إِلَّا
خَرَّتْ خَطَايَا وَجْهِهِ مِنْ أَطْرَافِ لِحْيَتِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ
يَغْسِلُ يَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا يَدَيْهِ مِنْ
أَنَامِلِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَمْسَحُ رَأْسَهُ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا
رَأْسِهِ مِنْ أَطْرَافِ شَعْرِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَغْسِلُ قَدَمَيْهِ إِلَى
الْكَعْبَيْنِ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا رِجْلَيْهِ مِنْ أَنَامِلِهِ مَعَ
الْمَاءِ، فَإِنْ هُوَ قَامَ فَصَلَّى، فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَمَجَّدَهُ
بِالَّذِي هُوَ لَهُ أَهْلٌ، وَفَرَّغَ قَلْبَهُ لِلَّهِ، إِلَّا انْصَرَفَ مِنْ
خَطِيئَتِهِ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Tidak ada
seorang pun yang mendekatkan air wudunya, lalu dia berkumur, kemudian
memasukkan air ke hidungnya lalu mengeluarkannya, kecuali akan berjatuhan
kesalahan-kesalahan wajahnya, kesalahan-kesalahan mulutnya, dan
kesalahan-kesalahan hidungnya. Jika dia mencuci wajahnya sebagaimana yang
diperintahkan oleh Allah, maka kesalahan-kesalahan wajahnya akan berjatuhan bersama
tetesan air dari ujung jenggotnya. Kemudian jika dia mencuci kedua tangannya
sampai siku, maka kesalahan-kesalahan tangannya akan berjatuhan bersama air
lewat jari-jemarinya. Kemudian jika ia mengusap kepala, maka
kesalahan-kesalahan kepalanya akan berjatuhan melalui ujung rambutnya bersama
air. Kemudian jika dia mencuci kakinya sampai mata kaki, maka kesalahan kedua
kakinya akan berjatuhan melalui jari-jari kakinya bersama tetesan air. Jika ia
berdiri lalu salat, kemudian dia memuji Allah, menyanjung, dan mengagungkan-Nya
dengan pujian dan sanjungan yang menjadi hak-Nya serta mengosongkan hatinya
hanya untuk Allah, maka dia akan terlepas dari kesalahan-kesalahannya seperti
pada hari ia dilahirkan dari perut ibunya.“ (Muttafaqun ’alaihi)
Ada empat
anggota tubuh yang harus terkena air saat wudu: (1) wajah (termasuk mata dan
mulut), (2) kepala (termasuk telinga), (3) tangan, dan (4) kaki. Apa hikmahnya
dikhususkan empat anggota tubuh tersebut? Karena keempatnya adalah anggota
badan yang paling banyak bergerak dan melakukan perbuatan dosa. Maka,
membersihkannya ketika wudu menjadi peringatan untuk senantiasa membersihkan
hati kita. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan bahwa jika seorang
muslim berwudu, maka gugurlah kesalahan yang disebabkan karena anggota
badannya. Dihapus kesalahannya bersama dengan setiap tetesan air wudu yang
menetes.
Wudu
menyucikan badan dan sekaligus menyucikan hati
Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam memberi petunjuk bahwa setelah selesai
membersihkan anggota wudu, untuk memperbarui iman dengan mengucapkan dua
kalimat syahadat. Ini sebagai isyarat untuk menggabungkan antara dua bentuk
penyucian, yaitu menyucikan badan dan juga menyucikan hati sekaligus.
Menyucikan
badan adalah dengan air yang telah Allah Ta’ala jelaskan caranya dalam
Al-Qur’an, yaitu dengan berwudu. Sedangkan menyucikan hati adalah dengan
mengucapkan dua kalimat syahadat yang makna dari ucapan tersebut akan
membersihkan hati dari berbagai bentuk kesyirikan.
Kesempurnaan
nikmat Allah Ta’ala dengan terhapusnya dosa saat berwudu
Allah
Ta’ala berfirman dalam ayat terakhir mengenai perintah wudu,
مَا يُرِيدُ اللّهُ
لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَـكِن يُرِيدُ لِيُطَهَّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ
نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Allah
tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.“ (QS. Al Maidah: 6)
Demikianlah
Allah Ta’ala memerintahkan syariat wudu kepada kita untuk membersihkan
dosa-dosa kita dan untuk menyempurnakan nikmatnya kepada kita dengan bersihnya
dosa-dosa tersebut.
Berwudu
adalah sifat orang yang beriman
Renungkanlah
awal pembuka ayat perintah wudu, ketika Allah Ta’ala memanggil hamba-Nya dengan
panggilan yang penuh kemuliaan (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُواْ). Allah Ta’ala menujukan panggilannya secara khusus kepada
orang-orang yang memiliki sifat iman, karena hanya merekalah yang akan
mendengar perintah Allah Ta’ala serta mengamalkannya dan mengambil manfaat
darinya.
Oleh karena
itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لا يحافظ على الوضوء إلا مؤمن
”Tidaklah
seseorang menjaga wudu, kecuali dia seorang mukmin.” (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu
Majah, shahih)
Inilah
sebagian di antara hikmah dalam ibadah wudu. Semoga bermanfaat.
***
Penulis: dr. Adika Mianoki, Sp.S
Artikel: www.muslim.or.id
Referensi:
Al-Mulakhos Al-Fiqhy karya Syekh Shalih bin Fauzan bin
Abdillah Al-Fauzan hafidzhahullah
🔍 Tasybik, Hukum Kerja Di Asuransi, Hadits
Pemimpin Zalim, Sholat Awal Waktu, Gelar Lc Ma Artinya
0 komentar:
Posting Komentar