7 Sedekah yang
Paling Utama Menurut Alquran dan Hadits
Sedekah mempunyai banyak manfaat dan keutamaan jika
diamalkan. Tidak hanya untuk orang lain, tapi juga untuk diri sendiri. Sedekah
juga merupakan amalan sunah yang tidak ditetapkan ukurannya.
Meskipun tidak ada batasan soal besaran dan kepada siapa
sedekah diberikan, umat Muslim perlu mengetahui beberapa hal yang lebih utama
dilakukan dalam bersedekah. Apa saja?
Sedekah yang Paling Utama dalam Islam
Fuad Abdurahman dalam buku Kehebatan Sedekah menjelaskan,
terdapat sedekah yang paling utama jika dilaksanakan dengan ikhlas dan hanya
mengharapkan ridho Allah. Berikut jenis sedekah sesuai dengan tingkat
keutamaanya:
Sedekah kofiyyah
Sedekah khofiyyah adalah sedekah yang tersembunyi. Nama
lain dari sedekah ini adalah sedekah sir yang artinya rahasia. Sedekah ini
menempati urutan pertama karena yang mengamalkannya semata-mata hanya mengharap
ridho Allah.
Ganjaran yang diperoleh dari sedekah khofiyyah adalah
dihapuskannya seluruh dosa, seperti yang dijelaskan dalam Alquran surat Al
Baqarah ayat 271:
اِنْ
تُبْدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِيَۚ وَاِنْ تُخْفُوْهَا وَتُؤْتُوْهَا
الْفُقَرَاۤءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ سَيِّاٰتِكُمْ
ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Artinya: Jika
kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu
menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih
baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah
Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
Sedekah
dalam keadaan sehat
Sedekah
yang diberikan ketika dalam keadaan sehat lebih utama dari pada sedekah ketika
sedang sakit atau dalam bentuk wasiat setelah meninggal. Ini berdasarkan hadits
yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim dari Anas ra:
“Seorang
laki-laki menemui Rasulullah, lalu bertanya, "Wahai Rasulullah sedekah
apakah yang paling besar pahalanya?" Rasulullah menjawab, "Engkau
bersedekah dalam keadaan sehat, sangat menyayangi harta, takut miskin, dan
mengharapkan kekayaan. Janganlah engkau menunda-nunda amalan itu. Ketika ruh
sampai di tenggorokan barulah engkau berwasiat: untuk si fulan sekian, untuk si
fulan sekian. Padahal, waktu itu kekayaan sudah menjadi hak ahli waris".”
Sedekah
dari kelebihan harta
Sedekah
yang paling utama selanjutnya adalah sedekah yang dilakukan ketika kebutuhan
sehari-harinya sudah terpenuhi dan masih mempunyai kelebihan harta. Allah SWT
berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 219 yang artinya:
“Dan mereka
bertanya kepadamu apa yang mereka infakkan. Katakanlah, “Yang lebih dari
keperluan. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya supaya kamu berpikir.”
Senada
dengan ayat tersebut, Rasulullah SAW bersabda, “Hai anak Adam, jika engkau
memberikan kelebihan hartamu, itu lebih baik bagimu. Tetapi bila engkau menahannya,
akan berbahaya untukmu. Engkau tidak akan tercela atas kesederhanaanmu.
Dahulukanlah orang-orang yang menjadi tanggunganmu dan tangan di atas lebih
baik daripada tangan di bawah.” (HR. Muslim)
Sedekah
sesuai dengan kemampuan
Sedekah
sesuai dengan kemampuan termasuk sedekah yang paling utama. Rasulullah SAW
bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah sesuai dengan kemampuan. Dan
dahulukan orang-orang yang menjadi tanggunganmu.” (HR. Abu Dawud)
Sedekah
walau sedikit tapi sesuai dengan kemampuan lebih baik daripada sedekah banyak
tapi dipaksakan. Hal ini juga berlaku untuk amalan saleh lainnya.
Sedekah
kepada keluarga
Memberi
nafkah kepada keluarga merupakan bentuk sedekah yang paling utama. Rasulullah
SAW bersabda, “Apabila seorang Muslim berinfak atau menafkahi keluarganya
semata-mata mengharap ridho Allah, hal itu termasuk amalan sedekah yang
dicintai Allah.” (HR. Muslim)
Sedekah
kepada orang-orang terdekat
Sayyid
Sabiq dalam buku Fikih Sunnah-Jilid 2 menjelaskan, sedekah yang paling utama
adalah sedekah kepada orang-orang terdekat, seperti kerabat dan tetangga.
Seperti yang tertulis dalam hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah bersabda:
“Bersedekah
kepada orang miskin adalah salah satu sedekah dan kepada kerabat ada dua
kebaikan yaitu sedekah dan silaturahmi.”
Sedekat
kepada kerabat yang memusuhi
Rasulullah
juga menganjurkan kepada umat Muslim untuk bersedekah kepada kerabat yang
memusuhi kita. Amalan ini menjadi bentuk sedekah yang paling utama.
Sebagaimana
hadits yang dikutip dari buku Berlomba Menuju Surga oleh Khalid Abu Syadi dan
Fathurrahman, Rasulullah SAW bersabda:
“Sedekah
yang paling utama adalah sedekah kepada dzawil arham (orang yang mempunya
hubungan darah) yang menyimpan kebencian terhadapnya dan dilakukan secara
tersembunyi” (HR. Thabrani dan Abu Dawud)
Tujuan
bersedekah kepada kerabat yang membenci kita adalah agar mereka tidak memusuhi
lagi. Selain itu, diharapkan juga agar mereka sadar bahwa sesama umat Muslim
tidak boleh saling memusuhi.
Allah
melaknat mereka yang memutus tali silaturahmi. Sebagaimana dijelaskan dalam
surat Muhammad ayat 22-23 yang berbunyi:
فَهَلْ عَسَيْتُمْ اِنْ
تَوَلَّيْتُمْ اَنْ تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ وَتُقَطِّعُوْٓا اَرْحَامَكُمْ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ لَعَنَهُمُ اللّٰهُ
فَاَصَمَّهُمْ وَاَعْمٰٓى اَبْصَارَهُمْ
Artinya:
Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan
memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dikutuk Allah;
lalu dibuat tuli (pendengarannya) dan dibutakan penglihatannya.
0 komentar:
Posting Komentar