Rahasia Ilmiah di
Balik Wudhu
Di dalam sebuah hadits dari Utsman disebutkan tentang
keutamaan berwudhu:
سَمِعْتُ
عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ وَهُوَ بِفِنَاءِ الْمَسْجِدِ فَجَاءَهُ الْمُؤَذِّنُ
عِنْدَ الْعَصْرِ فَدَعَا بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ قَالَ وَاللَّهِ
لأُحَدِّثَنَّكُمْ حَدِيثًا لَوْلاَ آيَةٌ فِى كِتَابِ اللَّهِ مَا حَدَّثْتُكُمْ
إِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « لاَ يَتَوَضَّأُ
رَجُلٌ مُسْلِمٌ فَيُحْسِنُ الْوُضُوءَ فَيُصَلِّى صَلاَةً إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ
لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الصَّلاَةِ الَّتِى تَلِيهَا
Artinya:
“Aku mendengar Utsman bin Affan Radhiyallahu ’Anhu ketika dia berada di halaman
masjid kemudian datang seorang mu’adzin menjelang waktu Ashar tiba. Maka Utsman
meminta diambilkan air wudhu, lalu dia berwudhu. Setelah itu dia berkata, “Demi
Allah, sungguh aku akan menceritakan kepada kalian sebuah hadits. Kalaulah
bukan karena suatu ayat di dalam Kitabullah niscaya aku tidak akan
menuturkannya kepada kalian. Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, ‘Tidaklah seorang muslim berwudhu dan membaguskan wudhunya
kemudian mengerjakan shalat melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosanya sejak
saat itu sampai shalat yang berikutnya.” (HR Muslim).
Pernahkah
kita memikirkan mengapa Allah memerintahkan umat Islam untuk berwudhu sebelum
mendirikan shalat lima waktu? Mengapa Rasul dan sahabatnya selalu berusaha
untuk menjaga wudhunya?
Di dalam
ajaran Islam sebenarnya banyak hal ibadah yang terlihat sederhana dan mudah
dilakukan. Namun ternyata memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan
jasmani dan rohani, contohnya adalah wudhu.
Pusat
saraf, salah satu pusat kehidupan dalam tubuh manusia, salah satu bagian yang
paling peka fungsinya. Namun siapa sangka jika ternyata ada tiga bagian tubuh
yang sangat penting untuk kelangsungan pusat saraf yaitu bagian dahi, tangan,
dan kaki.
Ternyata
air segar yang biasa dibasuh ketika wudhu itu memiliki tingkat sensitivitas
yang tinggi terhadap pusat-pusat saraf. Itu antara lain hikmah di balik
sebuah wudhu yang dilakukan, karena air yang dibasuh terhadap pusat-pusat saraf
itu.
Kebiasaan
membasuh anggota basan dengan air (wudhu), biasa dilakukan tidak hanya oleh
umat Islam. Namun juga bisa berlaku untuk seluruh umat manusia, karena hal ini
diyakini bahwa membasuh air segar pada pusat-pusat saraf dapat berpengaruh
untuk kesehatan dan keselarasan yang dimiliki oleh pusat saraf.
Seorang
ilmuwan Prof Leopold Werner von Ehrenfels, psikiater dan neurology dari
Austria, meneliti tentang proses wudhu. Ia menemukan hasil penelitian yang
menakjubkan. Setelah menyimpulkan penelitiannya tersebut, ia memutuskan untuk
memeluk agama Islam dan berganti nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
Setiap
perintah Allah tentu memiliki hikmah kebaikan di baliknya. Bayangkan bahwa
wudhu adalah ritual pengkondisian seluruh aspek hidup, mulai dari psikologis
dan fisiologis. Lima panca indera mesti kena semua tanpa terkecuali disapu oleh
air wudhu. Mata, hidung, telinga dan seluruh kulit tubuh. Ini betul-betul luar
biasa.
Karena itu,
kita harus semakin teliti saat menjalani wudhu. Seperti saat kita membasuh
telapak tangan dan telapak kaki, terutama di sela-sela jari. Ternyata ada
fakta menarik yang tidak boleh luput.
Satu di
antaranya adalah di antara sela-sela jari tangan dan kaki terdapat masing-masing
satu titik istimewa (dalam istilah akupuntur disebut dengan Ba Sie pada
sela-sela jari tangan dan Ba Peng pada sela-sela jari kaki). Jadi,
keseluruhannya terdapat 16 titik akupunktur.
Berdasarkan
riset pakar akupunktur, titik-titik tersebut apabila dirangsang dapat
menstimulir bio energi (Chi) dapat membangun homeostasis. Sehingga
menghasilkan efek terapi yang memiliki multi indikasi, seperti untuk mengobati
migren, sakit gigi, tangan-lengan merah, bengkak, dan jari-jemari kaku.
Ulama fiqih
juga menjelaskan hikmah wudhu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara
kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh dalam air wudhu seperti
tangan, muka termasuk mulut, dan kaki memang paling banyak bersentuhan dengan
benda-benda asing, termasuk kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang
harus dibasuh.
Mokhtar
Salem dalam bukunya Prayers a Sport for the Body and Soul menjelaskan, wudhu
bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh
bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Kemudian
apabila dibersihkan dengan air (terutama saat wudhu), bahan kimia itu akan
larut. Selain itu, wudhu juga menyebabkan seseorang menjadi tampak lebih muda.
Rasulullah
Shallalluhu ‘Alaihi Wasallam menyatakan, wajah orang yang berwudhu itu akan
senantiasa bercahaya. Rasulullah akan mengenalinya nanti pada hari kiamat
karena bekas wudhu. Dalam sabdanya yang artinya, “Umatku nanti kelak pada
hari kiamat bercahaya muka dan kakinya karena bekas wudhu”.
Organ tubuh
yang menjadi anggota wudlu disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 6,
adalah wajah, kedua tangan sampai siku, dan kedua kaki sampai mata kaki.
Dalam
hadist riwayat Muslim juga dijelaskan bahwa, air wudlu mampu mengalirkan
dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh mata, penciuman, pendengaran, tangan, dan
kakinya, sehingga yang bersangkutan bersih dari dosa. Seperti sabda beliau:
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ
الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ
أَظْفَارِهِ
Artinya:
“Barang siapa yang berwudhu dan membaguskan wudhunya, maka akan keluarlah
dosa-dosa dari badannya, sampai-sampai ia akan keluar dari bawah kuku-kukunya.”
(HR Muslim)
Wudhu
Sebelum Tidur
Apalagi
jika wudhu itu dilakukan saat menjelang tidur. Akan sangat banyak manfaatnya,
antara lain. Pertama, merilekskan otot-otot sebelum beristirahat.
Mungkin tidak terlalu banyak penjelasan. Bisa dibuktikan dalam ilmu kedokteran
bahwa percikan air yang dikarenakan umat muslim melakukan wudhu itu merupakan
suatu metode atau cara mengendorkan otot-otot yang kaku karna lelahnya dalam
beraktivitas. Sangat banyak dampak positifnya bahwa jika seseorang itu telah
melakukan wudhu, maka pikiran akan terasa rileks. Badan tidak akan terasa
capek.
Kedua, mencerahkan kulit wajah. Wudhu dapat
mencerahkan kulit wajah karena kinerja wudhu ini menghilangkan noda yang
membandel dalam kulit. Kotoran-kotoran yang menempel pada kulit wajah kita akan
senantiasa hilang dan tentunya wajah kita menjadi cerah dan bersih.
Ketiga, didoakan malaikat. Dalam sabda
Beliau yang disinggung pada bagian atas, malaikat akan senantiasa memberikan
doa perlindungan kepada umat Muslim yang senantiasa wudhu sebelum tidur.
Padahal malaikat adalah makhluk yang senantiasa berdzikir kepada Allah. Niscaya
doanya akan senantiasa dikabulkan pula oleh Allah. Oleh karena itu, senantiasa
berwudhu itu adalah hal yang perlu kita lakukan.
Seperti
anjuran Nabi dalam sabdanya yang artinya, “Apabila engkau hendak mendatangi
pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu
untuk melakukan shalat.” (HR Bukahri dan Muslim).
Dalam
menjelaskan faidah dari perintah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ini,
Al-Hafidz Ibnu Hajar menyebutkan hikmahnya, di antaranya yaitu: agar dia tidur
pada malam itu dalam keadaan suci supaya ketika kematian menjemputnya dia dalam
keadaan yang sempurna.
Dari sini
dapat di ambil kesimpulan dianjurkannya untuk bersiap diri untuk menghadapi
kematian dengan menjaga kebersihan (kesucian) hati karena kesucian hati jauh
lebih penting daripada kesucian badan.
Imam
An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menyebutkan hikmah berwudlu sebelum tidur.
Salah satunya adalah khawatir kalau dia meninggal pada malam tersebut, sudah
dalam keadaan berwudhu.
Abdul Razak
mengeluarkan sebuah atsar dari Mujahid dengan sanad yang kuat, Ibnu Abbas
Radliyallahu ‘Anhuma berkata, “Janganlah engkau tidur kecuali dalam kondisi
berwudlu (suci), karena arwah akan dibangkitkan sesuai dengan kondisi saat dia
dicabut”.
Semoga kita
tetap istiqamah untuk menjaga wudhu sepanjang hari serta memelihara kesucian
hati, jiwa, lisan, dan seluruh tubuh. Dari berbagai sumber.
Wallahu
‘alam.
Oleh: Risma Tri
Utami
0 komentar:
Posting Komentar