Keutamaan Bulan
Muharram
Keutamaan bulan Muharram
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum
Banyak orang berkeyakinan, bulan Muharram adalah bulan
yang istimewa. Sebenarnya ada tidak keutamaan bulan Muharram itu? Mohon
dijelaskan dalilnya.
Matur nuwun
Abu Ahmad (texxxxxxxxx@yahoo.com)
Jawaban:
Wa’alaikumussalam
Bulan Muharram termasuk bulan yang istimewa. Banyak dalil
yang menunjukkan bahwa Allah dan rasul-Nya memuliakan bulan Muharram, di
antaranya adalah:
1. Termasuk Empat Bulan Haram (suci)
Allah berfirman,
إِنَّ
عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ
يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ
الدِّينُ الْقَيِّمُ
“Sesungguhnya
bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah
(ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At-Taubah: 36)
Keterangan:
a. Yang
dimaksud empat bulan haram adalah bulan Dzul Qa’dah, Dzulhijjah, Muharram (tiga
bulan ini berurutan), dan Rajab.
b. Disebut
bulan haram, karena bulan ini dimuliakan masyarakat Arab, sejak zaman jahiliyah
sampai zaman Islam. Pada bulan-bulan haram tidak boleh ada peperangan.
c. Az-Zuhri
mengatakan,
كان المسلمون يعظمون الأشهر
الحرم
“Dulu para sahabat
menghormati syahrul hurum” (HR. Abdurrazaq dalam Al-Mushannaf, no.17301).
2. Dari Abu Bakrah radhiallahu‘anhu, bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ
كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ
شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ
وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى
وَشَعْبَانَ
“Sesungguhnya
zaman berputar sebagai mana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu
tahun ada dua belas bulan. Diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan
berurutan: Dzul Qo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku
Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
3. Dinamakan Syahrullah (Bulan Allah)
Dari Abu
Hurairah radhiallahu‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أفضل الصيام بعد رمضان شهر
الله المحرم
“Sebaik-baik
puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR.
Muslim)
Keterangan:
a. Imam An
Nawawi mengatakan, “Hadis ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang
paling mulia untuk melaksanakan puasa sunnah.” (Syarah Shahih Muslim, 8:55)
b.
As-Suyuthi mengatakan, Dinamakan syahrullah –sementara bulan yang lain tidak
mendapat gelar ini– karena nama bulan ini “Al-Muharram” nama nama islami.
Berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Nama-nama bulan lainnya sudah ada di zaman
jahiliyah. Sementara dulu, orang jahiliyah menyebut bulan Muharram ini dengan
nama Shafar Awwal. Kemudian ketika Islam datanng, Allah ganti nama bulan ini
dengan Al-Muharram, sehingga nama bulan ini Allah sandarkan kepada dirinya
(Syahrullah). (Syarh Suyuthi ‘Ala shahih Muslim, 3:252)
c. Bulan
ini juga sering dinamakan: Syahrullah Al Asham [arab: شهر
الله الأصم ] (Bulan Allah yang Sunyi). Dinamakan demikian, karena sangat
terhormatnya bulan ini (Lathaif al-Ma’arif, Hal. 34). karena itu, tidak boleh
ada sedikitpun friksi dan konflik di bulan ini.
4. Ada satu hari yang sangat dimuliakan oleh
para umat beragama. Hari itu adalah hari Asyura’. Orang Yahudi memuliakan hari
ini, karena hari Asyura’ adalah hari kemenangan Musa bersama Bani Israil dari
penjajahan Fir’aun dan bala tentaranya. Dari Ibnu Abbas radhiallahu‘anhuma,
beliau menceritakan,
لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ
وَجَدَهُمْ يَصُومُونَ يَوْمًا ، يَعْنِى عَاشُورَاءَ ، فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ
عَظِيمٌ ، وَهْوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى ، وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ
، فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ . فَقَالَ « أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ »
. فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Ketika Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang
Yahudi berpuasa di hari Asyura’. Beliau bertanya, “Hari apa ini?” Mereka
menjawab, “Hari yang baik, hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari
musuhnya, sehingga Musa-pun berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada
Allah. Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami (kaum
muslimin) lebih layak menghormati Musa dari pada kalian.” kemudian Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk
puasa. (HR. Al Bukhari)
5. Para ulama menyatakan bahwa bulan Muharram
adalah adalah bulan yang paling mulia setelah Ramadhan
Hasan
Al-Bashri mengatakan,
إن الله افتتح السنة بشهر
حرام وختمها بشهر حرام فليس شهر في السنة بعد شهر رمضان أعظم عند الله من المحرم
وكان يسمى شهر الله الأصم من شدة تحريمه
Allah
membuka awal tahun dengan bulan haram (Muharram) dan menjadikan akhir tahun
dengan bulan haram (Dzulhijjah). Tidak ada bulan dalam setahun, setelah bulan
Ramadhan, yang lebih mulia di sisi Allah dari pada bulan Muharram. Dulu bulan
ini dinamakan Syahrullah Al-Asham (bulan Allah yang sunyi), karena sangat
mulianya bulan ini. (Lathaiful Ma’arif, Hal. 34)
Allahu
a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina
Konsultasi Syariah)
0 komentar:
Posting Komentar