Amal Ibadah Yang Pasti Diterima Oleh Allah SWT
Amal ibadah kepada Allah apapun bentuknya memiliki potensi untuk diterima
dan ditolak oleh Allah SWT. Amal ibadah yang dilakukan oleh umat Islam harus
memenuhi ketentuan lahir dan terbebas dari kotoran lain seperti riya, ujub,
takabur, dan lain sebagainya.
Adapun berikut ini adalah amal ibadah yang pasti diterima oleh Allah SWT
sebagaimana keterangan Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi
dalam Kitab Kifayatul Atqiya:
وأن
جميع الأعمال منها المقبول ومنها المردود إلا الصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم
فإنها مقطوع بقبولها إكراما له صلى الله عليه وسلم وحكى اتفاق العلماء على ذلك
Artinya,
“Semua amal ibadah berpotensi diterima dan ditolak Allah kecuali shalawat nabi
SAW karena ibadah shalawat dipastikan penerimaannya sebagai bentuk penghormatan
terhadap Nabi Muhammad SAW. Ijma’ ulama menghikayatkan masalah ini,” (Sayyid
Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, Kifayatul Atqiya wa Minhajul
Ashfiya [Indonesia, Al-Haramain Jaya: tanpa tahun], halaman 48).
Aktivitas
pembacaan shalawat nabi termasuk bagian dari amal ibadah. Banyak dalil yang
menunjukkan bahwa baca shalawat nabi termasuk amal ibadah, salah satunya adalah
hadits riwayat Imam Muslim berikut ini:
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ
وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
Artinya,
“Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, niscaya Allah bershalawat
kepadanya sepuluh kali,” (HR Muslim).
Adapun
penghormatan Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW ditunjukkan pada beberapa ayat
Al-Qur’an. Penghormatan ini disebutkan antara lain pada Surat Al-Ahzab ayat 56:
إِنَّ اللَّهَ
وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya,
“Sungguh Allah dan malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Wahai
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk nabi. Ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya.” (Surat Al-Ahzab ayat 56).
Ketinggian
derajat Nabi Muhammad SAW juga berkaitan dengan manusia. Allah SWT menyampaikan
pujian atas keluhuran akhlak Nabi Muhammad SAW yang dapat diteladani oleh
manusia pada umumnya.
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ
عَظِيمٍ
Artinya,
“Sungguh, kau berada di atas akhlak yang agung,” (Surat Al-Qalam ayat 4).
Atas
derajat dan kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai sayyidul awwalin wal akhirin
dan sayyidul anbiya wal mursalin, Allah memberikan kehormatan berupa penerimaan
atas amal ibadah shalawat. Sedangkan amal ibadah lainnya berpotensi untuk
diterima dan ditolak oleh Allah SWT. Wallahu a’lam. (Alhafiz Kurniawan)
0 komentar:
Posting Komentar