MANFAAT DAN KEUTAMAAN ISTIGHFAR
Segala puji bagi Allâh, Rabb semesta alam. Shalawat dan
salam atas Rasul-Nya yang terpercaya, keluarga, para shahabat serta orang yang
mengikuti beliau hingga hari Kiamat.Berikut ini kami ketengahkan beberapa
bahasan secara ringkas mengenai "Istighfar: keutamaan, waktu dan
lafazhnya". Kami memohon kepada Allâh agar menjadikan tulisan ini
bermanfa'at.
Diriwayatkan oleh HR. Bukhori, Nabi SAW
bersabda"Istighfar paling utama yaitu engkau akan membaca : Allaahumma
antarobbi, laa ilaaha illaa anta ... (Sayyidul Istighfar)"
Istighfar sendiri berarti memohon ampun atas dosa yang
kita lakukan, sengaja atau tidak, kita ketahui atau tidak. Allah sendiri
memerintahkan kita untuk selalu beristighfar karena kita senantiasa berbuat dosa.
Istighfar cukup dengan lafadz "Astaghfirullahhal 'adzim" yang berarti
Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung. Namun sesuai dengan Hadist
Nabi SAW, Istighfar paling utama adalah Sayyidul Istighfar. Adapun keistimewaan
Istighfar tersebut selain sebagai Istighfar / Doa Memohon Ampun adalah
(diriwayatkan oleh HR. Bukhori) bahwa "... Apabila Istighfar ini (Sayyidul
Istighfar) dibacanya di waktu sore lalu ia meninggal dunia, niscaya ia masuk
surga atau (perawi ragu – ragu) ia tergolong salah satu penghuni surga. Dan
apabila ia baca di waktu pagi hari lalu ia meninggal dunia pada hari itu,
begitu pula."
I. Manfaat dan Keutamaan Istighfar
1. Istighfar merupakan bentuk keta'atan kepada Allâh
'Azza Wa Jalla
Hambayang taat adalah hamba yang selalu mohon ampun
kepada Allah "Azza WaJalla. Banyak perintah Allah dalam Al Qur'an yang
menyuruh hambaNya untuk beristighfar.
2. Istighfar merupakan sebab untuk diampuninya dosa
Istighfar merupakan sebab untuk diampuninya dosa, sebab
turunnya hujan,mendapatkan harta dan anak serta masuknya manusia ke dalam
surga. Nabi Nuh berkata ketika mendakwahi kaumnya, sebagimana firman
Allah(artinya): "Maka aku katakan kepada mereka, 'Mohonlah ampun kepada
Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Dia akan mengirimkan hujan kepadamu
dengan lebat. Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu,dan mengadakan untukmu
kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS.
Nûh:10-12)
3, Kekuatan menjadi bertambah dengan istighfar
Kekuatan menjadi bertambah dengan istighfar, Allah Ta'ala
berfirman (artinya),Dan (Hud berkata):"Hai kaumku, mohonlah ampun kepada
Rabbmu lalu tobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras
atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu
berpaling dengan berbuat dosa".(Q.S.Hûd:52)
4. Penyebab Mendapatkan Kesenganan yang Baik
Ia merupakan sebab mendapatkan kesenangan yang baik,
serta menjadi sebab masing-masing orang yang memiliki keutamaan berhak
mendapatkan keutamaannya. Allah Ta'ala berfirman (artinya), "Dan hendaklah
kamu meminta ampun kepada Rabbmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu
mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik
(terus-menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan
memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan)
keutamaannya." (QS.Hûd:3).
5. Terhindar dari Azab Allah
Allah tidak akan mengazab orang yang selalu beristighfar.
Dia telah berfirman (artinya), "Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab
mereka, sedang mereka meminta ampun." (QS.al-Anfâ l:33)
6. Merupakan Kebutuhan Seorang Hamba
Ia dibutuhkan oleh hamba-hamba Allâh karena mereka selalu
berbuat kesalahan sepanjang malam dan siang hari. Jadi, bila mereka
beristighfar, Allâh pasti mengampuni mereka.
7. Penyebab Turunnya Rahmat Allah
Rahmat akan turun dengan sebab istighfar. Allah Ta'ala
berfirman, "Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat
rahmat."(QS.an-Naml: 46)
8. Kaffarat (Penebus Dosa)
Istighfar merupakan kaffarat (penebus dosa) yang
dilakukan dalam suatu majlis.
9.Mengikuti Sunnah Nabi
Melakukannya berarti meneladani Nabi Shallallâhu 'alaihi
wasallam sebab beliau beristighfar di dalam satu majlis sebanyak 70 kali. Dalam
riwayat yang lain disebutkan, sebanyak 100 kali.
II. Beberapa Ungkapan Mengenai Istighfar
Diriwayatkan dari Luqman 'alaihissalâm bahwa dia berpesan
kepada anaknya, "Wahai anakku! Biasakanlah lisanmu mengucapkan:
"YaAllâh! ampunilah aku", sebab Allâh
menyediakan waktu-waktu dimana Dia Ta'âla tidak menolak doa orang yang berdoa
kepada-Nya."
'Aisyah radhiallaahu 'anha berkata, "Beruntunglah
orang yang mendapatkan didalam shahîfah (lembaran amalnya) istighfar yang
banyak."
Qatâdah berkata, "Sesungguhnya al-Qur'an ini
menunjukkan kepada kalian penyakit dan obat; penyakit itu adalah dosa-dosa
sedangkan obatnya adalah istighfar."
Abu al-Minhâl berkata, "Tidak ada tetangga (teman
dekat) yang lebih dicintai oleh seorang hamba kelak di kuburnya selain
istighfar."
al-Hasan berkata, "Perbanyaklah istighfar di
rumah-rumah kalian, di hadapan hidangan-hidangan, di jalan-jalan,pasar-pasar
serta majlis-majlis sebab kalian tidak tahu kapan ampunan-Nya akan turun."
Seorang Arab Badui (orang yang biasa hidup di pedalaman
gurun pasir) bertutur, "Barangsiapa yang mendiami bumi kami ini, maka
hendaklah dia memperbanyak istighfar sebab bersama istighfar itulah terdapat
awan tebal yang membawa curahan hujan."(maksudnya istighfar itu merupakan
sebab turunnya hujan )
III. Waktu-waktu Beristighfar
Istighfar disyari'atkan di dalam setiap waktu, tetapi ia
menjadi wajib ketika melakukan dosa-dosa dan menjadi sunnah/sangat dianjurkan
seusai melakukan perbuatan-perbuatan baik, seperti beristighfar 3 kali setelah
shalat, setelah haji dan lain-lain.
Juga, dianjurkan pada waktu SAHUR, sebab Allâh memuji
orang-orang yang beristighfar pada waktu-waktu sahur tersebut.
IV. Lafazh-lafazh Istighfar
Adapun bacaan Sayyidul Istighfar adalah sebagai berikut :
"Allahummaanta rabbi, laa ilaaha illa anta
khalaqtani, wa ana 'abduka wa ana 'ala'ahdika wa wa'dika mastatho'tu,
a'udzubika min syarri ma shona'tu, abu– u laka bi ni'matika 'alayya, wa abu – u
bi dzanbi faghfirli fa innahulaa yaghfirudz dzunuba illa anta'"
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, yang tiada Tuhan yang
pantas disembah melainkan Engkau yang telah menciptakan diriku. Aku adalah
hamba – Mu, dan aku berada dalam perintah dan perjanjian – Mu, yang dengan
segala kemampuanku, perintah– Mu aku laksanakan. Aku berlindung kepada – Mu
dari segala kejelekan yang aku perbuat terhadap – Mu. Engkau telah mencurahkan
nikmat – Mu kepadaku, sementara aku senantiasa berbuat dosa. Maka ampunilah
dosa –dosaku. Sebab tiada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.
Dikirim oleh : Hariono Fadhil
0 komentar:
Posting Komentar