Dahsyatnya Istighfar
yang Semula Miskin Berubah Jauh Membaik
Seorang lelaki datang kepada Imam Hasan al-Basri
mengadukan Istrinya yang 7 tahun belum juga hamil. Dia minta nasehat dan amalan
dari sang Imam. Imam Hasan al-Basri menasehatinya untuk memperbanyak Istighfar.
Setahun kemudian orang ini datang dan mengabarkan bahwa istrinya sudah
melahirkan.
Di kesempatan lain, Seorang yang hidupnya miskin datang
ke Imam Hasan mengadukan kemiskinan yang sudah dijalaninya sekian lama. Dia pun
meminta nasehat Imam. Imam Hasan al-Basri menasehatinya dengan kalimat pendek,
“Beristighfarlah dan perbanyak istighfar.”
Selang beberapa waktu,orang ini datang dengan kabar bahwa
kehidupannya sudah jauh membaik.
Di kesempatan lain lagi, sekumpulan petani datang mengadukan
cuaca yang lama tidak turun hujan sehingga mengkhawatirkan hasil panen gagal.
Imam Hasan menyuruh mereka,
“Banyak-banyaklah beristighfar.”
Kenapa Harus Istigfar
Di hadapan jamaah Shalat Dhuhur Masjid Daaruttaqwa, Wisma
Antara, Jakarta, DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA menjelaskan, Istighfar adalah
permintaan ampun dari seorang hamba kepada Tuhannya. Manusia diciptakan untuk
menyembah Allah.
Untuk itu, segala kepentingan untuk Manusia sudah
dipersiapkan Allah, termasuk aturan mainnya. Selain unsur positif dan
mengasyikkan, manusia juga diberi ujian untuk mengklasifikasikan mereka
menjadi: PATUH atau TIDAK.
Sayang, manusia sering hilaf, sering tergoda, sering
lalai akan aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Seharusnya, manusia dihukum
dengan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan, namun Allah menunda hukuman itu
sampai di alam akhirat.
Sebelum batas akhir, manusia diberi kesempatan untuk
memperbaiki diri dengan kembali memenuhi aturan main yang berlaku. Langkah awal
perbaikan diri, ia menekankan perlunya pendekatan diri, permohonan, dan
pengaduan, yang disebut Istighfar.
Perubahan Pasca Istigfar
Ketika istighfar itu dilakukan oleh seorang hamba, dan
Allah menerima permohonan maaf orang tersebut, maka status orang itu pun
berubah. Dari orang yang kotor, menjadi bersih. Dari orang yang banyak dosa,
menjadi orang yang tidak berdosa lagi, atua tinggal sedikit dosanya. Dari orang
yang Allah kurang sayang, menjadi kekasih Allah. Dari orang yang dijauhi Allah,
menjadi orang yang dekat dengan Allah. Dari orang yang suaranya tidak didengar
Allah, menjadi orang yang suaranya dirindukan Allah.
Manfaat Istigfar dalam Hadis
•لاَ إِلَهَإِلاَّأَنْتَ، سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنْ
الظَّالِمِيَ
(Tiada
tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang
yang dzalim).
Maka
sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengan doa ini dalam sebuah hajat
kecuali Allah akan mengabulkannya.(Hadis sahih, diriwayatkan oleh al-Tirmizi
(hadis no. 3427) dan Ahmad (hadis no. 1383)
Beberapa
Hadis di bawah ini menunjukkan manfaat Istighfar secara Imanis, ekonomis,
Psikologis. Hadis-hadis dimaksud antara lain:
Kedua, dari
Ibn Abbas ra, Rasulullah saw bersabda:
“Barang
siapa yang selalu beristighfar, maka Allah akan berikan untuknya solusi setiap
menemui masalah, dan jalan keluar untuk setiap kali menemui kesempitan, dan
Allah akan memberikannya rezeki dari jalan yang tidak diduga-duga.”(Hadis
sahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud (hadis no. 1297), Ibn Majah (hadis no. 3809)
dan al-Hakim (hadis no.). Al-Hakim berkata: Hadis ini sanadnya sahih.)
Ketiga,dari
Syidad ibn Aws ra, Rasulullah saw bersabda:
“Istighfar
yang paling utama adalah
•اللَّهُمَّ أَنْتَ
رَبِّي لاَ إِلَهَإِلاَّأَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى
عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ
•أَعُوذُ بِكَ مِنْ
شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي
فَاغْفِرْ لِي،
•فَإِنَّهُلاَ
يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ.
(Ya Allah,
Engkaulah Tuhanku, tiada tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakan aku dan
aku adalah hamba-Mu, aku berada dalam janji-Mu dansemampuku. Aku berlindung
kapada-Mu dari kejelekan yang aku perbuat, aku mengakui kenikmatan yang telah
Engkau berikan kepadaku, dan aku mengaku kepada-Mu dosa-dosaku maka ampunilah
aku, sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau).
Rasulullah
saw meneruskan sabdanya:
“Dan
barangsiapa mengucapkan doa tersebut pada siang hari dengan penuh keyakinan,
lalu dia meninggal pada hari itu sebelum malam tiba, maka dia termasuk penghuni
surga. Dan barang siapa yang menyebutkannya pada malam hari dengan penuh
keyakinan lalu dia meninggal sebelum pagi tiba, maka dia termasuk penghuni
surga.”
Hadis
sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhari (hadis no. 5831 dan 5848) dan al-Tirmizi
(hadis no. 3315), al-Nasa’i (hadis no. 5427) dan Ahmad (hadis no. 16488 dan
16508).
Lebih
lanjut Lutfi mengatakan, Allah adalah Tuhan yang sebenar-benarnya Tuhan. Allah
adalah Tuhan yang punya kemampuan tidak terbatas, dan tidak bisa
dibatas-batasi. Allah adalah Tuhan yang senang kalau dideketi, senang kalau
hambanya memohon, senang kalau dijadikan sandaran hidup.
0 komentar:
Posting Komentar