Kamis, 15 Maret 2018

10 Keutamaan Membaca Al quran serta Dalilnya


10 Keutamaan Membaca Al quran serta Dalilnya

Al-quran merupakan kitab suci sekaligus sumber hukum bagi seluruh ummat muslim. Isi dan kandungan Al-quran mencakup seluruh aktifitas hukum dan keadaan dalam hidup ini. Bahkan tidak hanya untuk kehidupan dunia, termasuk juga didalamnya penjelasan-penjelasan terperinci untuk memeperoleh kemuliaan akhirat kelak. Bebagai kisah dan keutamaan, anjuran dan tuntuna, kisah dan hikmah para pendahulu, semuannya termaktum didalam Al-quran. Selain itu, juga didalamnya terkandung berbagai ilmu pengetahuan di dunia ini, mulai dari matematika, filosopi, biologi, kimia, fisika, meteorologi, antariksa, geologi, astronomi dan masih bnyak yang lainnya. Seperti contoh dalam surat An-nur tentang penciptaan lampu, begitu juga dalam surat yaasiin tentang penciptaan korek api. Tidak hanya itu, astronomi juga dijelaskan dalam surat yasin dan masih banyak surat-surat dalam al quran yang menjelaskan tentang ilmu pengetahuan.

10 Keutamaan Membaca Al-quran serta Dalilnya

Al quran di turunkan oleh Allah SWT. bertepatan dengan tanggal 17 Ramadhan. Al-quran Memiliki banyak keitimewaan selain daripada berbagai ilmu dan sumber hukum, karena didalamnya terkandung pahala bagi yang membaca dan mengamalkannya. Banyak keistimewaan yang dimiliki Al-qur’an dan juga keutamaannya. Maka marilah kita membahas satu persatu.

1.    Menjadi umat islam yang baik disisi Allah SWT.

Marilah kita simak hadits berikut ini,
Dari Usman bin Affan r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sebaik-baik engkau semua ialah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya pula (kepada orang lain)." (Riwayat Bukhari)

Jika sudah dikatakan yang sebaik-baiknya, maka sudah tidak kita ragukan lagi disana akan mengandung banyak pahala yang diberikan oleh Allah SWT.. memeplajari Al-quran itu merupakan mengetahui tentang Al-quran, dimulai dari cara membacanya dengan benar hingga mentafsirkannya untuk menjadi hujja (sumber hukum) didalam hidup ini. Cara membaca Al-quran termasuk kedalamnya maghraj (tempat kelur suara) huruf-huruf Al-qur’an agar dalam pembacaan tidak adanya kesalahan dan menjuru kepada makna yang relavan. Karena jika salah pengucapan saja sudah berbeda artinya. Maka sebab itulah ini menjadi patokan utama belajar Al-quran. Selain maghraj, kita juga majib mengetahui tatacara panjang-pendeknya suatu bacaan yang sering kita sebut dengan tajwid. Tajwid ini sebagai pembelajaran Al-quran selanujutnya hingga kita sampai kepada tahap pengkajian dan pengamalan isi daripada Al-quran tersubut. Nah, jika kita sudah mengerti dan mahir, maka ajarkanlah Al-quran kepada orang lain. Inilah maksud dari hadits diatas tadi.

2.    Allah memberikan pahala sepuluh kali lipat untuk setiap huruf bacaan Al-quran.

Makhluk mana di dunia ini yang masih punya akal sehat yang tidak menginginkan pahala yang berlipat ganda. Karena ini akan menjadi bekal kita menuju alam yang sebenarnya yaitu akhirat dan menjadi amal kebaikan sebagai pemberat timbangan kebaikan untuk meraih syurga-Nya Allah SWT.. Karena semakin banyak amal kebaikan kita maka semakin baik kedudukan kita diakhirat kelak. Nah, adapun dengan membaca Al-quran, maka Allah akan melipat gandakan pahalanya sepuluh kali lipat untuk setiap huruf yang dibacanya. Seperti yang diterangkan dalam hadits berikut ini,

Dari Ibnu Mas'ud r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang membaca sebuah huruf dari kitabullah (yakni al-Quran), maka ia memperoleh satu kebaikan, sedang satu kebaikan itu akan dibalas dengan sepuluh kali lipat yang seperti itu. Saya tidak mengatakan bahwa alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf, lam satu huruf dan mim juga satu huruf." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan shahih dan juga diriwayatkan oleh imam bukhari.

Sepuluh kali lipat pahala untuk setipa huruf  yang kita baca, maka berapa hurufkah yang kita baca sehari? Ataukah kita termasuk orang yang mudah jemu membaca Al Quran? Karena sebagian orang jemu membaca Al Quran walau hanya satu ayat tapi tidak bosan-bosan membaca novel dan lainya walau puluhan bab. Apakah membaca novel akan mendapat pahala? Apalagi novel yang berisi cinta-cintaan, itu sungguh hasilnya adalah nihil. Jika memang dengan membaca Al-quran akan mendapat banyak kebaikan dan pahala mengapa harus pilih yang lain yang bahkan terkadang mengundang dosa. 

Sepeluh kali lipat ini merupakan bagi orang-orang yang membaca Al-quran dengan benar dan juga dengan ikhlas. Jika membaca Al-quran saja salah bagaimana mendapat pahalanya. Apalagi ikhlas, walaupun kita membaca Al quran satu just untuk setiap malam jika niat kita bukan karena Allah, maka hasilnya akan sia-sia. Maka oleh sebab itu, belajarlah Al-quran dengan benar dan bacalah dengan ikhlas yaitu karena ingin mendapat ridhah Allah SWT..

3.    Semakin banyak membaca Al-quran maka semakin tinggi kedudukannya diakhirat

Syurga yang merupakan sasaran utama setiap umat manusia memang membuat orang terpana bahkan  hanya dengan namanya saja, belum lagi dengan kenikmtan yang terkandung didalamnya. Semakin tinggi sutu syurga maka semakin indah dan menawan kenikmatan-kenikmatan yang terkandung didalamnya. Jika di dunia suatu kenikmatan itu sangat luar biasa maka tidak terbayangkan betapa maha dahsyatnya kelezatan dan keunggulan dari kenikmatan itu dan apalagi pada tingkat yang terbaik yaitu syurga yang tinggi. Bagi pembaca Al-quran, maka dia akan dengan mudah mendapatlkan syurga in Syaa Allah,  karena Rasulullah Muhammad SAW. Sudah menjelaskan dalam haditsnya,

Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma dari Nabi SAW., sabdanya: "Dikatakanlah (nanti ketika akan masuk syurga) kepada orang yang mempunyai Al-Quran (yakni gemar membaca, mengingat-ingat kandungannya serta mengamalkan isinya): "Bacalah dan naikilah derajatmu (dalam syurga) serta tartilkanlah (yakni membaca perlahan-lahan) sebagaimana engkau mentartilkannya dulu ketika di dunia, sebab sesungguhnya tempat kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca," Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan shahih.

Maksudnya pada akhir ayat engkau baca adalah kalau membaca seluruhnya adalah tertinggi kedudukannya dan kalau tidak, tentulah di bawahnya itu menurut kadar banyak sedikitnya bacaan. Semakin banyak bacaan Al-quran kita maka semakin baik dan tinggi kedudukan syurga kita. Maka dari itu, perbanyaklah membca Al-quran.

4.    Tiga ayat Al-quran lebih baik dari pada unta hamil dan gemuk.

Unta hamil dan gemuk akan menjadi hal terbaik yang dapat kita peroleh karena dapat memberikan perkembangan kemasa depannya. Perkembangbiakannya yang terus menerus nantinya akan berdampak kebaikan kepada pemiliknya. Namun unta hamil dan gemuk itu tidak ada harganya bila dibandingkan dengan tiga ayat al quran dalam shalat,

Rasulullah bertanya kepada para sahabat.“Inginkah salah seorang di antara kalian yang kembali ke keluarganya membawa tiga ekor unta yang hamil dan gemuk-gemuk ?” kami berkata "Ya, maka beliau bersabda "tiga ayat yang kalian baca dalam shalat kalian itu lebih baik dari unta yang hamil dan gemuk(HR Muslim).

Unta yang gemuk saja bukan bandingan apalagi yang kurus. Allaahu akbar, sungguh banyak sekali keistimewaan ayat-ayat suci Al-quran. Maka perbanyaklah membaca ayat-ayat Al-quran didalam shalat agar kita memperoleh kebaikan.

5.    Mendapat ketenangan, rahmat, dikelilingi oleh malaikat dan Allah menyebut mereka pada makhluk yang ada disisi-Nya.

Kedamaian dan ketenagan serta rahmat memang sangat kita inginkan dalam hidup. Seberapapun banyak harta namun sia-sia jika tiada ketenangan. Begitu pula rahmat Allah yang terputus kepada kita, maka kemana lagi hendak kita tuju. Ketenangan sebagai salah satu cita-cita hidup memang sangat kita butuhkan. Banyak cara memperoleh ketenangan dan rahmat Allah serta dikelilingi oleh malaikat. Salah satunya adalah membaca Al-Quran dirumah-rumah. Baik hanya sebentar saja maupun berlenggang lama. Karena tidak hanya ketenangan yang akan kita peroleh namun juga rahmat yang akan Allah curahkan kepada kita, yang diikuti oleh para malaikat yang mengelilingi rumah kita. Selain itu Allah akan menyeubut nama kita diantara para makhluk yang ada disisinya, seperti yang pernah Rasulullah Hanturkan dalam haditsnya,

Tidak berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah yang didalamnya mereka membaca Al Qur'an dan mempelajarinya di antara mereka, kecuali akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dicurahkan rahmat dan dikelilingi oleh para malaikat serta Allah sebut-sebut mereka pada (makhluk) yang ada di Sisi-Nya (HR Muslim).

Seperti yang kitaa lihat di lingkungan kita, mengapa rumah sederhana namun memiliki ketenangan yang luar biasa padahal mereka hidup serba kekurangan, tapi mereka yang kaya raya malah sering terjadinya kecekcokan-kecekcokan yang tidak karuan atau juga sebaliknya. Dan setelah kita selidiki ternyata rumahnya dihidupkan dengan cahaya lantunan ayat-ayat Allah yaitu ayat suci Al-quran.

Seperti kejadian baru-baru ini, terjadi longsor disuatu daerah di indonesia. Yang mana rumah yang ada disekitar longsor semuanya kandas diterjang ganasnya ambrukan tanah. Namun tinggallah sebuah rumah tua dengan berdindingkan kayu yang masih berdiri kokoh diantara lumpur-lumpur longsor. Padahal bangunan yang mewah dan kokoh berdiri disekitar rumah beliau kandas lenyap ditelan bumi bahkan yang jauh posisinya dari tanah longsor juga ikut ditelan longsor. Setelah diteliti-teliti ternyata oh ternyata rumah yang dihuni oleh seorang bapak tua bersama seorang istrinya ini mengajarkan atau melakukan pengajian Al-quran dirumahnya yang melibatkan anak-anak di lingkungannya. Subhanallah, bukankah ini bukti nyata kepada kita bagi orang yang melihat dan berfikir.

6.    Al-quran akan datang pada hari kiamat memberi syafaat (pertolongan) bagi orang yang membaca dan mengamalkannya.

Akan datang hari dimana tak ada seorang pun yang dapat memberi syafaat kecuali beberapa orang karena alasan tertentu. Seperti para Nabi kepada umatnya. selain itu, Al-quran akan datang bagi orang-orang yang sering membacanya dan mengamalkannya untuk memberi syafaat pada hari kiamat.

Dari Abu Umamah r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bacalah olehmu semua akan Al-Quran itu, sebab Al-Quran itu akan datang pada hari kiamat sebagai sesuatu yang dapat memberikan syafaat (yakni pertolongan) kepada orang-orang yang memilikinya." (Riwayat Muslim)

Maksudnya kata "memilikinya" ialah membaca Al-Quran yang dilakukan dengan mengingat-ingat makna dan kandungannya lalu mengamalkan isinya, mana-mana yang merupakan perintah dilakukan dan yang merupakan larangan dijauhi. Yaitu orang-orang yang tidak menduskan ayat-ayat Allah. Mengamalkan karena takut kepada Allah karena telah nyata bagi mereka ketentuan-ketentuan hukum yang mereka baca.

Tidak sedikit dari orang-orang yang membaca Al-quran, mengetahui maknanya dan hukum-hukum didalamnya tetapi mendustakan ayat-ayat Allah. Artinya dia senantiasa melakukan kemungkarang yang dilarang dalam Al-quran seakan dia tidak pernah membacanya dan mengetahuinya.

Maka orang yang senantiasa membaca dan mengamal isinya inilah yang akan mendapatkan syafaat dan pertolongan pada hari kiamat nanti. Maka sebab itu, bacalah Al-quran dengan sebenarnya dan amalkanlah isinya. Semoga kita termasuk orang yang mendapat syafaat nantinya.

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW. Bersabda,      
                  
Dari an-Nawwas bin Sam'an r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Al-Quran itu akan didatangkan pada hari kiamat nanti, demikian pula ahli-ahli Al-Quran yaitu orang-orang yang mengamalkan Al-Quran itu di dunia, didahului oleh surat Al-Baqarah dan surat Ali-Imran. Kedua surat ini menjadi hujah untuk keselamatan orang yang mempunyainya (yakni membaca, memikirkan dan mengamalkan). (Riwayat Muslim)

Menjadikan hujjah yaitu menjadikan Al-quran sebagai sumber hukum dan tuntunan hidup. Dimana tak ada yang lain baginya yang dia lihat sebagai sumber hukum utama kecuali Al-quran. Dan sesungguhnya hukum yang sempurna adalah hukum-hukum Allah yang tercantum seutuhnya di dalam kitab suci Al-quran.

Terlebih lagi apabila kita membaca Al-quran pada malam bulan Ramadahan, Al-quran akan memberi syafaat kepada kita yang membacanya, seperti Sabda Rasulullah SAW. Berikut ini:

“Shoum (puasa) dan Al Qur’an akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari kiamat. Shoum berkata, “Ya Rabb, aku telah mencegahnya dari makanan dan syahwat di waktu siang, izinkan aku memberi syafa’at untuknya.” Al Qur’an berkata, “Aku telah mencegahnya tidur di waktu malam, izinkan aku memberi syafa’at untuknya. Keduanya pun diberi izin untuk memberi syafa’at.” (HR Ahmad dan lainnya).

7.    Orang yang membaca Al-quran akan beserta para malaikat

Malaikat yang merupakan salah satu makhluk Allah yang senantiasa berbakti dan berzikir kepada Allah. Allah menganugrahkan kemuliaan dan rahmat kepada mereka. Maka adapun orang yang membaca  Al-quran akan beserta para malaikat. Dalam hal ini sangat jelas bahwa Allah juga akan melimpahkan rahmatnya kepada orang tersebut dan berbagai kenikmatan-kenikmatan. Seperti sabda Rasulullah SAW. berikut ini,

Dari Aisyah Radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Orang yang membaca al-Quran dan ia sudah mahir dengan bacaannya itu, maka ia adalah beserta para malaikat utusan Allah yang mulia lagi sangat berbakti, sedang orang yang membacanya Al-Quran dan ia berbolak-balik dalam bacaannya (yakni tidak lancar) juga merasa kesukaran di waktu membacanya itu, maka ia dapat memperoleh dua pahala." (Muttafaq 'alaih)

Nah, bagi orang yang mahir mendapatkan kemulian tersebut dan juga bagi orang yang tidak mahir namun terus berusaha membacanya karena iman dan taqwanya kepada Allah. Karena dalam hal tersebut usahanya kepada kebaikan dan keinginannya untuk belajar maka Allah SWT. melimpahkan dua pahala baginya. Sungguh sangat adil Yang Maha Kuasa. Tidak hanya bagi yang mahir juga bagi orang yang mau belajar. Sebagian orang memiliki kemalasan dalam belajar Al-quran karena dia kurang mahir atau lancar membaca ayat Al-quran padahal semakin kita bermalas-malasan maka semakin kita tidak bisa. Maka oleh sebab itu belajarlah dan bacala meskipun belum lancar karena Allah tidak akan menyanyiakan ketaqwaan seorang hamba yang iklas kepada-Nya.

Tidak ada manusia di dunia ini yang langsung lancar dan benar membaca al quran tanpa belajar kecuali dengan ilham Allah. Bukankah Rasulullah saja juga diajarkan oleh malaikat jibril sewaktu pertama turunya Al-quran dalam gua hira’? apalagi kita yang hamba-hamba lemah ini, sudah pasti kita butuh belajar dan ilmu. Maka janganlah menyerah dalam belajar karena akan mendapatkan pahala dari Allah SWT..

8.    Orang mukmin membaca Al-quran bagai buah jeruk utrujah, baunya harum dan enak rasanya

Mari kita simak hadits berikut ini,

Dari Abu Musa al-Asy'ari r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Perumpamaan orang mu'min yang suka membaca Al-Quran ialah seperti buah jeruk utrujah, baunya enak dan rasanyapun enak dan perumpamaan orang mu'min yang tidak suka membaca Al-Quran ialah seperti buah kurma, tidak ada baunya, tetapi rasanya manis. Adapun perumpamaan orang munafik yang suka membaca Al-Quran ialah seperti minyak harum, baunya enak sedang rasanya pahit dan perumpamaan orang munafik yang tidak suka membaca al-Quran ialah seperti rumput hanzhalah, tidak ada baunya dan rasanyapun pahit." (Muttafaq 'alaih)

Baunya harum dan enak rasanya adalah umpama bagi orang mukmin yang suka membaca Al-quran. Bagaimana tidak, dia senantiasa mengimplementasikannya atau mengamalkannya dalam kehidupan, dengan kata lain syiarnya hidupdan isinya memang sesuai sebagai orang mukmin. Sehingga keitimewaan-keistimewaan pasti dimilikinya berkat rahmat Allah SWT.. Adapun orang mukmin yang malas membaca Al-quran bagai kurma yaitu manis tapi tidak ada baunya, Keimanannya tidak terlalu terpanacar dalam hidupnya artinya syiarnya kurang tidak sesuai dengan isinya sebagai mukmin. Dengan kata lain, mukmin yang tidak membaca Al-quran tidak ada daya tariknya. Dan juga orang yang munafik membaca Al-quran bagai minyak wangi dan pasti rasanya pahit. Dia memiliki daya tarik namun isinya tidak sesuai dengan baunya. Ibaratnya adalah orang yang tahu kepada hukum-hukum Allah namun  mengingkari hukum Allah. Dia tahu mana baik dan mana buruk, dia berkata seolah melaksanakan sebagaimana kata-katanya yang dihanturkan tapi pada kenyataan dialah yang mendustakan ayat-ayat Allah. Kemudian orang munafik yang tidak mau membaca Al-quran bagai rumput hanzhalah, tidak ada baunya dan rasanya pun pahit. Ibaratnya orang yang sudah tidak tahu kepada hukum Allah yang terkandung dalam Al-Quran namun tidak mau membacanya maka isinyapun tidak ada apalagi syiarnya sehingga sering mengutarakan hal-hal yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah agama. Maka oleh sebab itu, tanamkanlah kegemaran diri untuk membaca Al quran.

9.    Allah SWT. mengangkat derajat bagi kaum yang mendasari hukum pada Al-quran dan merendahkan derajat orang yang tidak mendasarinya

Rasulullah SAW. Pernah bersabda,
Dari Umar bin al-Khaththab r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah mengangkat derajat beberapa kaum dengan adanya kitab Al-Quran ini (yakni orang-orang yang beriman) serta menurunkan derajatnya kaum yang lain-lain dengan sebab Al-Quran itu pula (yakni yang menghalang-halangi pesatnya Islam dan tersebarnya ajaran-ajaran Al-Quran itu)." (Riwayat Muslim)

Allah mengangkat derajat suatu ummat karena adanya Al-quran maksudnya adalah karena mereka menggunakan Al-Quran sebagai sumber hujjah atau hukum dalam tatanan hidup mereka, baik dalam lingkungan, keluarga dan tata negara. Dijadikannya Al-Quran sebagi sandaran ilmu dan ketentuan-ketentuan pelaksanaan undang-undang kehidupannya. Maka bukan tidak mungkin Allah Akan meninggikan derajat mereka. Begitu pula orang yang menghalangi tersiarnya ajaran agama dan Al-Quran sebagi sumber hukum. Al-Quran malah mereka anggap aturan kuno padahal Al-quran merupakan sumber hukum utama yang tidak akan pernah kadaluarsa. Mereka menjalankan hukum berdasarkan fikiran bodoh dan awam maka bukan tidak mungkin Allah merendahkan derajat mereka di sisi Allah SWT..

10.     Ayat Al-quran mengisi hati dari kehampaan

Kekosongan dan kehampaan adalah milik mereka yang tidak memiliki sedikitpun dari ayat Allah dalam hatinya. Ibarat suatu rumah tanpa penghuni, apakah akan ada dalam rumah itu selain setan-setan dan jin-jin yang penuh kekotoran dan menakutkan suasana jiwa. Kejahatan dan keburukan sudah pasti ada di dalam rumah itu, bahkan orang-orang akan enggan masuk. Tidak hanya itu, rumah yang tidak dirawat pasti akan lapuk ditelan masa dan hancur dengan tiba-tiba. Maka begitulah perumpamaan orang-orang yang tidak ada sedikitpun dihafal dalam hatinya akan ayat Al-Quran, Rasulullah SAW. Pernah menjelaskan dalam haditsnya,

Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya orang yang dalam hatinya tidak ada sesuatu apapun dari Al-Quran (yakni tidak ada sedikitpun dari ayat-ayat al-Quran yang dihafalnya,) maka ia adalah seperti rumah yang musnah (sunyi dari perkakas)." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan shahih.

Artian selanjutnya adalah ketika hati tidak memiliki ketentuan-ketentuan hidup dan tidak pula memiliki dasar yang benar dalam menjalani kaidah-kaidah kehidupan sesuai dengan tuntutan Allah yang tertulis nyata dalam Al Quran. Maka apakah hendak terjadi selain kehancuran dan kebinasaan jiwanya. Maka jelas bahwa hati yang sering membaca Al-quran akan terisi dengan kedamaian dan lepas dari kehampaan.

Perlu kita garis bawahi bahwa semua amalan yang kita lakukan harus dengan hati yang ikhlas. Maka oleh sebab itu, marilah kita senantiasa membaca dan mengamalkan isi dan kandungan Al Quran agar kita mendapat kemuliaan dan rahmat Allah SWT. dan selalu dalam Lindungannya. Aamiin aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.



0 komentar:

Posting Komentar