Ketahui Dzikir yang Terlarang Diucapkan
Dzikir merupakan
kalimat mulia yang diucapkan seorang hamba untuk mengingat Allah SWT.
Kalimat-kalimat dzikir terbukti membuat hati menjadi lebih tenang, pikiran
lebih jernih dalam berfikir serta menjadi obat baik sakit fisik maupun hati.
Keutamaan kalimat pujian dan pengagungan terhadap Allah
ini juga menjadi amalan untuk menghapus dosa-dosa manusia. Ada begitu banyak
kalimat-kalimat dzikir yang bisa dilafadzkan Umat Islam seperti Tasbih, Tahmid,
Takbir, Tahlil, Istighfar.
Meski memliki banyak keutamaan, ternyata ada juga kalimat
dzikir yang terlarang diucapkan. Dzikir ini tidak dianjurkan karena
bertentangan dengan sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Lantas seperti
dizikir terlarang ini? Berikut ulasannya.
Diriwayatkan oleh sahabat Said bin Musayyab Radhiyallahu
‘anhu dijelaskan bahwa dzikir terlarang yang tidak boleh dilakukan adalah
menambahkan kalimat pujian kepada Allah SWT dengan gerakan-gerakan berirama,
suara merdu, melompat-lompat dan gerakan lainnya.
Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah menjelaskan Risalah
al-Mustarsyidin tulisan Imam al-Harits al-Muhassibi yang artinya:
“Dzikir yang dilakukan sebagian orang dengan
gerakan-gerakan berirama, alunan suara merdu, melompat-melompat, menarik-narik,
membungkuk ke depan lalu ke atas, menengok ke kiri dan ke kanan dengan kencang,
berputar-putar di lingkaran, mengepak-ngepakkan kaki sambil bersuara.”
Di sebagian wilayah di Indonesia, cara berzikir seperti
ini masih ditemui pada saat perayaan hari-hari besar agama Islam. Dzikir ini
dilarang karena tidak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW dan tidak sesuai
dengan tabiat dzikir yang menyehatkan
jiwa dan membuat hati menjadi khusyuk.
Termasuk juga dalam dzikir terlarang ini adalah membaca
kalimat dengan suara lantang yang keras. Meski pada bacaan awal kalimat dzikir
ini terdengar jelas, namun pada akhirnya hanya terdengar sayup-sayup sehingga
tidak ada makna lagi dari kalimat dzikir tersebut.
Diantara kita mungkin pernah dalam suatu salat berjemaah
membaca kalimat dzikir mengikuti imam.Misalnya mengucapkan dzikir dengan
kalimat “La Ilaha Illallah” hanya terdengar “Ha-il”. Atau kalimat “Allahu” yang menjadi “Hu-hu”.
Ternyata hal ini salah dan tidak sesuai dengan ajaran Nabi.
Sudah saatnya kita kembali kepada ajaran Nabi. Karena
barang siapa yang menambah-nambah apa yang sudah diajarkan Rasulullah SAW, maka
pada hari kiamat Ia akan diusir oleh junjungan alam ini.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu Rasulullah bersabda
yang artinya: "jauhlah, jauhlah! bagi orang yang merubah (ajaran agama)
sesudahku." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Sementara Allah SWT secara gamblang menyebutkan KalamNya
dalam Alquran tentang bagaimana berdzikir dengan benar.
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan
merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu
pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (QS.Al
A’raaf: 205).
OLEH
WIWIK SETIAWATI
0 komentar:
Posting Komentar