5 Bentuk Berbuat Baik ke Orang Tua yang Sudah Meninggal
Al-Hamdulillah,
segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah
–Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Birrul
walidain atau terjemahan tepatnya berbuat baik kepada orangtua merupakan satu
bentuk ketaatan yang besar nilainya. Allah memerintahkan berbuat baik kepada
orangtua langsung dalam kitab-Nya, disandingkan dengan perintah bertauhid
kepada-Nya. Ini menunjukkan sangat wajibnya berbuat baik kepada keduanya.
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan
supaya kamu jangan beribadah selain kepada-Nya dan hendaklah kamu berbuat baik
pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. ” (QS. Al-Isra’: 23)
واعبدوا
الله وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً وبالوالدين إِحْسَاناً
“Beribadahlah kepada Allah dan
janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah
kepada kedua orang tua.” (QS. Al-Nisa’: 36)
Bahkan terhadap orangtua yang musyrik
dan mengajak kepada kesyirikan, Islam tidak membolehkan anak berbuat kurang
ajar. Islam tetap memerintahkan berbuat baik kepada keduanya tanpa menuruti
ajakan mereka tersebut.
وَإِن
جَاهَدَاكَ على أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُمَا
وَصَاحِبْهُمَا فِي الدنيا مَعْرُوفاً
“Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,
maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan
baik.” (QS. Luqman: 15)
وَوَصَّيْنَا
الإنسان بِوَالِدَيْهِ حُسْناً وَإِن جَاهَدَاكَ لِتُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ
بِهِ عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُمَآ
“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat)
kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,
maka janganlah kamu mengikuti keduanya.” (QS. Al-Ankabut: 8)
Yang demikian itu karena orangtua
menjadi sebab hadirnya seorang manusia di dunia ini. Keduanya telah merawat,
menjaga, dan membesarkannya. Ibu begadang bermalam-malam untuk menjaga dan
merawatnya saat ia bayi. Semua urusannya dikerjakan oleh ibunya, menyusui,
memandikan, menyiapkan baju, menyiapkan makanan dan menyuapi sampai menceboki,
dan lainnya.
Bapak banting tulang, peras keringat
untuk mencari nafkah guna mencukupi kebutuhan hidupnya. Mengumpulkan duit untuk
membelikan makan, baju, mainan, dan biaya sekolah anak-anaknya. Besarnya jasa
tersebut, sehingga Allah menposisikan taat kepada orangtua setelah beriman
kepada-Nya.
Saat kedua orangtua masih hidup,
birrul walidain bisa berupa mentaati perintah keduanya, memuliakan dan
menunjukkan rasa sayang kepada keduanya, berbicara yang sopan, diam saat kedua
berbicara, tidak membantah petuahnya, mengobatkan saat sakit, melindungi mereka
saat terancam, dan memberikan bantuan baik fisik maupun harta saat keduanya
membutuhkan.
Sesungguhnya birrul walidain bukan
saat meduanya masih hidup, tapi juga berlanjut saat keduanya sudah tiada. Apa
saja bentuk berbuat baik kepada orangtua pasca keduanya tiada?
Dari Abu Usaid Malik bin Rabi'ah
As-Sa'idiy, ia berkata : Pada suatu waktu kami duduk di samping Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dari Bani
Salamah, lalu bertanya,
يَا
رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَقِيَ مِنْ بِرِّ أَبَوَيَّ شَيْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ
بَعْدَ مَوْتِهِمَا؟ قَالَ نَعَمْ الصَّلَاةُ عَلَيْهِمَا وَالِاسْتِغْفَارُ
لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِي لَا
تُوصَلُ إِلَّا بِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا
"Wahai Rasulullah, apakah masih
ada kesempatan untuk aku berbuat baik kepada kedua orangtuaku setelah mereka
meninggal?” Beliau menjawab, “Ya. Mendoakan dan memintakan ampunan untuk
keduanya, melaksanakan janji keduanya sesudah meninggal, menyambung jalinan
silaturrahim mereka dan memuliakan teman mereka.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah,
dan Ahmad)
Lima perkara yang hendaknya dilakukan
anak untuk kedua orang tuanya yang sudah meninggal dunia, yaitu:
1. Mendoakan kebaikan untuk keduanya,
termasuk di dalamnya melaksanakan shalat jenazah keduany. Intinya memohon
kepada Allah agar Allah merahmati keduanya. Dan ini bentuk amal baik kepada
orang tua saat mereka masih hidup maupun sudah meninggal. Jika Allah merahmati
berarti Allah melimpahkan semua bentuk kebaikan kepada keduanya dan
menghindarkan berbagai keburukan dari keduanya.
2. Istighfar untuk keduanya:
memohonkan kepada Allah agar mengampuni dosa-dosa keduanya. Ini merupakan
kebaikan paling utama sesudah mereka meninggal.
3. Menunaikan janji keduanya setelah
meninggal berarti melaksanakan wasiat keduanya. Maka bagi anak, baik laki-laki
atau perempuan untuk melaksanakan wasiat keduanya jika sesuai syariat.
4. Memuliakan teman-teman keduanya;
termasuk kawan karibnya, rekan kerjanya, kerabatnya keduanya. Seorang anak-anak
menghormati dan memuliakan mereka, di antaranya dengan berkata sopan dan baik
kepada mereka, menjenguk saat mereka sakit, membantuk saat kesusahan, member
hadiah, dan semisalnya.
5. Menyambung silaturahim (hubungan
kekerabatan) keduanya, yaitu berbuat baik kepada paman dan bibi dari jalur ayah
maupun ibu, kerabat-kerabat mereka. Berbuat baik kepada mereka dan menyambung
kekerabatan mereka termasuk memuliakan orang tua.
Dari bahasan ini dapat kita simpulkan
bahwa anak muslim wajib berusaha memberikan kebaikan kepada orang tua dan
menghilangkan bahaya dari keduanya, saat mereka masih hidup maupun sudah
meninggal dunia. Karena mereka memiliki banyak jasa terhadap anak-anaknya saat
si anak masih kecil, dirawat, disayang, dididik dan dibesarkan. Kewajban anak
adalah membalas kebaikan mereka dengan kebaikan, pengorbanan dengan
pengorbanan, khususnya terhadap ibu. Wallahu A’lam. [PurWD/may/voa-islam.com]
Oleh: Badrul Tamam
0 komentar:
Posting Komentar