Rasulullah Sebut
Majelis Ilmu Sebagai Taman Surga
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam adalah agama ilmu.
Banyak ayat Alquran dan hadis Nabi Muhammad SAW yang menekankan keutamaan
menuntut ilmu, baik ilmu pengetahuan umum serta ilmu agama. Dengan memiliki bekal
ilmu umum akan mampu membawa umat kepada kesejahteraan hidup di dunia,
sementara ilmu agama menjadi pembimbing mencapai derajat tinggi di akhirat
kelak.
Maka, seorang Muslim wajib hukumnya menimba ilmu, baik
pria atau wanita, kapan pun, dan di mana pun. Tak ada batasan usia dalam
menuntut ilmu, yang seperti dikatakan Nabi SAW agar menuntut ilmu hendaknya
berkelanjutan hingga akhir hayat.
Tiada waktu berlalu tanpa bertambahnya ilmu. Sejak masa
awal Islam, umat sudah melaksanakan ajaran ini dengan penuh khidmat, yang salah
satunya terejawantah dalam sebuah forum yang dikenal sebagai Majelis Nabi SAW.
Secara rutin, para sahabat berkumpul di masjid bersama
Nabi SAW. Di sana, hadirin menyimak setiap kata dan kalimat yang disampaikan
Rasulullah terkait makna ayat Alquran dan hadis. Para sahabat berusaha
sebanyak-banyaknya menyerap ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas dari
Rasulullah.
Yazid bin Abdul Qadir Jawas dalam buku /Menuntut Ilmu
Jalan Menuju Surga/, menegaskan, alangkah indah seandainya umat Muslim dapat
meneladani Rasulullah dan para sahabat yang senantiasa berkumpul untuk tujuan
menyebarkan ilmu dan kebaikan.
Pasalnya, ada keutamaan dengan mengikuti majelis atau
pertemuan-pertemuan agama semacam ini. Pada buku The Ideal Muslim, Dr Muhammad
Ali Hasyimi, menguraikan, bahwa di sana nama Allah SWT senantiasa diagungkan.
Setiap pembicaraan pun dipenuhi tema keagungan ajaran Islam mengenai tarbiyah
(pendidikan), individu, keluarga dan masyarakat.
Selain itu, hadirin juga memperlihatkan perenungan atas
kekuasaan Allah SWT. ''Dalam pertemuan agama, jiwa disucikan, hati dibersihkan,
dan seluruh orang dipenuhi rasa keimanan,'' papar Dr Muhammad
Menghadiri majelis taklim atau pertemuan agama yang
mengajarkan Alquran dan sunah, menurut pemahaman para sahabat, akan menambah
ilmu, keimanan, dan ketakwaannya. Di samping juga pada akhirnya sanggup
menambah amal kebaikannya kelak.
Adalah salah seorang sahabat yakni Abdullah ibnu Rawahah
RA, di manapun bertemu dengan sahabat Nabi SAW lainnya, selalu berkata, ''Mari,
mari kita percaya pada Allah setiap saat.''
Saat mendengar hal tersebut Nabi SAW bersabda, ''Semoga
Allah memberikan rahmat kepada Ibnu Rawahah, karena ia mencintai
perkumpulan-perkumpulan yang para malaikat merasa perlu untuk hadir.''
Begitu mulia kedudukan majelis ilmu, hingga Rasulullah
menyebutnya akan diikuti pula oleh para malaikat. Tak hanya itu, beliau bahkan
mengistilahkan majelis ilmu sebagai taman-taman surga.
Nabi SAW bersabda, ''Apabila kalian berjalan melewati
taman-taman Surga, perbanyaklah berzikir.'' Para sahabat bertanya, ''Wahai
Rasulullah, apakah yang dimaksud taman-taman surga itu?'' Nabi menjawab,
''Yaitu halaqah-halaqah zikir (majelis ilmu).'' (HR at-Tirmidzi (no. 3510),
Ahmad (III/150), dari Shahabat Anas bin Malik ra.
Majelis yang memiliki faedah sesuai ajaran Islam yakni
yang di dalamnya diajarkan tentang tauhid. Pun mengajarkan akidah, ibadah yang
sesuai sunnah Nabi, muamalah, dan lainnya.
Dengan demikian, setiap Muslim hendaknya memperbanyak
mengikuti pertemuan-pertemuan agama, majelis taklim atau majelis ilmu baik di
masjid, mushala, kantor, atau rumah, yang akan meningkatkan ketakwaan,
keimanan, dan pengetahuan.
''Ia hendaknya menghindarkan diri dari berkumpul dengan
orang-orang yang bisa membawanya pada kemunkaran,'' tegas Dr Muhammad. Seorang
Muslim juga dianjurkan keluar dari pertemuan-pertemuan dosa dan ketidaktaatan
yang hanya akan mengurangi kesucian jiwa serta menjauhkannya dari Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar