Kamis, 07 Januari 2021

Tiga Amal Saleh yang Paling Dicintai Allah

 Tiga Amal Saleh yang Paling Dicintai Allah

 

 

BincangSyariah.Com – Banyak riwayat hadis tentang fadhail amal yang menjelaskan tentang amalan yang paling dicintai Allah. Namun para ulama hadis berkata bahwa jawaban Rasulullah dalam hadis-hadis tersebut disesuaikan dengan sang penanya.

Dalam hadis yang akan dibahas kali ini sang penanya adalah Abdullah Ibnu Mas’ud, beliau adalah simbol ketakwaan, kehati-hatian dan kesucian diri.  Kepada sahabat yang menjadi salah satu dari empat sahabat penjaga Alquran ini, apa jawaban Nabi tentang amal yang paling dicintai Allah kepada beliau?

Dalam riwayat berikut dikatakan

 

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: سألت النبي صلى الله عليه وسلم أي العمل أحب إلى الله؟ قال: “الصلاة على وقتها”, قلت: ثم أي؟ قال: “بر الوالدين”, قلت: ثم أي؟ قال: “الجهاد في سبيل الله”,

 

Dari Abdullah Ibnu Mas’ud ra berkata, ‘Aku bertanya kepada Nabi Muhammad Saw tentang amalan yang paling disukai Allah Swt? beliau menjawab, Shalat pada waktunya. Kemudian apa? Kataku, beliau menjawab, “berbuat baik kepada kedua orangtua”. Kemudian apa? Kataku lagi. Beliau menjawab, “jihad fi sabilillah”. (HR. Bukhari&Muslim)

Amalan-amalan yang dibahas dalam hadis ini adalah khusus tentang amal badaniyah atau yang dikerjakan anggota badan kita dan terlihat secara kasat mata. Sebab amalan hati yang paling disukai Allah tentu adalah iman kepada Allah Swt dan Rasul-Nya.

Ibnu Daqiq al-‘Id menjelaskan dalam kitab Ihkamu al-Ahkam mengenai makna tentang tiga amalan yang paling disukai Allah Swt dalam hadis ini.

Amalan pertama yang sangat dicintai Allah adalah Shalat. Berdasarkan hadis ini para ahli Fiqih mengatakan bahwa ibadah yang paling utama adalah shalat.

Maksud Shalat pada waktunya bukan mengacu pada ketentuan awal waktu atau akhir waktu shalat. Akan tetapi yang ditekankan adalah menjaga agar jangan sampai shalat di luar waktunya dan jangan sampai meninggalkannya.  Sebab Shalat merupakan amalan pertama yang akan dipertanyakan pertanggungjawabannya di padang mahsyar.

Namun pendapat lain mengatakan bahwa maksud shalat ‘ala waqtiha adalah menyegerakan shalat di awal waktu sebab shalat di awal waktu memiliki keutamaan tersendiri bagi yang mengerjakannya.

Amalan kedua yang paling dicintai Allah adalah berbakti kepada kedua orangtua. Dalam riwayat lain pernah kita dengar ada seorang sahabat yang ingin berjihad tapi dicegah oleh Rasulullah karena  ia memiliki orangtua yang perlu dia jaga.

Pada hadis ini Rasul secara langsung menyebutkan berbakti kepada orangtua sebelum jihad itu adalah pertanda betapa agungnya martabat orangtua, sehingga menyakitinya tidak diragukan lagi merupakan dosa besar.

Amalan ketiga adalah jihad di jalan Allah. Kedudukan jihad dalam agama islam sangat agung, namun sayang banyak yang salah mempersepsikan makna jihad. Menurut Imam Ibnu Daqiq, jihad lebih utama dibandingkan amal lainnya sebab jihad adalah wasilah atau perantara yang dengannya akan tercapai tujuan mulia. Jadi jihad menjadi sesuatu amalan yang agung jika hal yang dituju sejalan dengan nilai-nilai yang diajarankan dalam Islam.

 

Penulis Neneng Maghfiro

https://bincangsyariah.com

 

 

0 komentar:

Posting Komentar