Dua Kata Kunci Ayat
Kelima Alfatihah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah memperkenalkan diri
sebagai Pemilik atau Penguasa Hari Pembalasan (Malik yaum al-din) dalam ayat
keempat, maka ayat kelima: Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in (Hanya Engkaulah
yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan).
Setelah Allah SWT memperkenalkan diri bahwa nanti di
akhirat Allah SWT menekankan diri-Nya sebagai Penguasa hari pembalasan, maka
kembali kita diingatkan untuk mempertegas komitmen tauhid kita kepadanya bahwa
hanya Dialah yang patut disembah dan dimintai pertolongan pada hari tiada
pertolongan selain dari-Nya.
Dalam ayat kelima ini ada dua kata kunci yang amat
penting didalami, yaitu kata ta'abbud (iyyaka na'budu) dan kata isti'anah (wa
iyyaka nasta'in). Dua kata yang selanjutnya disebut konsep ta'abbud-isti'anah
mempunyai makna yang amat dalam. Ta'abbud dapat diartikan sebagai penghambaan
diri secara total kepada Allah SWT, sedangkan isti'anah ialah bentuk
pertolongan Tuhan terhadap hamba yang telah melakukan penghambaan diri secara
total. Ta'abbud merupakan simbol pendakian (taraqqi) seorang hamba menuju
Tuhannya dan isti'anah adalah simbol 'penurunan' (tanazul) Tuhan kepada hamba
yang ber-ta'abud kepada-Nya.
Hal ini mengingatkan kita kepada sebuah hadis qudsi:
"Jika hamba datang kepada-Ku berjalan maka Aku datang kepadanya
berlari." Dalam hadis lain dikatakan, "Barang siapa mendekati-Ku
sejengkal maka Aku mendekatinya sesiku, barang siapa mendekati-Ku sesiku, maka
Kudekatinya sedepah." Di mana ada ta'abbud di situ ada isti'anah.
Ta'abbud bisa mengambil bentuk ibadah formal seperti
ibadah mahdlah, misalnya, shalat lima waktu, puasa, zakat, dan haji: bisa juga
mengambil bentuk ibadah sosial, seperti membantu kaum dhuafa dan memperbanyak
amal jariah. Sedangkan, wujud isti'anah bisa mengambil bentuk berupa karunia
Tuhan berupa kesehatan, kecerdasan, kemerdekaan, kekayaan, anak saleh, keluarga
sakinah, dan lain sebagainya dari Tuhan.
Di dalam ayat lima ini, Allah SWT dengan tegas
mengedepankan konsep ta'abbud baru kemudian konsep isti'anah. Ini menjadi
isyarat buat kita bahwa ta'abbud harus mendahului isti'anah. Tidak ada
isti'anah tanpa diawali ta'abbud. Upaya penghambaan diri secara total baru
pertolongan dari Allah SWT tiba. Ta'abbud merupakan ikhtiar, tugas, dan
kewajiban hamba, sedangkan isti'anah merupakan hak prerogatif Allah SWT.
Oleh: Nasaruddin
Umar, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah
1 komentar:
Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802
Posting Komentar