Keutamaan Membaca
Lafadz La Haula wala Quwwata Illa Billah
LADUNI.ID, Jakarta - Berdzikir kepada Allah SWT merupakan
solusi untuk menenangkan diri memohon jalan keluar dari masalah atau cobaan
yang sedang dihadapi, adapaun dzikir yang sering diucapkan yaitu Lā haula wa lā
quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi atau yang sering disebut lafadz hauqalah,
ada berapa keutamaan yang terkandung di dalam lafadz ini.
PENGERTIAN LAFADZ HAUQALAH DAN ARTIYA
Lafadz Hauqalah adalah istilah dari kalimat “laa hawla wa
laa quwwata illa billah”. Lafadz ini adalah tentang penyerahan diri atas segala
urusan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Tiada daya dan upaya yang bisa
dilakukan manusia kecuali atas kehendak dan kekuasaan Allah subhanahu wa
ta’ala.
Dalam hal ini, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pernah
mengatakan begini,
لاَ
حَوْلَ عَنْ مَعْصِيَةِ اللهِ إِلاَّ بِعِصْمَتِهِ، وَلاَ قُوَّةَ عَلَى طَاعَتِهِ
إِلاَّ بِمَعُوْنَتِهِ
Artinya:
“Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindugan
dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan
pertolongan Allah.”
Selain dari
Ibnu Mas’ud, Imam Nawawi menyebutkan berbagai tafsiran di atas dalam Syarh
Shahih Muslim dan beliau katakan, “Semua tafsiran tersebut hampir sama
maknanya.” (Syarh Shahih Muslim, 17: 26-27).
Berikut ini
adalah lafal hauqalah dan terjemahannya.
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ
إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ
Lā haula wa
lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi
Artinya,
“Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang maha tinggi lagi maha
agung.”
MAKNA
AKIDAH DI DALAM LAFADZ HAUQOLAH
Lafadz
hauqalah adalah kalimat yang mengandung begitu begitu banyak hikmah dan
merupakan kalimat yang sangat mendalam. Kalimat ini adalah kalimat yang agung
di mana artinya menunjukkan penyerahan diri secara penuh dan keikhlasan atas
apa yang dialami oleh manusia adalah semata-mata karena Allah subhanahu wa
ta’ala. Dengan lafadz inilah manusia dapat memiliki prasangka baik kepada Sang
Penciptanya, Allah subhanahu wa ta’ala.
Setidaknya,
terdapat beberapa makna lafadz hauqalah yang bisa dikaitkan dengan keakidahan.
Adapun makna hauqalah secara akidah adalah sebagai berikut.
1. Untuk
Memohon Pertolongan kepada Allah
Hauqolah
merupakan kalimat yang dipergunakan untuk memohon pertolongan kepada Allah.
Maka itu alangkah berhaknya orang yang mengucapkannya mendapatkan pertolongan
dan bantuan dari Allah ta’ala, serta taufiq dan inayah dari-Nya. Demikian pula,
ia akan mendapatkan penjagaan dari Allah ta’ala.
Oleh
karenanya, disyariatkan bagi orang yang hendak keluar rumah untuk mengucapkan
kalimat ini –yakni doa, ‘bismillahi tawakkaltu ‘alallahi la haula wa laa
quwwata illa billah’- agar ia mendapatkan kecukupan, perlindungan, dan petunjuk
serta setan akan lari menjauh darinya. (Hadits shohih riwayat Abu Dawud, no.
5095 & at-Tirmidzi, no. 3426)
2. Lafadz
Pengakuan terhadap Keesaan Allah
Lafadz
hauqalah juga merupakan kalimat yang memiliki kandungan akan pengakuan terhadap
rububiyyah Allah azza wa jalla dan bahwasanya hanya Dia semata Maha menciptakan
alam semesta, Maha mengatur semuanya, dan berbuat segala sesuatu dengan penuh
hikmah di bawah kehendak-Nya. Tiada sesuatu yang terjadi dimuka bumi ini
kecuali dengan izin-Nya.
Oleh karena
itulah, dengan mengucapkan lafadz inilah berarti ia telah berikrar bahwa segala
hal dan perkara tidak lain adalah ada di tangan Allah subhanahu wa ta’ala.
Tiada kuasa baginya atas sesuatu, tiada pula daya dan kekuatan kecuali atas
izin dan taufiq dari Allah. Sebab itulah, setiap manusia setidaknya bisa menyandarkan
diri dan memohon pertolongan hanya kepada Allah semata.
3. Lafadz
tentang Keimanan kepada Allah
Kalimat ini
mengandung keimanan kepada takdir Allah ta’ala. Sebab di dalamnya terkandung
sikap pasrah dan berserah diri kepada Allah semata dan keyakinan bahwa segala
urusan hanya terjadi dengan izin-Nya.
4. Lafadz
yang Mencakup Pengakuan Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah
Orang yang
mengucapkannya pasti mengakui bahwa Robb yang dimaksudkan adalah tempat
bersandar yang tidak membutuhkan siapapun juga. Sebaliknya seluruh makhluk
sangat membutuhkan-Nya. Selain dirinya yang begitu lemah, tiada memiliki daya
dan kekuatan untuk melakukan sesuatu kecuali dengan bantuan dari-Nya.
Begitu juga
Dia tersifati dengan sifat-sifat kesempurnaan, keagungan dan kemuliaan. Sementara
itu selain-Nya pasti memiliki banyak kekurangan dan tidak sempurna. Maka itu,
Dzat yang tersifati dengan kesempurnaan seperti ini sangat berhak untuk
ditujukan kepada-Nya semata permohonan bantuan dan pertolongan.
KEUTAMAAN
MEMBACA HAUQALAH
Ada berapa
keutamaan yang terkandung di dalam lafadz Lā haula wa lā quwwata illā billāhil
‘aliyyil azhīmi, Syekh M Nawawi Al-Bantani menyebutkan sejumlah keutamaan lafal
hauqalah yang dikuitp dari hadits riwayat Ibnu Abid Dunya perihal orang yang
melazimkan pembacaan lafal Lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil
azhīmi.
ومن خواصها ما في فوائد
الشرجي قال ابن أبي الدنيا بسنده إلى النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال من قال كل
يوم لا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم مئة مرة لم يصبه فقر أبدا اهـ
Artinya,
“Salah satu keistimewaan lafal hauqalah ini adalah apa yang disebutkan di dalam
Fawaidus Syarji, yaitu hadits riwayat Ibnu Abid Dunya dengan sanad tersambung
hingga Ras
0 komentar:
Posting Komentar