Wanita Wanita yang
Dirindukan Surga
Siapakah wanita-wanita yang dirindukan oleh surga?
Bagaimanakah sifat-sifat wanita yang dirindukan oleh surga? Apakah setiap
wanita dirindukan oleh surga? Tentu tidak! Tidak semua wanita bisa dirindukan
oleh surga meskipun mereka itu seorang muslimah. Hanya beberapa wanita yang
memenuhi kriteria tertentu saja yang bisa dirindukan oleh surga.
Lantas siapakah dan bagaimanakah sifat-sifat yang harus
dimiliki oleh setiap muslimah supaya menjadi wanita yang dirindukan oleh surga?
Pertama adalah wanita-wanita yang mendidik diri menjadi
wanita salihah
Lalu apa saja yang harus dipenuhi oleh seorang wanita
supaya bisa termasuk menjadi wanita yang salihah? Menilai seorang wanita
menjadi wanita yang salihah tidak bisa dilihat dari satu sudut pandang saja,
melainkan harus kita lihat dari berbagai sudut pandang.
Satu hal yang menjadi barometer wanita bisa dikatakan
sebagai wanita yang salihah adalah kebaikan. Namun, kebaikan di sini bukanlah
kebaikan yang tunggal melainkan kebaikan yang universal. Wanita harus menjadi
wanita yang baik bukan hanya di mata lelaki, namun juga wanita harus baik di
mata Allah.
Kebaikan yang universal adalah kebaikan yang tak terbatas
kepada siapapun.
Dalam diri wanita terdapat beberapa peran yang harus dipergunakan
sebagai konektor untuk menjadi wanita yang salihah
Pertama, wanita sebagai seorang hamba. ingin
menjadi seorang hamba yang salihah? Maka sudah seharusnya seorang hamba berbuat
baik kepada Rabbnya. Dengan cara mengerjakan apa yang diperintahkan dan
menjauhi apa yang dilarangNya.
Contohnya dalam kehidupan sehati-hari adalah kita
menunaikan salat wajib, berbuat baik kepada tetangga, tidak menggunjing orang
lain, tidak suka bergosip, dan masih banyak yang lainnya.
Kedua, wanita sebagai anak. jika ingin menjadi
anak yang salihah maka berbuat baiklah kepada kedua orang tua, berbaktilah
kepada orang tua. Dengan cara tidak melukai perasaanya, tidak membantah apa
yang diperintahkannya selama masih dalam konteks baik dan benar.
Kenapa harus baik dan benar? Karena baik saja belum tentu
benar namun benar sudah pasti baik. Peran ketiga seorang wanita adalah
sebagai istri, istri yang salihah adalah istri yang berbuat baik kepada
suaminya. Dengan cara, mentaati suaminya, memberikan hak-hak suaminya,
menunaikan tugasnya sebagai istri, serta mampu menjaga kehormatannya sebagai
seorang istri.
Peran keempat wanita sebagai ibu, ibu yang baik
adalah ibu yang mengajarkan anak-anaknya untuk dekat dangan Rabbnya, mengenal
Rabbnya dengan baik. Menjadi ibu yang menanamkan nilai-nilai agama sejak anak
masih kecil.
Kelima, wanita sebagai menantu, wanita yang
salihah adalah bukan hanya yang baik pada kedua orang tua kandungnya; tetapi
wanita yang mampu untuk berbuat baik pada mertuanya. Keenam, wanita sebagai
bagian dari lingkungan masyarakat, menjadi wanita yang baik bukan hanya
pada tatanan hidup berkeluarga namun dalam lingkungan sosial pun wanita harus
mampu untuk berbuat baik.
Dengan menjalankan keenam perannya ini dengan baik, maka
seorang wanita bisa dikatakan memiliki kebaikan yang universal.
Kedua, sifat wanita yang dirindukan oleh surga adalah wanita
yang menjaga lisannya
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “Seorang laki-laki
berkata, “Wahai Rasulullah, ada seorang perempuan yang terkenal dengan banyak
melaksanakan salat, puasa, dan sedekah, hanya saja ia menyakiti tetangganya
dengan lisannya.
Beliau bersabda, “Ia di neraka.” Laki-laki itu berkata,
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya ada seorang perempuan yang terkenal dengan
sedikit puasa, sedekah, dan salatnya. Ia hanya sedekah dengan sepotong keju,
tetapi ia tidak menyakiti tetangganya dengan lisannya.” Maka beliau bersabda,
“Ia di surga.” (H.R. Ahmad)
Hadis ini seharusnya menjadi bahan renungan mendalam
untuk setiap muslimah agar terus menjaga lisannya dari menyakiti orang-orang
yang berada di sekitarnya. Menjadi wanita merupakan hal yang susah-susah
gampang, karena disatu sisi wanita dalam sehari sanggup untuk mengeluarkan kata
hingga 20.000 kata perhari sedangkan laki-laki hanya sanggup untuk mengeluarkan
kata 7.000 per hari.
Tapi di sisi lain, kita sebagai wanita diperintahkan
untuk menjaga lisan supaya berbicara secukupnya, tidak berlebihan. Seperti yang
penulis tanamkan dalam diri “jika berbicara satu kata saja sudah cukup mengapa
harus berbicara dua kata.”
Ketiga, sifat wanita yang dirindukan oleh surga adalah wanita-wanita
yang menutup auratnya
Di abad ke 21 sekarang ini pembahasan tentang menutup
aurat menjadi pembahasan yang sangat urgent. Pasalnya fakta bisa kita lihat
secara langsung terlebih lagi di kalangan remaja; gaya berpakaian atau
lifestyle remaja sekarang lebih banyak tidak sesuai dengan tuntunan syariat.
Bisa kita saksikan secara langsung ditempat
masing-masing, kita bisa melihat wanita-wanita yang berpakaian, tapi telanjang.
Wanita-wanita yang berpakaian hanya karena bagusnya saja tanpa mempertimbangkan
apakah pakaian yang dikenakan sudah mampu menutup auratnya atau belum, yang
berpakaian tapi transparan.
Gaya berpakaian seperti ini bukanlah seperti yang
diperintahkan oleh syariat. Pakaian yang baik dan mampu menutup aurat seperti
yang diperintahkan oleh syariat adalah pakaian yang longgar dalam artian tidak
ketat; pakaian yang tidak transparan, yang tidak minim kain, serta pakaian yang
tidak menyerupai kaum laki-laki.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata
bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang
belum pernah aku lihat suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk
memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang,
berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita
seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun
baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
Keempat, wanita yang dirindukan oleh surga adalah wanita-wanita
yang taat pada suaminya
Dalam sebuah hadis dijelaskan; “Jika seorang wanita
menjaga salat lima waktu, juga berpuasa sebulan (pada bulan Ramadan),
betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada
suaminya; maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah
ke dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad)
0 komentar:
Posting Komentar