Pentingnya
Menanamkan Sifat Qana'ah Dalam Diri
BANGKAPOS.COM,BANGKA--- Manusia adalah makhluk yang
paling sempurna diciptakan Allah sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi.
Amalan hati atau kualitas batin yang terdapat pada diri
seseorang sangatlah penting dalam meraih ridha Allah.
Namun Kendati demikian manusia adalah makhluk yang
menjadi muara dari kesalahan, kekhilafan, kealpaan dan juga lupa.
Bertaubat kepada Allah menjadi sebaik-baiknya penebus
kesalahan dan dosa yang pernah diperbuat.
Hal ini disampaikan oleh Ustaz H M Kurnia Lc MA, Ketua
Alumni Al Azhar Mesir, Bangka Belitung.
Sebagaimana Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda;
كُلُّ
بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ.
“Setiap
anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan
adalah yang bertaubat”. (HR. Tirmidzi, 2499)
Dikatakan
Ustaz Kurnia di antara kesalahan yang banyak dilakukan manusia saat ini adalah
tidak adanya sifat qana'ah dalam hidupnya. Sehingga lebih cenderung memiliki
sifat tamak dan serakah, serta tidak pernah merasa cukup padahal pemberian
Allah sangatlah banyak.
Qana'ah
berasal dari bahasa Arab yaitu qani'a-qani'atan. Secara etimologi memiliki
makna merasa cukup atau rela.
Sedangkan
menurut terminologi qana'ah adalah merasa cukup dan rela menerima atas apa yang
diberikan atau dikaruniakan Allah kepadanya. Dengan istilah lain bahwa qana'ah
bermakna seseorang rela dan berserah diri atas apa yang ditakdirkan Allah tanpa
ada rasa mengeluh dan marah.
Sifat
qana'ah bisa digambarkan dengan keyakinan bahwa apa yang telah diberikan Allah
itu adalah takdir yang terbaik menurut ketetapan Allah.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam
bersabda;
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ هُدِىَ
إِلَى الإِسْلاَمِ وَرُزِقَ الْكَفَافَ وَقَنِعَ بِهِ
”Sungguh
beruntung orang yang diberi petunjuk dalam Islam, diberi rizki yang cukup, dan
qana’ah (merasa cukup) dengan rizki tersebut.” (HR. Ibnu Majah, No. 4138)
Hadits di
atas adalah dasar yang kuat bagi setiap Muslim untuk memiliki sifat qana'ah
sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah.
"Karena
setiap rezeki yang diberikan Allah wajib disyukuri. Bagi orang yang pandai
bersyukur atas setiap nikmat pemberian Allah maka hatinya akan menjadi
lapang," tutur Ustaz Kurnia.
Bahkan saat
pagi hari, bagi seorang Muslim yang mengawalinya dengan rasa syukur dan merasa
cukup atas nikmat Allah maka seolah baginya telah memiliki dunia dan seisinya.
Dari
’Ubaidillah bin Mihshan Al Anshary dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam, Beliau bersabda;
مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ
آمِنًا فِى سِرْبِهِ مُعَافًى فِى جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا
حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا
“Barangsiapa
di antara kalian mendapatkan rasa aman di rumahnya (pada diri, keluarga dan
masyarakatnya), diberikan kesehatan badan, dan memiliki makanan pokok pada hari
itu di rumahnya, maka seakan-akan dunia telah terkumpul pada dirinya.” (HR.
Tirmidzi no. 2346).
Ada
beberapa ciri-ciri perilaku seorang Muslim yang menujukkan sifat qana'ah, di
antaranya;
1. Hidup
dalam keadaan apa adanya, dan rela atas pemberian Allah dengan penuh rasa
syukur.
2. Merasa
cukup tanpa mengeluh atas apa yang sudah ditakdirkan Allah baginya.
3. Meyakini
dalam hati bahwa kekayaan itu buka hanya harta saja, tetapi kelapangan hati
juga merupakan kekayaan yang sangat berharga.
Sebagaimana
sabda Rasulullah yang artinya; “Bukanlah kekayaan itu karena banyak harta
benda, tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kekayaan hati” (HR. Bukhari
Muslim)
4. Sabar
dan tabah dalam menjalani setiap ikhtiar untuk memperbaiki kehidupan dengan
mendapatkan ridha Allah Ta'ala.
Dalam
kehidupan sehari-hari ada beberapa cara untuk mengaplikasikan sifat qana'ah
dalam pribadi Muslim, begitu pula bisa diajarkan kepada anak-anak, yaitu;
selalu bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberi oleh Allah,
tidak merasa iri dengki kepada orang lain, hidup sederhana dan bersahaja serta
lebih cenderung menyesuaikan diri dengan kemampuannya, maksimalkan ikhtiar
untuk meraih sesuatu dengan cara yang benar, tidak mudah kecewa, menyerah dan
putus asa apabila sesuatu yang dikejar namun belum berhasil didapatkan, dan
terakhir memiliki keyakinan yang tinggi bahwa setiap pemberian Allah adalah
sebuah takdir yang terbaik bagi hamba menurut Allah Ta'ala.
Banyak
hikmah yang tersirat di balik sifat qana'ah, di antaranya;
1. Adanya
rasa ketenangan dalam jiwa karena selalu merasa cukup atas setiap anugerah
pemberian Allah.
2.
Terhindar dari sifat iri dan dengki saat melihat orang lain mendapatkan nikmat
rezeki dari Allah.
3. Akan
melahirkan sifat sabar dalam menjalani kehidupan sehingga selalu berbaik sangka
pada ketetapan Allah.
4.
Terhindar dari rasa takut dan khawatir atas cobaan hidup karena meyakini bahwa
rahmat Allah jauh lebih luas dari segala sesuatu.
5.
Mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang harmonis karena masing-masing hidup
penuh dengan rasa cukup tanpa ada kebencian kepada orang lain.
Di bulan
Ramadan ini menjadi momentum yang tepat juga untuk melatih sifat qana'ah dalam
menjalani kehidupan.
Sehingga
apapun keadaan yang terjadi saat ini selalu dihadapi dengan rasa cukup, penuh
syukur dan sabar yang tidak berbatas.
Semoga
Allah jadikan sifat qana'ah ada dalam diri kita dan anak keturunan kita
sebagaimana mengikuti sifat yang mulia Baginda Rasulullah Shollahu 'alaihi wa
sallam, aamiin.
Penulis: Sela Agustika | Editor: nurhayati
0 komentar:
Posting Komentar