Keutamaan dan
Keistimewaan Bulan Muharram
Dalam kalender Hijriyah terdapat empat bulan haram, yakni
Dzulqaidah, Dzulhijah, Muharram, dan Rajab. Disebut haram karena keempat bulan
itu sangat dihormati, dan umat Islam dilarang berperang di dalamnya.
Muharram yang berarti diharamkan atau yang sangat
dihormati, memang merupakan bulan gencatan senjata atau bulan perdamaian. Hal
ini menunjukkan bahwa umat Islam di manapun harus selalu bersikap damai, tidak
boleh mengobarkan api peperangan jika tidak diperangi terlebih dahulu.
Seyogianya, umat Islam menghormati dan memaknai Muharram
dengan spirit penuh perdamaian dan kerukunan. Sebab, Nabi Muhammad SAW pada
khutbah haji wada-yang juga di bulan haram, mewanti-wanti umatnya agar tidak
saling bermusuhan, bertindak kekerasan, atau berperang satu sama lain.
Esensi dari spirit Muharram adalah pengendalian diri demi
terciptanya kedamaian dan ketenteraman hidup, baik secara fisik, sosial, maupun
spiritual. Karena itu, di bulan Muharram Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya
untuk berpuasa sunah: Asyura (puasa pada hari kesepuluh di bulan ini).
Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, “Puasa yang paling
utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Muharam. Dan, shalat yang paling
utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Ibnu Abbas berkata, “Aku tak melihat Rasulullah SAW
mengintensifkan puasanya selain Ramadhan, kecuali puasa Asyura.” (HR Bukhari).
Dalam hadis lain yang diriwayatkan dari Abi Qatadah, Nabi SAW bersabda, “Puasa
Asyura itu dapat menghapus dosa tahun sebelumnya.” (HR Muslim).
Melalui puasa sunah itulah, umat Islam dilatih dan
dibiasakan untuk dapat menahan diri agar tidak mudah dijajah oleh hawa nafsu,
termasuk nafsu dendam dan amarah, sehingga perdamaian dan ketenteraman hidup
dapat diwujudkan dalam pluralitas berbangsa dan bernegara.
Puasa sunah di bulan Muharam agaknya juga harus menjadi
momentum islah bagi semua pihak. Agar perdamaian dan ketentramaan terwujud,
Muharam juga harus dimaknai sebagai bulan antimaksiat, yakni dengan menjauhi
larangan-larangan Allah SWT, seperti fitnah, pornoaksi, pornografi, judi,
korupsi, teror, dan narkoba.
Muharram juga penting dijadikan sebagai bulan keselamatan
bersama dengan menghindarkan diri dari kemungkinan terjadinya kecelakaan yang
dapat menyengsarakan manusia, baik di darat, laut, maupun di udara.
Red: Elba Damhuri
Oleh Muhbib Abdul
Wahab
0 komentar:
Posting Komentar