Lima Hal yang Wajib
Dijaga dalam Islam
Dalam Islam ada lima hal yang harus dijaga oleh setiap
muslim sebagai bagian dari syariat yang telah Allah perintahkan atau biasa
disebut dharuriyyatul khams.
Islam dibangun atas dasar tauhid, dan ruhnya adalah keikhlasan
sedang syiarnya adalah toleransi dan persaudaraan.
Berikut 5 hal yang wajib dijaga dalam Islam :
1. Hifdzud Dien (Menjaga Agama) :
Hal utama yang wajib dijaga setiap muslim adalah menjaga
agamanya, apalagi tugas utama diciptakannya manusia adalah untuk beribadah
kepadaNya. Cobalah kita membuka lembaran-lembaran Al Qur’an dan kita jumpai
pada surat Adz Dzariyat ayat 56.
Allah Ta’ala berfirman :
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)
Esensi dari ayat tersebut yakni bahwa kita berkewajiban
untuk menjaga agamaNya dengan baik. Menjalankan segala perintahNya dan menjauhi
segala laranganNya.
2. Hifdzun Nafs (Menjaga Diri) :
Dengan tegas Alloh subhanahu wa ta’ala telah mengharamkan
membunuh bahkan mengancam pelakunya dengan ancaman yang sangat tegas, kekal
dalam Neraka Jahanam, mendapatkan murka dan laknat Alloh.
Allah ta’ala berfirman :
“Dan barang siapa yang membunuh seorang mu’min dengan
sengaja maka balasannya ialah Jahanam, ia kekal di dalamnya dan Allah murka
kepadanya, dan melaknatinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (QS. An
Nisa: 93)
Selain menjaga diri orang lain, dalam Islam juga
diwajibkan menjaga dirinya sendiri.
Sebab badan dan nyawa ini bukan milik kita seutuhnya
melainkan titipan, amanah, milik Allah sepenuhnya, kita wajib menjaganya.
Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda tentang
penjagaan terhadap jiwa :
“Barangsiapa yang menjatuhkan dirinya dari gunung lalu
dia membunuh dirinya (mati buruh diri), maka dia akan berada dalam Neraka
Jahannam dalam keadaan melemparkan diri selama-lamanya”. [HR Imam Bukhari].
3. Hifdzun Nasl (Menjaga Keturunan) :
Umat Islam berkewajiban untuk menjaga keturunan yang
jelas nasabnya.
Allah subhanahu wata’ala berfirman :
Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara
kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang
lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan
memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi
Maha Mengetahui [An-Nur/24:32 ].
Selain itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
bersabda :
Wahai para pemuda, barang siapa yang telah sanggup untuk
menikah maka menikahlah, dan barang siapa belum mampu, hendaknya ia berpuasa,
karena puasa itu sebagai perisai (HR. Bukhari & Muslim).
4. Hifdzun Mal (Menjaga Harta) :
Umat Islam diharuskan untuk memelihara hartanya melalui
kasab atau usaha yang halal. Sehingga harta yang diperolehnya menjadi berkah
dalam kehidupannya dan mendapat ridho dari Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :
“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang
belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang
dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan” [An-Nisâ‘/4 : 5]
Dalam syariatNya ini juga terdapat larangan untuk
melakukan perbuatan pemborosan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan janganlah kamu menghambur- hamburkan (hartamu)
secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan,
dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya”. [Al-Isrâ : 26-27]
5. Hifdzun Aql (Menjaga Akal) :
Umat Islam diharuskan menjaga akal yang sehat dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga berwajiban untuk mencari ilmu dan pengetahuan
untuk mendapatkan wawasan yang cukup sebagai bekal dalam mengarungi kehidupan
dan terhindar dari godaan dunia.
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
Dialah yang menjadikan kalian memiliki pendengaran,
penglihatan, dan hati, supaya kalian bersyukur [an-Nahl/16:78]
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam
sabdanya :
Barangsiapa yang Allâh kehendaki kebaikan padanya, maka
Dia akan dipahamkan dalam agamanya. [HR. Bukhâri, no. 69; Muslim, no.1719]
Semoga Allah Azza wa Jalla memberikan kemudahan kepada
kaum Muslimin lainnya untuk memahaminya, sehingga semakin menambah dan
mengokohkan keyakinan terhadap kebenaran din, agama yang haq ini. Aamiin
Allahumma Aamiin. (Red)
0 komentar:
Posting Komentar