Mudah Mendapat Pertolongan Allah, Amalkan Dzikir Usai
Melaksanakan Sholat
Dicky Aditya
GALAMEDIA - Dzikir bakal menguatkan seorang muslim dalam
ibadah. Hati akan terasa tenang dan mudah mendapatkan pertolongan Allah.
Dzikir setelah shalat adalah di antara dzikir yang mesti
kita amalkan. Seusai shalat tidak langsung berdiri melainkan merutinkan
beristighfar dan bacaan dzikir lainnya.
Bacaan tersebut seperti berikut:
1.
أَسْتَغْفِرُ
اللهَ (3x)
اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ،
تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ.
Astaghfirullah
(3x). Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal jalaali wal
ikrom.
“Aku minta
ampun kepada Allah,” (3x). Lantas membaca: “Ya Allah, Engkau pemberi
keselamatan, dan dariMu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik
Keagungan dan Kemuliaan” (HR. Muslim no. 591).
2.
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا
مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku
wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir. Allahumma laa maani’a lima
a’thoita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfau dzal jaddi minkal jaddu.
“Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha
Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau
berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna
kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya yang
menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan” (HR. Bukhari
no.6615, Muslim no.593).
3.
لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ
بِاللهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ، وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ، لَهُ
النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ
اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
Laa ilaha
illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli
syai-in qodiir. Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa
na’budu illa iyyah. Lahun ni’mah wa lahul fadhl wa lahuts tsanaaul hasan. Laa
ilaha illallah mukhlishiina lahud diin wa law karihal kaafiruun.
“Tiada Rabb
(yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya.
BagiNya kerajaan dan pujaan. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya
dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada Rabb (yang hak disembah)
kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepadaNya. Bagi-Nya nikmat,
anugerah dan pujaan yang baik. Tiada Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah,
dengan memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun orang-orang kafir sama benci”
(HR. Muslim, no. 594).
4.
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ
لِلَّهِ وَاللهُ أَكْبَرُ (33 ×) لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ،
لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar (33 x). Laa
ilaha illallah wahda, laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala
kulli syai-in qodiir.
“Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, dan Allah Maha
Besar (33 x). Tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha
Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan. BagiNya pujaan. Dia-lah Yang
Mahakuasa atas segala sesuatu” (HR. Muslim no. 597).
5.
Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setiap
selesai shalat (fardhu) (HR. Abu Daud no. 1523, dishahikan Al Albani dalam
Shahih Abu Daud).
6.
Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat (fardhu) (HR. An
Nasa-i no. 9928, Ath Thabrani no.7532, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al
Jami’ no.6464).
7.
لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. 10× بعد صلاة
المغرب والصبح
Laa ilaha
illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumiit wa
huwa ‘ala kulli syai-in qodiir .
“Tiada Rabb yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha
Esa, tiada sekutu bagiNya, bagiNya kerajaan, bagi-Nya segala puja. Dia-lah yang
menghidupkan (orang yang sudah mati atau memberi roh janin yang akan
dilahirkan) dan yang mematikan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.”
(Dibaca 10 x setiap sesudah shalat Maghrib dan Subuh).
8.
اَللَّهُمَّ
إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allahumma
inni as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyiba, wa ‘amalan mutaqobbala.
“Ya Allah,
sesungguhnya aku mohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan
amal yang diterima.” (Dibaca setelah salam shalat Shubuh) (HR. Ibnu Majah no.
762, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah).***
Editor: Dicky Aditya
https://galamedia.pikiran-rakyat.com
0 komentar:
Posting Komentar