Seperti Inilah
Tanda tandanya Allah SWT Mencintai Hamba Muslim
Allah SWT memiliki sifat Al-Mahabbah (cinta), yakni Allah
mencintai hamba-Nya yang beriman dan bertakwa. Namun, cinta-Nya tidak seperti
cintanya makhluk dan cinta Allah itu telah dibuktikan di dalam kitab dan
hadits.
DARA – Setiap umat Muslim tentu mengharapkan keridhaan
serta kasih sayang dari Allah. Karena, sejatinya tidak ada kebahagiaan yang
dicari setiap hamba selain dicintai Sang Pencipta-Nya. Seperti dikutip dari
laman alukah, tanda-tanda cinta Allah kepada seorang hamba setidaknya ada lima
yaitu sebagai berikut.
Pertama, yaitu diterima di bumi
Saat dicinta Allah SWT, maka seorang hamba akan
mendapatkan penerimaan di muka bumi ini. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW
bersabda:
إذا أحبَّ
الله العبدَ نادى جبريل: إن الله يحبُّ فلانًا فأحبِبْه، فيحبه جبريل، فينادي
جبريل في أهل السماء: إن الله يحب فلانًا فأحِبُّوه، فيحبه أهل السماء، ثم يوضع له
القبول في الأرض
“Apabila
Allah mencintai seorang hamba maka Dia menyuruh Jibril. Sesungguhnya Allah
mencintai Fulan maka cintailah dia, maka Jibril pun mencintainya. Lalu Jibril
menyeru penduduk langit, ”Sesungguhnya Allah mencintai si fulan maka cintailah
dia, maka penduduk langit pun mencintainya, kemudian menjadi orang yang
diterima di muka bumi.” (HR Al Bukhari).
, diberikan
pemahaman dan pengamalan agama
Jika Allah
mencintai seorang hamba, maka Allah akan memberikan agama kepadanya. Sehingga,
dia pun akan mudah melakukan perbuatan baik dan jauh dari perbuatan dosa.
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ
يُعْطِي الدُّنْيَا مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لَا يُحِبُّ وَلَا يُعْطِي الدِّينَ
إِلَّا لِمَنْ أَحَبَّ فَمَنْ أَعْطَاهُ اللَّهُ الدِّينَ فَقَدْ أَحَبَّهُ
”Sesungguhnya
Allah Azza wa Jalla memberikan dunia kepada orang yang dicintai dan kepada yang
tidak dicintai, namun tidak memberikan agama kecuali kepada orang yang
dicintai-Nya. Maka, barangsiapa yang Allah berikan agama, berarti Allah
mencintainya.” (HR Ahmad).
Allah akan
mengisi lidah orang yang dicintainya dengan dzikir dan mengisi anggota tubuhnya
dengan ketaatan, menghiburnya, serta menghindarkan dari kelalaian. Dengan
demikian, hamba yang dicintainya tersebut akan selalu terhubung dengan Allah.
Ketiga, memenuhi segala permintaannya
Jika Allah
sudah mencintai hamba-Nya, maka Allah akan memenuhi semua permintaannya dan
akan melindunginya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ:
مَنْ عَادَى لِي وَلِيَّاً فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالحَرْبِ. وَمَا تَقَرَّبَ إِلِيَّ
عَبْدِيْ بِشَيءٍ أَحَبَّ إِلِيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ. ولايَزَالُ
عَبْدِيْ يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا
أَحْبَبتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِيْ يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِيْ
يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِيْ
بِهَا. وَلَئِنْ سَأَلَنِيْ لأُعطِيَنَّهُ، وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِيْ
لأُعِيْذَنَّهُ
“Sesungguhnya
Allah berfirman: Barangsiapa yang memusuhi wali- Ku, sungguh Aku mengumumkan
perang kepadanya. Tidaklah Hamba-Ku mendekat kepada- Ku dengan sesuatu yang
lebih Aku cintai dari pada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak
henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan Ibadah-Ibadah Sunnah hingga Aku
mencintainya.
Jika Aku
telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar,
menjadi penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang
dia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang dia gunakan untuk berjalan.
Jika dia meminta kepada-Ku, Aku pasti memberinya. Dan jika dia meminta
perlindungan kepada-Ku, Aku pasti melindunginya.” (HR Al Bukhari).
Keempat, memberikan cobaan untuk
menyucikannya dari dosa dan perbuatan buruk.
Jika Allah
mencintai hambanya, maka Allah akan memberikan cobaan atau ujian kepadanya.
Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda:
إن عِظَم الجزاء مع عظم البلاء،
وإن الله تعالى إذا أحَبَّ قومًا ابتلاهم، فمَن رضي فله الرضا، ومَن سخِط فله
السخط
“Sesungguhnya
besarnya balasan disertai besarnya bala, dan apabila Allah SWT mencintai suatu
kaum Dia memberi cobaan kepada mereka. Maka siapa yang ridha maka baginya ridha
dan siapa yang marah maka baginya kemarahan.” ( HR Bukhari)
Kelima, dibukakan pintu amal saleh sebelum
meninggal
إذا أراد الله بعبدٍ خيرًا،
استعمله قبل موته، فسأل رجلٌ من القوم: ما استعمله؟ قال: يهديه الله تبارك وتعالى
إلى العمل الصالح قبل موته، ثم يقبضه عليه
Artinya:
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan jadikan
dia beramal, lalu dikatakan: apakah maksud dijadikan beramal itu? Beliau
bersabda, “Allah bukakan untuknya amalan saleh sebelum meninggalnya, sehingga
orang-orang yang berada di sekitarnya ridha kepadanya.” (HR Ahmad dan Al
Hakim).***
Editor: denkur
0 komentar:
Posting Komentar