14 Bacaan Istighfar
untuk Taubat dan Keutamaannya
Bacaan istighfar atau astagfirullah adalah bacaan doa
meminta maaf dan memohon ampun kepada Allah SWT bagi umat Islam.
Istighfar perlu dihafal karena setiap manusia pasti tidak
luput dari dosa, baik yang disengaja maupun tidak. Ketika seseorang melakukan
perbuatan dosa, biasanya hatinya tidak tenang karena dibayangi ketakutan dan
perasaan bersalah.
Oleh sebab itu, jika seseorang merasa berdosa, hendaknya
ia segera bertaubat kepada Allah SWT dan berjanji untuk tidak mengulanginya.
Salah satu bentuk ikhtiar untuk memohon ampunan Allah adalah dengan membaca
istighfar.
Lantas, apa pengertian istighfar dan bagaimana hukumnya?
Simak pembahasannya berikut!
Pengertian Istighfar dan Hukumnya
Mengutip buku Fikih Istighfar oleh Syaikh Ismail
Al-Muqaddam (2014), istighfar adalah permohonan kepada Allah agar dosa
seseorang ditutupi dan agar dirinya dilindungi dari siksaan.
Di antara Asmaul Husna atau nama-nama Allah yang paling
mulia, ada Al Ghaffar dan Al Ghafur. Maknanya Allah adalah Dzat yang menutupi
aib hamba-hamba Nya dan maha mengampuni dosa.
Oleh sebab itu setiap Muslim hendaknya memohon ampunan
kepada-Sang Pencipta, meskipun merasa dosa yang diperbuat teramat banyak.
Bahkan Nabi Muhammad SAW beristighfar sebanyak 70 hingga 100 kali dalam sehari.
Rasulullah SAW bersabda, "Aku adalah orang yang
paling bertakwa dan paling mengetahui tentang Allah. Namun, aku beristighfar
kepada Allah sehari semalam lebih dari tujuh puluh kali."
Dalam riwayat lain disebutkan, "Hatiku bisa berkabut
dan aku beristighfar kepada Allah seratus kali dalam sehari."
Terkait hukumnya, hukum awal istighfar adalah dianjurkan.
Namun hukumnya bisa menjadi wajib, misalnya istighfar untuk maksiat tertentu.
Atau bahkan bisa menjadi haram, misalnya istighfar untuk
orang kafir. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat At Taubah ayat 113 yang
artinya:
“Tidak pantas bagi Nabi dan orang-orang yang beriman
memohonkan ampunan (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, sekalipun
orang-orang itu kaum kerabat(nya), setelah jelas bagi mereka, bahwa orang-orang
musyrik itu penghuni neraka Jahanam.”
Bacaan Istighfar yang Diajarkan Rasulullah SAW
Sebagai uswatun hasanah atau teladan yang baik,
Rasulullah mengajarkan sejumlah bacaan istighfar supaya diamalkan oleh umatnya.
Berikut adalah beberapa lafal istighfar untuk memohon
ampunan Allah mengutip buku Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa oleh Ustadz
Ali Amrin al-Qurawy (2018) dan buku Ya Allah Mudahkan Rezeki dan Jodohku karya
Ustadz Ahmad Sobiriyanto (2018):
1. Istighfar Pendek
Astaghfirullah
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah”
Atau bisa juga mengucapkan:
اَسْتَغْفِرُاللهَ
الْعَظِيْمَ
Astaghfirullah
hal adzim
Artinya:
"Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung"
2.
Istighfar Penghapus Dosa
أستغفر الله الذي لا إله إلا
هو الحي القيوم و أتوب إليه
Astaghfirullah,
alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaih.
“Aku
memohon ampun kepada Allah, Dzat yang tidak ada sesembahan kecuali Dia. Yang
Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri. Dan aku bertaubat kepada-Nya.”
3.
Istighfar Rasulullah di Akhir Masa Hidupnya
Dalam
Shahih Bukhari dan Muslim, disebutkan lafazh istighfar yang banyak dibaca
Rasulullah SAW pada akhir masa hidupnya, yaitu:
Subhaanallaahu
wa bihamdihi, astaghfirullaaha wa atuubu ilaih.
Artinya:
"Maha Suci Allah, dan dengan memuji-Nya. Aku memohon ampun kepada Allah
dan bertaubat kepada-Nya." (HR. Bukhari dan Muslim).
4.
Istighfar Memohon Ampunan
Allahumma
maghfiratuka awsa'u min dzunuubi wa rahmatuka arjuu min 'amalii
Artinya:
“Wahai Tuhanku, ampunan- Mu sesungguhnya lebih luas dari dosa-dosaku dan
rahmat-Mu lebih kuharapkan dari amalku sendiri.”
5.
Istighfar Untuk Taubat
Rabbighfirlii
wa tub 'alayya innaka antat tawwaabur rahiim
Artinya:
“Wahai Tuhanku, ampunilah kiranya aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya
Engkaulah Tuhan Yang Maha Menerima Taubat lagi Maha Pengasih.”
6. Doa
istighfar kaffaratul majlis
Subhanaka,
allahumma wa bihamdika, asyhadu allaa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa
atuubu ilaika.
Artinya:
"Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji- Mu, aku bersaksi bahwa
tiada Tuhan yang berhak dübadahi dengan benar selain Engkau. Aku memohon ampun
dan bertaubat kepada-Mu." (HR. Abu Dawud, Nasa'i, Thabrani, dan Hakım).
7. Doa
Istighfar Saat Sholat
Abu Bakar
ra berkata kepada Rasulullah SAW, “Ajarkanlah kepadaku doa untuk aku baca di
dalam sholatku”. Nabi Muhammad SAW menjawab:
Allaahumma
innii zhalamtu nafsii zhulman katsiiran wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta
faghfirlii maghfiratan min 'indika warhamnii innaka antal ghafuurur rahiimu.
Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku dengan kezhaliman yang
banyak, sedangkan tidak ada yang mengampuni kecuali Engkau, maka ampunilah aku
dengan pengampunan-Mu dan kasihanilah aku. Sesungguhnya, Engkau adalah Maha
Pengampun dan Maha Pemberi rahmat." (HR. Bukhari dan Muslim).
8. Doa
Sayyidul Istighfar
Terdapat
istighfar pamungkas yakni sayyid al-istighfar yang sangat dianjurkan
Rasulullah. Berikut adalah bacaannya seperti yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dan Muslim:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ
إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ
وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ
بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ
يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma
anta Rabbi, La Ilaha illa anta, Khalaqtani wa ana abduka, wa ana ‘ala ahdika wa
wa’dika, mas tatha’tu, audzu bika min syarri ma shana’tu, abu’u laka bi
ni’matika wa abu’u laka bi dzanbi, faghfir li , fainnahu la yaghfirudz dzunuba
illa anta.
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Pemeliharaku. Tiada sesembahan kecuali Engkau. Engkau
ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Dan aku berada pada kesepakatan dan
perjanjian dengan-Mu, semampuku. Aku berlindung kepada Engkau dari keburukan
yang aku perbuat. Aku bertaubat kepada-Mu dengan karunia-Mu dan aku bertaubat
kepada-Mu dengan dosaku. Maka, ampunilah aku karena tiada yang mampu mengampuni
dosa kecuali Engkau.”
Bacaan
Istighfar Para Nabi
1.
Istighfar Nabi Adam AS
Rabbanaa
zhalamnaa anfusanaa wa illam taghfir lanaa wa tarhamnaa lanakuunanna minal
khaasiriin.
Artinya:
"...Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri; dan jika
Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah
kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS. al-A'raaf [7]:23).
2.
Istighfar Nabi Nuh AS
Rabbi
innii a'uudzubika an as-alaka maa laisa lii bihii 'ilmun wa illaa taghfirlii wa
tarhamnii akun minalkhaasiriin.
Artinya:
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada
Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakikat)nya. Dan sekiranya Engkau
tidak memberi ampun kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku,
niscaya aku akan termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Huud [11]: 47).
Bisa pula dengan
membaca,
Rabbighfirlii
wa liwaalidayya wa liman dakhala baitii mu'minan wa lil mu'minaati wa laa
tazidizh zhaalimiina illaa tabaara.
Artinya:
"Ya Tuhanku, ampunilah aku, kedua orang tuaku, orang yang masuk ke rumahku
dengan beriman dan semua orang yang beriman, laki-laki dan perempuan; dan
janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang bagi orang-orang yang zalim itu
selain kebinasaan".
3.
Istighfar Nabi Ibrahim AS
Rabbanaa
waj'alnaa muslimaini laka wa min dzurriyyatinaa ummatan muslimatan laka wa
arinaa manaasikanaa watub 'alainaa innaka antat tawwaabur rahiim.
Artinya:
"Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada
Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada
Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji
kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang." (QS. al-Baqarah [2]: 128).
4.
Istighfar Nabi Musa AS
Rabbighfirlii
waliakhii wa adkhilnaa fii rahmatika wa anta arhamur raahimiin.
Artinya:
"Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam
rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang."
(QS. al-A'raaf [7]: 151).
5.
Istighfar Nabi Yunus AS
Laa
ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiin.
Artinya:
"Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku
termasuk orang-orang yang zhalim." (QS. al-Anbiyaa' [21]: 87).
6. Doa
Istighfar Nabi Muhammad AS
Rabbanaa
laa tuaakhidznaa in nasiinaa aw akhtha'na.
Rabbanaa wa laa tahmil 'alainaa ishran kamaa hamaltahuu 'alal ladziina
min qablinaa. Rabbanaa wa laa
tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bihi wa'fu 'annaa waghfirlanaa warhamnaa
anta maulaanaa fanshurnaa 'alal qaumil kaafiriina.
Artinya:"Ya
Tuhan kami, janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya
Tuhan kami, janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah
engkau bebankan kepada kami sesuatu yang tak sanggup kami terimanya. Beri
maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami
tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al-Baqarah [2]: 286).
Keutamaan
Istighfar
Mengutip
buku Nikmatnya Istighfar oleh Mahmud Asy-Syafrowi (2010), istighfar memiliki
sejumlah keutamaan yang luar biasa, di antaranya:
1. Dosa
akan Diampuni
Seseorang
yang kerap membaca istighfar dengan niat hati memperoleh pengampunan dari Allah
niscaya dosa-dosanya akan dihapuskan. Riwayat ini disampaikan oleh Imam
al-Baihaqi dan Ibn Abi ad-Dunya dari Anas bin Malik RA.
“Tidaklah
seorang hamba beristighfar 70 kali sehari, kecuali Allah akan ampuni 700 jenis
dosa (kecil), sebab tiap harinya seseorang itu sejatinya melakukan lebih dari
700 jenis dosa kecil.”
Terdapat
perbedaan pandangan tentang berapa kali Rasulullah membaca istighfar dalam
sehari. Riwayat Imam Muslim, Ahmad, dan at-Thabrani mengabarkan bahwa Nabi
Muhammad beristighfar 100 kali.
2.
Memberikan Ketenangan Hati
Selain
memperoleh pengampunan, Allah juga akan memberikan ketenangan hati dan pikiran
pada hamba-Nya yang taubat dengan mengucap istighfar. Dalam Hadist Riwayat
Ahmad dari Ibnu Abbas, Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Barang
siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap
kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rizki dari arah yang
tidak disangka-sangka."
3. Dicintai
Allah SWT
Orang yang
tidak pernah meninggalkan istighfar juga menjadi golongan yang dicintai Allah
SWT. Rasulullah SAW bersabda,
"Jika
kalian mampu untuk memperbanyak istighfar maka lakukanlah. Sesungguhnya tidak
ada sesuatu yang lebih mensukseskan di sisi Allah Ta'ala dan lebih dicintai-Nya
daripadanya." (HR. Hakim at-Tirmidzi)
4. Mendapat
Nikmat Allah SWT
Dalam
beberapa hadits, diterangkan istighfar dapat mendatangkan rezeki.
"Barangsiapa merasa diperlambat atau tersendat-sendat rejekinya, hendaknya
ia beristighfar kepada Allah." (HR. Baihaqi dan Ar-Rabi'i)
---
Sungguh
dahsyat manfaat dari istighfar. Sebagai Muslim yang taat, sudah sepatutnya
istighfar menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita.
0 komentar:
Posting Komentar