Doa Doa Menyambut
Bulan Suci Ramadan, Ini yang Rasulullah SAW Amalkan
Liputan6.com, Jakarta Ada banyak doa-doa menyambut bulan
suci Ramadan yang selalu Rasulullah SAW amalkan. Bukan hanya sebagai bentuk
syukur dan suka cita dipertemukan dengan bulan Ramadan selanjutnya, tetapi agar
keberkahan selalu menyertai.
Nabi Muhammad SAW mengamalkan doa-doa menyambut bulan
suci Ramadan sebagai sunnah. Doa ini membuat umat muslim yang membaca lebih
merasa siap dengan kedatangan bulan Ramadan. Begitu juga diri selalu diliputi
kebaikan dan dijanjikan pahala yang melimpah.
Bulan Ramadan ditentukan oleh keberadaan hilal. Tak heran
bila doa-doa menyambut bulan suci Ramadan atas kedatangan hilal turut
diamalkan. Bukan hanya doa, tetapi Rasulullah SAW membawa zikir saat melihat
bulan atau hilal sebagai tanda datangnya Ramadan.
Doa Rasulullah SAW Menyambut Ramadan
Mendekati bulan Ramadan, dianjurkan bagi umat Islam untuk
bersuka cita dalam hati. Tidak lupa untuk membaca doa-doa menyambut bulan suci
Ramadan, agar semakin mendapat keberkahan.
Berdasarkan hadist riwayat Imam At-Thabarani dan Imam
Ad-Dailami, berikut bacaan doa-doa menyambut bulan suci Ramadan yang diamalkan
oleh Rasulullah SAW:
Allāhumma sallimnī li Ramadhāna, wa sallim Ramadhāna lī,
wa sallimhu minnī.
Artinya: “Ya Allah, selamatkanlah aku (dari penyakit dan
uzur lain) demi (ibadah) Bulan Ramadhan, selamatkanlah (penampakan hilal)
Ramadhan untukku, dan selamatkanlah aku (dari maksiat) di Bulan Ramadhan.”
Memohon agar mendapat kebaikan di bulan Ramadan pun turut
dipanjatkan sebagai doa-doa menyambut bulan suci Ramadan. Bacaan doa ini bisa
diamalkan sesuai dengan sunnah Rasul. Untuk menambah pahala dan upaya
mempersiapkan diri menyambut datangnya bulan Ramadan.
Berikut doa-doa menyambut bulan suci Ramadan yang diamalkan
oleh Rasulullah SAW berdasarkan riwayat Imam Abu Dawud :
Hilālu rusydin wa khairin (2 kali), āmantu bil ladzī
khalaqaka, (3 kali), alhamdulillāhil ladzī dzahaba bi syahri kadzā, wa jā’a bi
syahri kadzā.
Artinya: “Bulan petunjuk dan kebaikan (2 kali). Aku
beriman kepada Tuhan yang menciptakanmu (3 kali). Segala puji bagi Allah yang
menghilangkan bulan itu, dan mendatangkan bulan ini.” (HR Abu Dawud)
Doa Rasulullah SAW Melihat Hilal
Doa-doa menyambut bulan suci Ramadan yang diamalkan oleh
Rasulullah SAW selanjutnya adalah saat melihat hilal. Umat Islam di seluruh
dunia menggunakan dua pendekatan dalam menentukan awal Ramadan.
Dua pendekatan tersebut yaitu dengan hisab dan rukyat.
Ketika menyaksikan hilal, Rasulullah Muhammad SAW selalu membaca doa-doa menyambut
bulan suci Ramadan di bawah ini. Doa melihat hilal tersebut tercantum dalam
hadis riwayat Imam Tirmidzi.
Allahumma ahillahu 'alaina bil yumna wal imani was
salamati wal islami rabbi wa rabbukallahu.
Artinya,
"Ya Allah, tampakkan bulan itu kepada kami dengan
membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu
adalah Allah."
Cara menentukan awal Ramadan dengan metod hisab adalah
perhitungan untuk memprediksi ketinggian hilal yang menjadi penanda pergantian
bulan dalam sistem kalender hijriah. Ketika diprediksi sudah berada di
ketinggian di atas 0 derajat, maka sudah bisa dikatakan bulan berganti.
Sedangkan rukyat adalah metode menentukan awal Ramadan
yang dilakukan dengan menyaksikan hilal baik dengan mata secara langsung maupun
dengan alat. Jika sudah muncul, hilal akan terlihat seperti garis lengkung
tipis.
Bacaan Zikir Melihat Hilal Ramadan
Bukan hanya membaca doa-doa menyambut bulan suci Ramadan,
tetapi dzikir turut dilantunkan. Berdasarkan hadist riwayat Imam Ahmad
dijelaskan, Rasulullah SAW membawa zikir saat melihat bulan atau hilal sebagai
tanda datangnya Ramadan.
Berikut bacaan zikir yang diamalkan Rasulullah SAW ketika
melihat hilal Ramadan :
Allāhu akbaru, lā haula wa lā quwwata illā billāhil
‘aliyyil ‘azhīmi. Allāhumma innī as’aluka khaira hādzas syahri, wa a‘ūdzu bika
min syarril qadari, wa min syarril mahsyari.
Artinya: “Allah maha besar. Tiada daya dan upaya kecuali
berkat pertolongan Allah yang maha agung. Aku memohon kepada-Mu kebaikan bulan
ini (Ramadan). Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan takdir dan keburukan
mahsyar.”
Membaca zikir dapat menunjukkan bahwa umat muslim sebagai
manusia adalah makhluk yang lemah dan selalu senantiasa membutuhkan pertolongan
Allah. Selain itu, bacaan doa zikir ini dapat memohon kebaikan di bulan Ramadan
serta perlindungan dari takdir yang buruk.
Doa Rasulullah SAW Meminta Ampunan
Ketika bulan Ramadan segera tiba, Rasulullah SAW pun
memohon ampunan dengan doa-doa menyambut bulan suci Ramadan. Tidak hanya kepada
umat yang hidup sezaman dengan Rasulullah.
Cintanya diberikan kepada umatnya yang hidup di masa yang
jauh dari zaman Rasulullah. Cinta itu diwujudkan dalam bentuk doa. Banyak
sekali doa-doa menyambut bulan suci Ramadan Rasulullah SAW yang ditujukan
kepada umatnya.
Di antara sekian banyak doa, Rasulullah SAW memohonkan
kepada Allah SWT agar umatnya dijauhkan dari azab. Doa-doa menyambut bulan suci
Ramadan tersebut terdapat dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA.
Allahumma la tursil 'ala ummati 'adzaban min fauqihim wa
la min tahti arjulihima wa la talbishum syiya'an.
Artinya:
"Ya Allah, jangan Engkau kirim kepada umatku azab
dari arah atas mereka, dan juga jangan kirim azab dari arah kaki mereka, dan
jangan Engkau campurkan mereka dengan macam-macam golongan yang saling
bertentangan."
Menuntaskan Utang Puasa
Menjelang bulan Ramadan, sudah seharusnya untuk membayar
semua utang puasa di tahun sebelumnya. Puasa ini disebut puasa Qadha. Puasa
Qadha wajib dilaksanakan sebanyak hari puasa yang telah ditinggalkan saat Ramadan.
Ketentuan membayar hutang puasa Ramadan dapat dilihat
jelas dalam firman Allah pada Q.S. Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi:
"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka
barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka),
maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada
hari-hari yang lain.
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya
(jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang
miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka
itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu
mengetahui."
Menyambut dengan Gembira
Amalan yang bisa dilakukan sebelum bulan Ramadan yang tak
kalah penting adalah menyambut bulan suci ini dengan penuh suka cita. Amalan
ini termasuk ke dalam amalan hati. Caranya adalah dengan memperbanyak bersyukur
karena telah dipertemukan kembali pada bulan suci Ramadan.
Mulianya bulan Ramadan menjadikan bulan ini begitu
istimewa dan harus disambut dengan penuh kegembiraan. Di bulan Ramadan, pahala
akan dilipat gandakan dan dosa akan dihapuskan.
Rasulullah SAW dan para sahabat pun menyambut bulan
Ramadan dengan bergembira, dan melepasnya dengan tangisan. Seperti yang telah
dijelasakan dalam sebuah hadis Dorrutun Nasihin, yang artinya “Siapa yang
bergembira dengan masuknya bulan Ramadan, Allah akan mengharamkan jasadnya
masuk neraka.”
Puasa Sunnah di Bulan Syaban
Amalan menyambut bulan Ramadan berikutnya yaitu
menunaikan puasa sunnah di bulan Syaban. Anda bisa memperbanyak puasa sunnah di
bulan Syaban sebelum datangnya bulan Ramadan.
Namun biasanya satu atau dua hari menjelang masuknya
bulan Ramadan umat muslim dilarang menunaikan puasa sunnah, kecuali bagi mereka
yang sudah membiasakannya. Larangan ini juga disebutkan dalam hadist Rasul,
yaitu sebagai berikut ;
“Jangan kamu dahului Ramadhan dengan puasa sehari atau
dua hari, kecuali bagi seseorang yang memuaskan puasa tertentu, maka ia boleh
meneruskan puasanya”. (Hadits Shahih, riwayat Bukhari: 1781 dan Muslim: 1812.
teks hadits riwayat al-Bukhari).
Saling Memaafkan
Amalan yang bisa dilakukan sebelum bulan Ramadan yang
pertama adalah saling memaafkan. Saat memasuki bulan Ramadan, kamu harus suci
lahir dan batin. Suci secara lahir artinya seperti menjaga kesehatan,
kebersihan, dan lain-lain. Sedangkan suci batin adalah suci dari segala pikiran
buruk, dendam, dan masalah hati lainnya.
Maka dari itu, menjelang bulan Ramadan, hendaknya umat
Muslim untuk saling memaafkan. Cara ini bisa membebaskan dirimu dari kesalahan
pada orang lain dan membersihkan hati. Dengan begitu, bulan Ramadan akan terasa
ringan untuk dijalani.
Bertaubat
Seorang muslim diperintahkan untuk menyambut bulan
Ramadan dengan taubat nashuha, mempersiapkan diri untuk berpuasa, serta menghidupkan
bulan Ramadan dengan tekad yang murni dan tulus.
Dengan bertobat pada Allah SWT kamu bisa menjalankan dan
memaksimalkan pahala di bulan Ramadan dan menyambut bulan Ramadan dengan hati
yang bersih, suci dan bergembira.
Berziarah
Amalan menyambut bulan Ramadan selanjutnya yaitu dengan
melakukan ziarah kubur. Anda bisa berziarah ke makam orang tua, mengirimkan doa
untuk para leluhur serta bertawassul kepada mereka.
Bertawassul di sini artinya mengirimkan doa agar anggota
keluarga yang sudah meninggal atau para leluhur diberikan keselamatan dan
berkah selama bulan Ramadan sebulan mendatang. Ini juga bisa menjadi amalan
baik yang dapat menambah pahala bagi Anda yang mendoakan.
Laudia Tysara
0 komentar:
Posting Komentar