Inilah 7 Ujian Hidup Manusia
DALAM menghadapi kehidupan di dunia ini, manusia selalu
berhadapan dengan dua keadaan silih berganti. Suatu saat merasakan suka, saat
lain merasakan duka.
Allah SWT akan
menguji hamba-Nya di berbagai belahan negeri-negeri kaum muslimin dengan
berbagai musibah berupa penderitaan dan kesusahan.
Ujian yang diberikan Allah berupa perkara-perkara yang
menyengsarakan, sedikitnya harta, kelaparan dan krisis yang berkepanjangan
jangan sampai membuat iman goyah.
Pada saat bahagia, terkadang manusia menjadi lupa.
Sebaliknya, saat duka mendera, seringkali manusia berkeluh-kesah. Bagi hamba
Allah Swt yang beriman, hidup adalah ujian. Selama hidup, selama itulah kita
diuji Allah Swt.
"Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji
kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha
Pengampun." (QS Al-Mulk: 2).
Seorang mukmin harus memahami segala yang terjadi tak
lepas dari taqdir Allah. Di sinilah
sejatinya seorang yang benar-benar beriman harus meyakini segala yang
ditaqdirkan-Nya. Meskipun dalam pandangannya terasa menyusahkannya.
Allah SWT berfirman, yang Artinya:
“Tiada suatu
bencana yang menimpa di muka bumi dan (tidak pula) pada diri kalian sendiri
melainkan telah tertulis dalam kitab (lauh mahfudz) sebelum kami
menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami
menjelaskan yang demikian itu) supaya kalian jangan berduka cita terhadap apa
yang luput dari kalian, dan supaya kalian jangan terlalu gembira terhadap apa
yang diberikan-Nya kepada kalian. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang
sombong lagi membanggakan diri” (QS. Al Hadid : 22-23).
Allah SWT menguji
manusia sesuai kapasitas kemampuan
hamba-Nya. Solusi dari problematika
kelaparan dan kemiskinan adalah beriman dan bertaqwa pada Allah SWT. Berusaha
merubah keadaan dengan jalan-jalan yang halal, memperbanyak do’a selalu
bertawakkal kepada-Nya.
Selain itu juga meninggalkan maksiat serta
bertaubat, sehingga Allah akan
memberikan kemudahan dan menghilangkan segala perkara-perkara yang membuat
manusia serba susah.
Allah SWT berfirman:
“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertaqwa, pasti kami
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami). Maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang
mereka kerjakan” (QS. Al-A’raf: 96).
Minimal ada tujuh ujian hidup yang wajib kita ketahui.
Insya Allah, Allah Swt luruskan dari ujian-ujian-Nya, sehingga meraih gelar
shobirin dan mujahidin.
"Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu
sehingga Kami mengetahui orang-orang yang benar-benar berjihad dan bersabar di
antara kamu, dan akan Kami uji perihal kamu." (QS Muhammad [47]: 31).
1. Ujian berupa perintah Allah, seperti Nabi Ibrahim
diperintahkan Allah Swt menyembelih putra tercintanya bernama Ismail.
2. Ujian larangan Allah Swt, seperti larangan berzina,
korupsi, membunuh, merampok, mencuri, sogok-menyogok, dan segala kemaksiatan
serta kezaliman.
3.Ujian berupa musibah. "Dan Kami pasti akan menguji
kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan
buah-buahan." (QS Al-Baqarah [2]: 155).
4. Ujian nikmat, sebagaimana Allah Swt jelaskan dalam
surat Al-Kahfi ayat 7. "Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di
bumi sebagai perhiasan baginya, untuk Kami uji mereka, siapakah di antaranya
yang terbaik perbuatannya."
5. Ujian dari orang zalim buat kita, baik kafirun (orang
yang tidak beragama Islam), musyrikun (menyekutukan Allah Swt), munafiqun,
jahilun (bodoh), fasiqun (menentang syariat Allah), maupu hasidun (dengki, iri
hati).
6. Ujian keluarga, suami, istri, dan anak. Keluarga yang
kita cintai bisa menjadi musuh kita karena kedurhakaanya kepada Allah Swt.
7. Ujian lingkungan, tetangga, pergaulan, tempat dan
suasana kerja, termasuk sistem pemerintahan/negara.
Allah SWT mencintai hamba-Nya yang bersabar menghadapi
ujian atau cobaan. Sebagai manusia tidak
berprasangka buruk pada Allah Azza wa Jalla
dengan datangnya musibah dan kita bisa mengambil hikmah dari ujian
tersebut.
Bahkan kita harus
bersegera merendahkan diri kepada-Nya, meminta diangkatnya beban yang
menghimpitnya, dan tidak berputus asa dari pertolongan-Nya.
Dengan demikian bila terjadi musibah tidak saling
menyalahkan siapapun, karena semua yang terjadi di dunia ini semua atas
kehendak Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar